Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜Segerombolan motor memasuki pekarangan sekolah, tentu warga sekolah sudah mengenal pasti siapa mereka itu.
'THE GRAVEANTOR'
Baner besar juga sudah banyak terpampang di jalan untuk membanggakan geng motor tersebut.
Usai memarkirkan motornya mereka tak langsung bergegas menuju kelas, kelima orang itu masih diam di atas motor masing masing.
"Ngantuk gue, Vegos kalo ngajak duel gak liat hari ya!" Keluh Albi.
"Tau emang tuh anak monyet!" Sahut Ido sambil mengucek ucek matanya.
"Fiks ini mah gue ke UKS aja lah." Timpal Rainer.
"Gue ke perpus aja ah, lebih nikmat disana." Ucap Romi.
"Lo gimana, Zor?" Tanya Rainer.
"Kelas." Ujar Zora lalu turun dari motornya dan pergi menuju kelas.
Jangan berpikir bahwa Zora itu lebih taat aturan, nyatanya lelaki itu sama dengan teman temannya, ia menuju kelas untuk tidur, tidak untuk belajar dan mendengarkan materi.
Bagaimana dengan guru guru yang mengajar? Semuanya hanya diam karena mereka tahu bahwa Zora adalah murid pintar yang berprestasi walau lelaki itu suka tertidur di kelas, Bundanya saja pintar hingga bisa mengait dua gelas S1 sekaligus di salah satu Universitas Turki, maka tak ayal jika kecerdasan itu menurun pada Zora.
"Dia mah mau tidur di kelas juga pules, lah coba gue, baru merem dikit juga udah di timpuk spidol." Curhat Albi.
"Gue juga heran, dia saraf otaknya lunak kali ya makanya gampang nyerep materi?" Ucap Ido sambil menatap punggung tegap Zora.
"Tidur doang padahal, tapi bisa juara satu paralel." Timpal Romi.
"Jadi pengen give away otaknya Zora." Ujar Rainer.
"Udah ah, ayo cabut." Usul Albi sambil bergegas menuju kelas untuk meletakan tasnya terlebih dahulu.
Disini, Zora, Albi dan Rainer menempati kelas yang sama, yaitu kelas MIPA 1, sedangkan Ido berada di kelas IPS 2 bersama dengan Romi.
Sisaya anggota Graveantor yang lain berada di sekolah yang berbeda beda, tentunya mereka semua tersebar di seluruh wilayah JABODETABEK.
Jumlah mereka juga tak kalah banyak, sudah berkisar sekitar 249 anggota, tetapi semua merupakan pilihan pilihan unggul yang telah di seleksi kepercayaan dan juga kekuatannya dalam ilmu bela diri, makanya tidak semudah itu bisa bergabung bersama The Graveantor.
Setiap minggu atau setidaknya dua minggu sekali mereka akan berkumpul bersama di base camp pusat yang berada di Jakarta, seluruh anggota anggota Graveantor dari berbagai daerah akan datang untuk menjalin tali silaturahim mereka sekaligus untuk memperkuat hubungan.
Back to topic, Zora sampai di kelasnya, lelali itu lalu melempar tas ransel hitam miliknya ke atas meja, semua warga kelas hanya bisa diam melihat Zora, tidak ada satu pun yang berani mengajaknya berbicara selain kedua sahabatnya, jangankan berbicara, untuk berhadapan dan saling tatap dengan laki laki itu saja sudah membuat nyali menciut.
Lelaki itu merebahkan kepalanya dengan berbantalan tas ransel, kemudian mulai menjelajahi alam mimpinya, semudah itu memang, sebab ia belum tertidur untuk semenit pun.
Albi dan Rainer memasuki kelas dan melihat Zora yang sudah terlelap.
"Kebo banget tuh Sahabat lo." Ucap Albi.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR ZORA
Teen FictionTumbuh dan di besarkan dalam sebuah keluarga yang ia benci membuat seorang remaja berparas tampan nan berwibawa kini menjadi sosok yang begitu kaku dan dingin, bahkan hingga kini lelaki itu juga tak pernah mengenal cinta karena terlalu larut dalam k...