5. Rindu

20K 1.4K 13
                                        

※RINDU※

**

Sudah lebih dua hari Dimas berada di Jogja untuk menangani project pembangunan Hotel baru, yang rencananya akan di resmikan pada ahir tahun ini.

Ia menghela nafas pelan untuk meresapi rasa lelah yang mengrogoti tubuhnya, membuka jas lalu merenggangkan dasi yang terasa begitu mencekik leher sebelum menghempaskan tubuh besarnya pada ranjang berukuran king size yang kalau di ukur bisa memuat empat orang. Matanya menatap nyalang pada plafon kamar hotel miliknya yang berwarna putih gading dengan aksen ukiran menyeruapi bentuk ukiran yang terdapat di candi prambanan di setiap sudut, walaupun tak sama persis menyerupai bentuk aslinya, tetapi sama-sama menganggumkan.

Bicara soal menganggumkan, ia jadi teringat sosok wanita berjilbab yang dua hari ini tak bisa ia lihat, rasa ingin cepat-cepat menyelesaikan pekerjaan dan langsung menemui sosoknya selalu tertanam dalam hati. Rasa rindu yang ia ucapkan dan berharap hembusan angin menyampaikan pesan rindu yang mendalam pada Kiva yang selalu mempunyai tempat khusus di hatinya.

Kiva wanita pertama yang selalu membuatnya seperti orang kehilangan akal sehat, selalu senyum-senyum sendiri saat terbayang wajah polosnya. Apalagi suaranya jika melantunkan Al-Qur'an yang bisa membuat tubuhnya merinding, bukan karena takut tetapi lebih kepada terlalu terpesona akan suara merdu yang enak di dengar telinganya.

Sejak awal ia melihat mata bulat dengan bulu mata lentik itu, langsung membuat hatinya berdebar, rasa yang selama ini ia tak yakini kini malah timbul secara gamblang.

Hadirnya Cinta memang sederhana tetapi sanggup membuat siapapun yang di hinggapi akan merasakan buncahan rasa yang menakjubkan.

Senyum Dimas merekah, membuat wajah tampannya semakin terlihat memukau, ia tak sabar menunggu pagi datang dan bisa bertemu Kiva-nya lagi.

"Aku tidak sabar ingin melihat wajahmu yang polos itu, Kiva"

Gumam Dimas dengan tingkat kesadaran di ambang batas akibat rasa lelah yang membuat rasa kantuk cepat menyerangnya.

**

Alunan lagu 'crazy in love' milik beyonce mengalun merdu seakan menggambarkan perasaan sang pengemudi yang tengah fokus pada setirnya, sesekali matanya menatap spion untuk melihat situasi belakang untuk keamanan berkendara takut-takut ada supir brutal yang seenak jidatnya menyalip dan bisa mengakibatkan kecelakan yang fatal.

Stelan jas mahal melekat dengan pas, dengan model rambut cepak serta jangggut klimis karena pagi tadi Dimas membabat habis cambang yang mulai tumbuh secara liar di area sekitar rahangnya. Perfect

Suasan hatinya pagi ini sangat baik akibat akan bertemu sang pujaan hati, Kiva sang office Girl tercantik miliknya.

Memikirkan semua itu mau tak mau senyuman manis tercetak dari bibir sempurna dengan bagian bawah lebih penuh milik Dimas.

##

Dimas tersenyum singkat saat menanggapi beberapa karyawan yang menyapa saat berpapasan atau yang ia lewati saat melangkah di lobi menuju lift yang akan mengantarkannya pada lantai 20.

Pintu lift terbuka dan untuk menunggu beberapa menit untuk sampai ke lantai 20 Dimas mengutak-atik ponsel untuk membuang rasa bosan.

Lift terbuka, ia melangkah cepat menuju ruangannya dan disinilah, matanya memandang seluet tubuh mungil yang tengah mengelap jendela besar dengan kursi untuk bisa menggapai ujungnya.

Dimas tersenyum miris, saat melihat tangan mungil itu menggapai setiap debu yang menempel pada kaca, ia melangkah mendekat merasa tak sepantasnya Kiva melakukan hal yang bisa membahayakan apalagi dengan kursi seiprit seperti ini.

2 Hati (Dimas-Kiva)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang