2.2 - Ketahuan

722 118 10
                                    

"Papa, Jae rindu Mama." bocah dengan lesung pipi tak terlalu dalam itu menatap sayu kearah Taehyung seolah sedang memohon, sedangkan pria yang dimohoni pun tak peduli dan tetap sibuk untuk memasukkan beberapa helai pakaian miliknya kedalam sebuah koper. Sore ini, mereka akan berangkat.

Bersamaan dengan Jimin dan Sowon, Younjae pun terpaksa dibawa agar bocah itu tidak membuat masalah. Kegiatan mereka selama disana pun sudah jelas akan menghadiri satu perayaan disebuah hotel miliknya sendiri, memeriksa semua pengeluaran dan pemasukan yang berjalan lancar atau tidaknya. Sekalian memberi waktu liburan selama tiga hari.

Taehyung selesai dengan urusan pakaian miliknya. Tinggal milik Younjae, dan pria itu berniat akan menggendong menuju kamar akan tetapi bocah itu mundur beberapa langkah.

Taehyung benci ini, dimana dirinya harus menjelaskan kenapa Younjae tidak bisa bertemu lagi dengan Mina, bermain atau pun sekedar mengobrol untuk lebih dekat. Dirinya sangat lelah sekarang, akan tetapi pakaian milik bocah itu belum disusun, dan inilah alasannya. Para maid yang bekerja juga sibuk dan dia tidak bisa meminta salah seorang bahkan Youra sekali pun.

"Ayo, kita kekamar dan tidur siang."

Younjae cemberut, bibir kecil miliknya mulai memanjang kedepan. "Papa, Jae rindu Mama. Mama pergi kemana? Kenapa Jae tidak bisa lagi bermain dengannya?"

"Papa jawab, tapi kita kekamarmu dulu." ujar Taehyung yang malah semakin membuatnya masam. "Ayo Papa gendong belakang, mau? Kita akan naik helikopter."

Dan seketika, senyuman itu mengembang begitu saja. Younjae mengangguk antusias dan mulai naik keatas ranjang Taehyung, menunggu sang ayah untuk berjongkok dilantai agar dirinya bisa naik dibagian punggung. Taehyung tentu masih kuat untuk dibagian punggung walau pun sudah kepala tiga.

Membuka pintu kayu yang dihiasi gambar beruang, Taehyung lekas menurunkan Younjae tepat diatas tempat tidur yang hanya muat untuk satu orang. Kembali berjalan untuk menurunkan koper kecil dan mulai membuka pakaian lemari.

Younjae melempari mainan robot miliknya hingga membuat punggung Taehyung sakit dan pria itu mendesis kesakitan.

"Mama, Pa!" teriaknya. Taehyung menatap sinis. Apa? Bocah bawel.

Pun Taehyung sudah tidak dapat mengelak. Segera mendekat dan duduk diatas ranjang sedangkan Younjae masih menunggunya untuk membuka mulut, sempat berfikir sebentar tentang alasan apa yang akan dirinya pakai kali ini. Bocah ini bawel sekali, mau marah tapi akan berujung tidak saling berbicara lagi. Sudah cukup bagi Taehyung yang satu hari itu saja anaknya diam.

"Mama sedang pergi ke luar Negeri untuk bekerja, dia tidak bisa pamit dengan kita karena sedang terburu-buru." Taehyung memulai pembicaraan dengan kebohongannya.

Konon dirinya pernah mendengar, kita boleh berbohong untuk kebaikan orang lain. Dan dirinya rasa inilah saat yang tepat, tidak peduli Younjae percaya atau tidaknya. Intinya, Taehyung tentu tidak bisa menjelaskan kenapa Mina bisa pergi.

"Kenapa Mama juga tidak bisa dihubungi? Papa kan tau, Jae mau liburan musim panas dengan Mama. Naya juga sibuk liburan dengan Mama nya."

"Tapi, Jae bisa liburan dengan Papa. Ke Jepang juga, memang Naya temanmu itu bisa pergi kesana?"

Bocah itu tampak berpikir. "Tetap saja tidak akan seru, Jae tidak apa hanya dirumah asalkan ada Mama. Percuma jika Jae pergi jauh dengan Papa tapi tetap tidak ada Mama yang ikut." Younjae menjelaskan secara pelan, "Pa, nanti kita bisa bertemu dengan Mama lagi?"

Disaat itu pun Taehyung tak bisa menahan rasa sedih dan merasa bersalahnya lagi. Segera memeluk bocah didepannya dan menaruh dagunya diatas kepala Younjae. Mereka tampak bergumam dengan pemikiran masing-masing.

DOCTOR & CEO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang