—🔞 bentar—
Xiao Zhan terengah-engah di bawah kuasa Yibo. Digempur tanpa ampun hingga lubangnya benar-benar ngilu oleh rasa nikmat yang terlampau menyenangkan. Gemetar, Xiao Zhan mengerang lebih indah saat sebentar lagi, puncaknya akan datang. Memanjangkan rintihan terakhir sambil memperingatkan, "Keluarhhh akhhh ... cukuphh aahhhhhhhhnn ... aku selesai-hh," teriaknya.
Dan bertepatan dengan itu, Xiao Zhan memuntahkan spermanya ke atas sampai mengotori dada Yibo. Keringatnya bercucuran. Wajahnya yang lemas, tak membuat Yibo iba. Ia malah menikmati keindahan itu dengan mencium kasar bibirnya hingga meninggalkan memar yang nyata.
Nampaknya pria yang lebih tua sudah terlanjur candu akan Xiao Zhan hingga ia tak sadar sudah bermain sekeras apa.
Di bawah sana, pinggulnya masih mengocok lubang Xiao Zhan, menarik batangnya keluar dan masuk dengan pompaan yang semakin cepat. Menyeret melodi squelching yang indah beserta warna suara dari sentakkan kulit telanjang yang ditampar. Semua itu kemudian dibalut indah oleh nyanyian surga dari Xiao Zhan.
Ah, mungkin Yibo tidak akan bisa puas untuk hari ini. Bagaimana ini? Semuanya terlalu menggoda. Semuanya terlalu nikmat untuk ditinggalkan. Mata sayu itu, kulit merona itu, bibir bengkak itu, lalu lovebitenya--semua! Yibo amat sangat menyukai pemandangan nakal di depannya. Hingga ia merekam jejaknya secara utuh di dalam memori. Tak akan membiarkan itu pudar. Meski waktu secara perlahan membunuhnya.
Dan pemikiran itu membuatnya semakin terangsang. Yibo jadi semakin bernapsu bermain dengan air dan Zhan-nya, hingga tak sadar sudah melewati waktu selama apa? Puncaknya telah dekat. Dan dia membiarkan cairan itu menembak masuk, mengisi perut Xiao Zhan hingga penuh oleh miliknya.
"Aaahhhhnn ... hangat di dalam sana," rintihnya saat Yibo menembakkan cairannya berulang kali ke dalam.
Xiao Zhan menarik Yibo untuk memeluknya. Ia benar-benar lemas hingga khawatir akan tenggelam. Untuk kali ini rasanya sudah cukup. Xiao Zhan benar-benar dihabisi. Ia hanya ingin tidur sebentar.
Tolong sebentar saja, biarkan dia tidur.
Satu hal ...
Yibo mungkin tidak akan pernah tahu, rasa lelah yang dialami Xiao Zhan bukan hanya berasal darinya, melainkan dari rasa sakit yang dibagi Lin Yi padanya. Xiao Zhan menyimpan itu sendiri dan mengobati lukanya. Energinya diperas, hingga ia tertidur karena terlalu lelah.
Yibo di sana tak mampu lagi berkomentar. Ia merutuki keganasannya lalu mengulum senyum. Bergerak semakin rapat ke arah Xiao Zhan hanya untuk berbisik, "Apakah aku terlalu kasar, Tukang Tidur? Mari salahkan dirimu karena terlalu menggoda," katanya sembari terkekeh.
Setelahnya Yibo membantu membersihkan tubuh Xiao Zhan, ia juga membersihkan lubang hangat favoritnya dengan jari jemarinya. Lalu keringat, sisa cum, liur dan sebagainya. Ia tak melewatkan apapun bahkan sampai ke ujung rambutnya. Karena itu, saat Yibo melewati lengannya, ia bisa melihat tanda keunguan di dua pergelangan tangan Xiao Zhan.
"Apakah aku benar-benar bermain kasar?" Yibo mengernyitkan alis. Dia lupa kapan tepatnya ia mencengkeram pergelangan tangan Xiao Zhan sampai sekeras itu? "Tapi ini lebih terlihat seperti luka hasil ikatan tali?" Dan Yibo tidak ingat pernah menggunakan tali.
Tapi tak lama, bentuk luka itu pun memudar secara perlahan, semakin tipis dan hampir menghilang. Yibo akhirnya sadar kalau mungkin saja memang benar, luka itu berasal darinya. Luka hasil cengkeraman itu menipis secara cepat karena ada peningkatan kinerja healer dalam diri Xiao Zhan.
Yibo, "Mungkin, lain kali, aku harus menggunakan akalku agar sadar sudah sampai mana aku memperlakukannya."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Guardian (Yizhan) ✔
FanficA Collaboration Yoonayesung & Lanclise Xiao Zhan--Seorang Prime Guardian--terpaksa mengorbankan diri untuk keselamatan penduduk bumi dari ancaman para Evesor. Yibo yang saat itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang kekasih meninggal...