32. Malam Mingguan

9.1K 322 12
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

"Cantik." Saddam tersenyum simpul memandangi wajah Adhisty yang tertidur pulas di samping nya. Tangan nya terulur untuk menyentuh bahkan mengusap lembut pipi Adhisty yang terlihat makin berisi.

Kandungan Adhisty bahkan baru menginjak lima bulan, di satu sisi wanita itu terkadang mengeluh soal badan nya yang mulai berisi, tapi di sisi lain Adhisty tidak bisa menghentikan mulut nya untuk memakan sesuatu.

Saddam sendiri bahkan terkejut dengan porsi makan Adhisty belakangan ini, wanita itu bisa menghabiskan dua porsi nasi padang padahal Adhisty pernah mengatakan tidak menyukai nasi padang sama sekali.

"Gembul." Saddam menusuk-nusuk pelan pipi Adhisty hingga membuat wanita itu mengerjapkan mata nya secara perlahan, menyesuaikan cahaya lampu yang masuk ke indra penglihatan nya.

"Mas," panggil Adhisty dengan suara serak khas orang bangun tidur.

"Iya sayang?" jawab Saddam lembut lalu mengecup puncak kepala Adhisty. "Mas ganggu kamu tidur?"

Adhisty tidak menjawab tapi malah mendekatkan diri nya ke Saddam untuk memeluk pria itu.

"Maaf." Adhisty menenggelamkan wajah nya ke dada Saddam, mengendus wangi maskulin tubuh Saddam.

Saddam terkekeh, lihat betapa manja nya Adhisty saat ini dan Saddam sangat menyukai nya.

"Gak papa, sayang. Harus nya Mas yang minta maaf sama kamu udah berani ketemu sama Naya tanpa seizin kamu."

Sehabis percintaan sebelum terlelap, Saddam memang menjelaskan detail mengapa dirinya bisa bertemu dengan Kannaya tanpa di sengaja. Ia sendiri bahkan tidak mengira Naya akan berada di tempat yang sama.

Adhisty mendongak untuk melihat Saddam lalu menggeleng. "Bukan salah Mas, mantan kamu aja yang kegatelan sama kamu."

"Heh mulut nya!" Saddam mengecup bibir Adhisty sebentar. "Gak boleh kasar."

Adhisty mengerucutkan bibir nya. "Tapi bener kan dia gatel banget sama kamu, pakai bilang cinta cinta segala. Gak tau apa kamu udah punya istri."

"Gak tau kaya nya, Mas kan gak ngundang dia ke pernikahan kita."

Iya juga.

"Tapi Mas gak coba bilang ke dia gitu kalo Mas udah nikah? Atau sengaja gak bilang karna pengen balik sama dia?" tuding Adhisty pada Saddam.

"Sembarangan!" Saddam menyentil kening Adhisty hingga membuat wanita itu meringis. "Mas mau bilang cuman keburu kamu datang tadi, lagian siapa tadi yang marah-marah nuduh Mas gak jelas begitu?"

MARRIED WITH MR.DUDA ( SEGERA TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang