34. Kronologi

6.2K 331 7
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

Hari senin, mungkin hari yang paling banyak di benci oleh kalangan anak sekolah, para pekerja, maupun mahasiswa. Setelah melewati akhir pekan yang singkat, semua orang di sibukkan kembali dengan aktivitas masing-masing termasuk dengan Adhisty saat ini. Wanita itu mengawali hari nya dengan dua mata kuliah sekaligus, salah satu nya mata kuliah Pak Bara, si dosen kesayangan Nathalea.

Hampir dua puluh menit Pak Bara menjelaskan materi tentang Statistika Bisnis di depan sana. Adhisty hanya menyimak dan sesekali mencatat hal-hal yang menurutnya penting di buku catatan milik nya.

“Ganteng banget ya Dhis jodoh gue,” bisik Natha yang terus memperhatikan dosen nya di depan sana.

Adhisty memutar bola mata jengah, sudah empat kali mengatakan hal yang sama pada nya. Ia jadi heran mengapa bisa seorang Nathalea sangat menyukai Pak Bara.

Tampan? Adhisty akui soal itu, ia tidak menyangkal jika dosen nya satu itu memang tampan. Sexy? Emm.. mungkin sedikit? Ah.. tetap saja Adhisty tidak menyukai nya karena Pak Bara terlalu kejam dengan mahasiswa nya.

“Berisik, mending lo catat deh apa yang di jelasin. Gue kali ini gak mau berbaik hati ngasih catatan ke lo.”

“Kok lo tega banget?”

“Nath.. lo suka sama dosen boleh tapi jangan sampai over gini dong, masa catatan gak ada sama sekali? Tiap Pak Bara masuk lo selalu pinjem catatan gue atau yang lain.”

“Iya-iya sensi amat lo. Bumil jangan sensi-sensi ntar anak lo ikutan emak nya sering marah-marah,” celetuk Naha mendapat tatapan tidak terima dari Adhisty.

”Enak aja!” Adhisty mendelik ke arah Natha.

“Udah diem, gue mau menikmati sisa-sisa waktu buat ngagumin pak Bara nih.” Natha meletak ‘kan jari telunjuk nya di depan bibir menyuruh Adhisty untuk diam.

Adhisty hanya mendengus tanpa menjawab Natha, membiarkan teman nya satu itu menggumi sang dosen dan kembali fokus pada penjelasan Pak Bara di depan sana.

Hingga waktu menunjuk ‘kan pukul 11.00 AM, Pak Bara menyelesaikan kelas nya hari ini.

“Saya akhiri kelas hari ini, sampai jumpa minggu depan.” Bara langsung keluar dari kelas nya membuat mahasiswa yang ada di dalam nya bisa bernafas dengan lega.

Bukan hanya yang lain, Adhisty pun sama. Entah mengapa jika jam matkul Pak Bara rasa nya terlalu lama seolah jarum jam tidak pernah berputar pada poros nya.

“Hawa nya beda banget kalo sama Pak Bara," celetuk Adhisty sambil membereskan semua buku-buku nya yang berada di atas meja ke dalam tas.

MARRIED WITH MR.DUDA ( SEGERA TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang