16. Bantuan Varo

11.1K 617 1
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Setelah pertengkaran tadi siang, Saddam mengurung Adhisty di dalam apartement nya. Bahkan wanita itu tidak di perbolehkan pulang oleh Saddam. Ia takut kejadian ini terulang lagi dimana Adhisty berniat mengugurkan bayi-nya.

“Buka Saddam, aku mau pulang!”

Entah ke berapa kali ia meminta Saddam untuk membuka pintu unit itu tapi tidak diindahkan oleh Saddam. Ia tetap pada pendiriannya untuk mengurung Adhisty disini, setidaknya sampai dirinya memberitahu kedua orang tua nya dan akan membawa Adhisty untuk tinggal disana sementara waktu.

“Aku pengen pulang Saddam, ini udah mau malam.” Lagi-lagi Adhisty berusaha untuk membujuk pria itu membuka kan pintu. Ia duduk di samping Saddam yang sedang fokus pada layar ponsel.

“Kamu sudah pulang, pulang kemana lagi?” tanya Saddam. Ia meletakkan benda pipih itu di atas meja yang ada di depannya.

“Pulang ke kos aku lah,” jawab Adhisty tidak mau kalah.

Saddam menggeleng. “Gak ada kosan lagi. Mulai hari ini dan seterusnya kamu bakal tinggal disini sama saya.”

Adhisty membulatkan mata nya tidak percaya. “Gak! Aku gak mau! Jangan gila Saddam!”

“Saya sudah hampir gila karna ke konyolan kamu hari ini. Maka dari itu terima semua resiko nya. Tinggal bersama saya disini.”

Adhisty berdecak pelan, andai dirinya ada sedikit saja keberanian maka sudah di pastikan Saddam akan menerima semua umpatan nya, andai.

Hening.

Keduanya memilih untuk bungkam tidak mengeluarkan satu patah kata. Adhisty pun sudah lelah merengek pada Saddam untuk meminta pulang tapi selalu di tolak pria itu, sangat menyebalkan.

“Besok saya ajak Raka kesini untuk nginap,” ujar Saddam membuka pembicaraan lagi. Ia yakin Raka pasti akan senang bertemu dengan Adhisty.

Raka? Ah sudah lama Adhisty tidak bertemu dengan anak itu. Terakhir bertemu pun tiga bulan yang lalu setelah nya ia tidak mendengar kabar apapun dan dirinya sendiri yang menutup akses untuk bertemu dengan Saddam atau orang-orang yang berkaitan dengan pria itu. Tapi, seperti nya semesta tidak berpihak pada nya sama sekali. Tepat saat dirinya di ketahui mengandung, dan saat itu pula dirinya bertemu dengan Saddam.

“Aku udah lama gak main sama Raka, dia masih inget aku gak ya?” tanya Adhisty penasaran. Tapi tunggu, memang dirinya siapa harus diingat oleh Raka? Pertemuan sesingkat itu bisa saja terlupakan begitu saja.

MARRIED WITH MR.DUDA ( SEGERA TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang