Tepat pukul tujuh malam, salah satu rumah sakit yang ada di Osaka dibuat bergerak cepat oleh salah seorang pasien yang mengalami kecelakaan saat sedang hamil besar. Salah satu Dokter dari Korea yang dipindah tugaskan kemari harus berusaha menenangkan salah seorang pria yang sedari tadi memintanya agar segera menangani keadaan wanita yang kini sedang dibawa kedalam salah satu kamar.
Dokter dengan nama Shin Joowon itu sedang berdiri sambil memberikan sebuah map berisikan beberapa kalimat yang pada akhirnya diminta tanda tangan dari pihak keluarga pasien. Taehyung menerima map itu, membaca satu per satu rentetan kalimat disana hingga wajah terkejutnya langsung terpasang pada kalimat terakhir.
"Apakah harus secara caesar?" tanya Taehyung memastikan lagi. Dirinya bertanya apakah dirinya tidak salah membaca.
Dokter didepannya pun mengangguk. "Benturan itu memperlemah kandungan, pasien sekarang juga sedang tidak bisa melakukan secara normal. Oleh karena itu, jalan satu-satunya hanyalah melakukan operasi caesar."
"Apa mereka bisa diselamatkan? Anak dan-istriku?" tanya Taehyung lagi.
"Kami akan berusaha," Dokter itu menepuk bagian bahunya dengan pelan. "Sebenarnya ini bergantung pada pasien, apakah bisa bertahan atau tidaknya. Tapi jika anda selaku suami bisa menemaninya didalam ruangan operasi, maka kami akan berusaha sebisa mungkin. Terkadang, seorang wanita yang sedang hamil masih bisa berusaha jika ditemani oleh sang suami."
Mendengar itu, hatinya bagai tertusuk. Ini adalah pilihan terberat, walau pun Taehyung sendiri tidak yakin apakah keduanya bisa selamat atau tidaknya. Bayi yang sekarang ini sedang dikandung Mina harus segera dikeluarkan, benturan itu terlalu kuat hingga membuat air ketuban pecah. Hingga pintu kamar itu pun terbuka, Jimin segera mendekat kearah Taehyung yang penampilannya sudah acak-acakan. Kemeja putih bersihnya sudah dipenuhi bau amis. Memeluk dan mengusap surai pria yang selama ini sudah dirinya anggap sebagai adik sendiri.
Berusaha memberikan rasa nyaman agar bisa membantu Taehyung dalam memutuskan semua ini. "Putuskan dengan segera, Taehyung. Apa pun itu kita akan tetap menerimanya." ujar Jimin. Menatap Taehyung yang kini semakin menangis akibat tak tau harus memutuskan bagaimana.
"Taehyung, lihatlah. Mina menunggu semuanya."
Dan setelah itu, Taehyung menatap kesisi tempat tidur itu. Mina terlelap setelah tubuhnya dibersihi oleh beberapa perawat. Sudah tidak ada lagi darah yang memenuhi pakaian wanita itu. Melihat wajah yang tenang itu, semakin membuat Taehyung dilanda frustasi.
Maka tidak ada cara lain. Jika mengulur waktu, itu akan semakin membuahkan hasil yang tidak baik. Taehyung menarik map itu dan membubuhkan tanda tangan tepat diatas kertas putih bersih itu. Pertanda jika dirinya menerima jika persalinan kali ini dilakukan secara caesar. Segera memberikan kembali pada Dokter itu dan Joowon langsung undur diri. Meminta perawat untuk menyiapkan ruang operasi yang akan segera dilakukan.
"Hyung," panggilnya lagi.
Jimin paham. Maka dirinya selalu mendekat dan memeluk lagi. Taehyung terlihat sangat kacau, pria itu semakin dilanda rasa penyesalan. "Temani Mina diruang operasi nanti, aku dan Sowon akan mendoakan semuanya dari luar."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOCTOR & CEO ✓
Fanfiction'our love story, taemina.' Kim Taehyung, duda beranak satu yang selalu mengutamakan apa yang diinginkan bocah umur 5 tahun kesayangannya itu. Kim Younjae selalu merengek akan kasih sayang seorang ibu padanya. Hingga satu orang wanita dewasa dengan p...