24. Wedding

10.8K 550 25
                                    

****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

****

1 minggu kemudian...

Hari ini adalah hari yang berkesan dan juga berarti untuk Saddam dan juga Adhisty. Setelah 1 minggu yang lalu acara lamaran sederhana yang dilakukan antar keluarga, Saddam langsung menyuruh semua orang-orang kepercayaan nya untuk turun tangan mempersiapkan pernikahan nya dengan Adhisty.

Adhisty bahkan tidak menyangka, jika beberapa jam lagi status nya sudah berubah menjadi istri dari Saddam Bagaskara. Pria yang bahkan tidak ada dalam pikiran nya, tapi ternyata menjadi suami nya.

Selama perencanaan pernikahan pun, Adhisty dan Saddam tidak pernah bertemu sama sekali. Bukan, apa-apa, Saddam hanya memberikan waktu yang cukup untuk Adhisty bersama keluarganya. Karena dirinya pasti yakin, wanita itu akan sulit bertemu dengan orang tua nya setelah menjadi istrinya nanti.

Acara pernikahan mereka berdua dilakukan disalah satu hotel ternama dipinggiran kota Banjarmasin. Tidak banyak tamu yang Saddam dan Adhisty undang selain kerabat keluarga dekat. Selebihnya, hanya teman-teman bisnis dari Saddam.

“Anak bunda cantik banget.” Neysa memandangi putri sulung nya yang sudah memakai kebaya putih modern dan makeup dari kaca rias.

Adhisty yang sedang duduk di depan meja rias, menatap sang ibu sembari tersenyum hangat.

“Bunda,” lirih Adhisty. Ia membalikkan tubuh nya menatap ibu nya secara langsung.

“Bentar lagi anak bunda jadi istri orang ya?” Neysa terkekeh. ”Janji sama Bunda untuk selalu bahagia sama nak Saddam, ya nak?”

Adhisty langsung berbalik badan, menatap secara langsung kearah Neysa yang berdiri tepat dihadapannya. “Bun, janji sama Adhis untuk selalu jaga kesehatan yah?”

“Pasti, nak. Kamu juga, ingat untuk patuh sama suami kamu nanti. Jangan pernah membantah.”

Adhisty mengangguk paham dengan semua nasehat yang Neysa berikan untuk nya dan semoga ia bisa melaksanakan nasehat itu dengan baik nantinya.

“Jangan nangis ih, nanti make-up nya luntur loh.” Neysa menegur anak nya agar tidak menitik kan air mata di hari bahagia seperti ini.

“Adhis gak nangis, Bun,” elak nya, padahal mata wanita itu sangat berkaca-kaca tetapi ia berusaha untuk tidak menjatuhkan bulir air mata itu kebawah.

“Kamu sudah siap? Ibu antar kedepan, semua orang pasti nungguin kamu termasuk calon suami kamu.”

Adhisty menarik nafas nya kemudian menghembuskan nya secara perlahan, ia melakukan hal itu berulang kali untuk menghilangkan rasa gugup nya.

MARRIED WITH MR.DUDA ( SEGERA TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang