Tumbuh dan di besarkan dalam sebuah keluarga yang ia benci membuat seorang remaja berparas tampan nan berwibawa kini menjadi sosok yang begitu kaku dan dingin, bahkan hingga kini lelaki itu juga tak pernah mengenal cinta karena terlalu larut dalam k...
"Pih ini tasnya bagus, keluaran terbaru, beliin Vanka ya?"
Aksa mendengus, baru saja ia kembali bekerja dan tubuh masih terasa lelah, bukannya di suguh ia malah di repotkan oleh kemauan putrinya.
"Kan Papih udah sering bilang, kalau kamu mau sesuatu itu nabung, jangan banyak nuntut." Tegas Aksa.
"Sa! Dia kan cuma minta di beliin tas, bukan minta di beliin pulau, kok kamu pelit banget sih?" Kesal Dian sambil menutp majalahnya.
"Terserah! Gue capek!" Aksa lantas meninggalkan mereka menuju kamarnya.
Benar benar menguras hati dan tenaga jika terus terusan meladeni ibu dan anak itu.
Di dalam kamar Zora telah selesai membersihkan dirinya, rambutnya yang basah menambah karisma ketampanannya, usai mengeringkan rambut laki laki itu mengeluarkan buku buku dari dalam tasnya, lantas mengerjakan semua tugas tugas yang telah di berikan.
Tak butuh banyak waktu untuk mengerjakan tugas tugas tersebut karen itu semua mudah bagi Zora.
Usai menyelesaikan tugasnya remaja laki laki itu beranjak unuk mengambi wudhu dan menunaikan sholat isya.
Selesai dengan semua kewajibannya dan dirasa tidak ada lagi yang perku di kerjakan, Zora mengambil ponselnya lalu merebahkan diri di atas ranjangnya.
Seperti biasa, grub chat akan selalu ramai oleh ketikan ketikan para sahabatnya.
Jagoan Mamah!!!
Albi guys, bagi contekan dong..
Romi send a pict
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Albi romi ku sayang! Kita beda jurusan kalo lo lupa.
