30. Family's Time

6.4K 308 7
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hari dan bulan berlalu begitu cepat hingga tak terasa kandungan Adhisty pun sudah memasuki bulan ke lima, dimana perut nya mulai membesar dan aktivitas nya sudah mulai terbatasi oleh Saddam. Banyak perubahan yang signifikan di antara hubungan mereka berdua, salah satunya adalah gaya bicara Saddam pada Adhisty yang sudah tidak se formal dulu. Sesuai dengan permintaan Adhisty sendiri. Saddam benar-benar menuruti kemauan istri nya.

Tepat di lima bulan usia kandungan Adhisty juga lah, Saddam meminta izin pada kedua orang tua nya untuk menempati rumah baru yang tiga bulan lalu Saddam beli. Tidak banyak barang yang Saddam bawa, hanya beberapa pakaian dirinya, Adhisty dan juga Raka karena di sana sudah tersedia dengan lengkap furniture rumah tangga. ART untuk membantu Adhisty pun sudah ada dua hari sebelum mereka menempati rumah tersebut.

“Nanti kalo ada apa-apa kabarin Mama sama Papa ya, Dhis Dam. Jangan diem aja,” ujar Helena memperingati anak dan menantu nya agar selalu menghubungi dirinya terus-menerus.

“Iya Ma, pasti Saddam kabarin terus,” balas Saddam.

“Mama tunggu loh ya. Raka nanti jangan bandel ya, Mommy nya dijagain kalo gak ada Daddy, terus dengerin terus apa kata Mommy, paham sayang?” Helena beralih menasehati cucu nya. Walaupun tau Raka tidak akan berulah macam-macam tapi kewajiban untuk dirinya mengingati dan menasehati itu sangat wajib.

“Siap Oma! Raka pasti bakalan jaga Mommy.” Raka memberikan hormat pada Helena pertanda ia siap menerima perintah dari sang Nenek.

“Pinter cucu Oma.” Helena mengelus puncak kepala lembut. “Ya udah Mama mau pulang dulu, mungkin Papa kamu juga udah pulang jengukin temen nya,” lanjut Helena. David memang tidak ikut pergi mengantarkan Saddam dan Adhisty dengan alasan menjenguk kolega nya yang sedang di rawat.

“Hati-hati Ma.”

“Iyaa, Mama pamit ya. Assalamulaikum.”

“Waalaikumsalam,” sahut Saddam, Adhisty dan Raka bersamaan.

Sepergian Helena, Saddam menyuruh anak dan istri nya masuk ke dalam rumah, duduk bersantai di ruang keluarga menikmati weekend di rumah baru.

“Mommy, Raka mau jalan. Bosen,” rengek Raka sambil mengerucutkan bibir nya. Sudah hampir dua bulan ini Raka terus berada di rumah, kalopun diri nya berada di luar itu hanya untuk pergi ke sekolah, sisa nya ia akan bermain bersama dengan David, sang kakek.

Saddam dan Adhisty yang tadi nya fokus ke layar televisi kini menoleh ke arah Raka yang berada di tengah-tengah mereka.

Adhisty terkekeh melihat wajah anak nya yang cemberut. “Memang Raka mau kemana?”

MARRIED WITH MR.DUDA ( SEGERA TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang