Psycho Close ||kim sunoo-BP Side

18.| call me if you need

Terjun dalam sebuah kisah yang tidak seharusnya kita usik, tenggelam dalam alur masalah orang lain bukanlah hal bagus.

terkadang yang kita dapatkan hanyalah balasan tidak setimpal,mereka memperdaya dan memanfaatkan kita hanya karena kita tau semua alur kisahnya dengan baik.

Terlalu ikut campur dalam suatu hal juga bukan hal bagus. Kenyataannya dunia terlalu sempit untuk dihuni manusia manusia tidak punya hati.

Tapi gue rasa salah,orang tidak punya belas kasih belum tentu seterusnya akan seperti itu,gue rasa..ada masa orang orang itu akan menunjukkan kasih sayang mereka dengan baik,bahkan cara yang digunakan tidak bisa dilakukan oleh orang biasa.

"Lo..tau rencana Tae?"tanya gue sambil nunduk,Sunoo masih duduk di depan gue,bedanya kali ini dia udah lepas ikatan tangan gue,bahkan tangannya dengan telaten ngompres bekas merah di tangan gue.

"Iya,"jawabnya.

"Kenapa,Lo gak ngasih tau Jungwon?" Pertanyaan paling menjanggal dan pengen gue tanyain sejak tadi.

"Gue gak mau Lo ikut keseret,gue mau dapetin Lo dulu baru bilang ke dia,biarin,dia udah cari Bee sekarang."

"Maaf.." akhirnya entah kenapa kalimat ini yang muncul di otak gue sekarang.

Sunoo senyum simpul di depan gue,tangan dia belai lembut bekas luka di tangan gue.

"Gak tau kenapa gue jadi benci Jungwon sekarang." Ucapan Sunoo barusan tentu bikin gue kaget,maksud dia apa?

"Dia sok berkuasa,itu udah biasa buat gue tapi dia jelek jelekin nama Lo terus terusan,gue gak suka."

Sebegitunya kah? Sebenernya mau anak ini apa sih?

***

Keadaan ruangan pengap dan bau busuk menyengat. Semua gelap di pandangan Bee,dia terikat di kursi dengan mata yang tertutup.

Jujur dia ketakutan,apalagi sejak tadi tidak ada orang yang terasa kehadirannya .

Sudah cukup lama dia disini,mungkin Bee bisa mengira ngira 1 jam an,atau mungkin lebih, tapi pikirannya benar benar kacau.

Padahal tadi dia dan Sunghoon tengah berjalan ke arah luar mall,berniat membeli donat yang tokonya ada di bagian outdoor mall.

Semua kembali berputar dalam ingatannya,bagaimana tentang sekelompok orang yang datang datang memukuli sunghoon,dan satu di antaranya membekap Bee dengan obat bius.

Sekarang gimana keadaan sunghoon?

Ini dimana,bahkan dia tidak tau,sekedar berteriak pun tidak bisa,mulutnya di bekap kain–ah ayolah ia kembali teringat penculikan di gubuk waktu itu,untung saja kain di mulutnya kali ini tidak bau dan asin.

Bee diam,tubuhnya memaku ketika mendengar suara langkah mendekat.

Ia tidak tau itu siapa,tapi dia rasa itu bukan orang baik.

Tubuhnya menegang ketika langkah itu sampai di depannya.

Sementara lelaki itu tersenyum smirk,di tangannya ada sebuah ember berisi sesuatu menjijikan.

Bee akan menyukai itu.

Segera ia menuangkan ember itu di atas kepala bee,membuat wanita itu memekik menahan rasa takut.

Bee tau,hewan berlendir itu beberapa ada di pangkuannya,bahu bahkan jatuh ke lengan tangannya.

Cacing-Bee benci hewan ini,

Dia sudah menangis keras,memohon agar di lepaskan dengan segera, tubuhnya terus memberontak hingga tiba tiba kursi tempatnya duduk terjatuh ke samping.