Note penulis:
*) Saya dan yoonayesung telah sepakat untuk mengubah statement sebelumnya; kami tidak bisa mengabaikan tokoh guardian lain dan terus fokus pada tokoh Zhan dan Yibo. Kami pikir tokoh lain juga memiliki peran yang teramat penting.
Maka dari itu, kami memutuskan untuk meninggalkan keputusan perihal 'Sudut pandang Yibo adalah tanggung jawab Yoona, dan sudut pandang Zhan adalah tanggung jawabku’--menjadi kami akan bertanggung jawab pada semua tokoh. Sedikit tambahan, part genap aku yang urus, sementara part ganjil partner saya yang urus.
**) Kalian perlu memahami betul informasi karakter yang tersaji di bagian cast supaya saat membaca FF ini, kalian tidak bingung.
***
Tersentak di tempat tidur--Xiao Zhan dengan piyama tidur kelincinya baru saja bangun sambil terengah-engah. Mimpi buruk yang sebenarnya tak dapat ia ingat ketika bangun, nyatanya masih berefek cukup besar pada dirinya.
Awalnya ia selalu berpikir mimpi itu bukan sebuah tanda dan sama sekali tidak memiliki makna. Mengingat ia memang sering kali tidur larut, kelelahan membuatnya selalu bermimpi buruk--Ya setidaknya itu yang dia pikirkan dulu. Faktanya semua ini sudah terjadi terlampau sering.
Ia mengusap peluh di kening, piyamanya sudah basah karena keringat. Tak nyaman, ia tak bisa menahan lidahnya untuk tidak menggerutu, “Sial, kapan mimpi tak jelas ini berakhir? Kenapa aku selalu mengalaminya setiap kali superbulan muncul? Memangnya fenomena alam sejenis Perigee Bulan bisa menyebarkan mimpi buruk?!”
Pria manis itu--Xiao Zhan--mungkin akan melanjutkan gerutuannya sampai satu jam ke depan jika tidak keburu dihentikan dering nyaring ponselnya di nakas. Dengan setengah hati, ia pun melepaskan selimut dan bergerak ke sisi ranjang untuk meraih ponselnya.
“Halo!” ketusnya. Hari ini moodnya sedang buruk.
Suara di seberang sana menyahut dengan kasar, “Bodoh!! Dimana kau?! Lima menit lagi kelas Pak Qiren dimulai!”
“Apa?!” Lagi-lagi Xiao Zhan tersentak, kali ini sebabnya lebih mengerikan dari sebelumnya. Zhan sempat-sempatnya menjauhkan ponsel sebentar hanya untuk melihat pukul berapa sekarang. “Aku tidak tahu kalau aku bangun jam sembilan. Ya, sudah. Aku bolos saja, ya,” sambung Zhan setelah ponselnya kembali menempel di telinga.
“JANGAN GILA!”
Luar biasa sakit gendang telinga Xiao Zhan. Ia mengusap telinganya sebelum balas berteriak tak kalah keras, “JANGAN KERAS-KERAS!”
“Lagipula kau!! Zhan jangan lupa kalau kau sudah menghabiskan seluruh toleransi bolosmu di kelas Pak Qiren! Kau akan mengulang mata kuliahmu di tahun depan jika masih nekat bolos!”
“Ah, menyebalkan! Apa aku berhenti kuliah saja?”
“Datanglah dulu kemari, biar kupukul kepalamu sampai waras!”
“Jangan kasar begitu, aku hanya bercanda. Sudah, ya. Kumatikan. Aku akan siap-siap.” Seiring kemudian ikon merah pada screen ponselnya sudah ditekan, tanda panggilan itu berakhir.
***
Xiao Zhan tidak banyak melakukan persiapan. Dia hanya berganti pakaian, sikat gigi, lalu membasuh wajah. Rambutnya yang kusut tak sempat ia sisir. Dia hanya menyisirnya dengan tangan selama perjalanan.
![](https://img.wattpad.com/cover/294273286-288-k150547.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fallen Guardian (Yizhan) ✔
Hayran KurguA Collaboration Yoonayesung & Lanclise Xiao Zhan--Seorang Prime Guardian--terpaksa mengorbankan diri untuk keselamatan penduduk bumi dari ancaman para Evesor. Yibo yang saat itu melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang kekasih meninggal...