Our Zora | 10

4.4K 610 54
                                    

Happy Reading Guys..

Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..

CMIIW Ya^^
------------💜

“Ambil.” Ucap seorang gadis yang tengah menyodorkan minuman dingin itu.

Sama seperti Alisa tadi, Zora juga hanya menatap datar sebuah minuman dingin pemberian Alara tanpa berniat untuk menerimanya.

Sekali lagi gadis itu kembali mneyodorkan botol minuman tersebut, tapi karena tak kunjung mendapat respon dari Zora Alara malah memajukan langkahnya hingga tepat berhadapan dengan lelaki itu lalu kemudian ia pun menyunggingkan senyum smirknya dan lantas berbisik tepat di samping telinga Zora.

Mendengar bisikan dari Alara membuat Zora mengernyitkan keningnya dan menatap gadis itu dengan tatapan yang semakin tajam sekaligus heran, sedangkan gadis yang di tatap hanya menampilkan senyum manisnya masih sambil menyodorkan minuman tersebut.

Kemudian tanpa basa basi Zora pun menerima botol minuman tersebut dan lantas meminumnya, semua mata semakin terpenjuru menyaksikan interaksi antara sang ketua Graveantor dan murid baru itu.

“Do, itu si Alara bisikin apaan ke Zora barusan?” tanya Rainer yang penasaran.

Ido yang memang tepat berdiri di samping Zora lantas menoleh menatap Rainer dengan wajah bingungnya. “Gak tau gue, mereka bisik bisikan pake bahasa planet lain.” Jujurnya karena barusan Alara berbisik kepada ketua mereka menggunakan bahasa Turki.

“Duh si Alara bikin gue kepo aja.” Gumam Rainer.

“Nih.” Ucap Alara yang juga menyodorkan botol mineral kepada Rainer.

“Eh.” Kaget Rainer sambil menampilkan senyumnya dan kemudian mengambil botol tersebut. “Thanks, Ra.” Ucapnya yang di angguki oleh gadis itu.

Alara juga membagikan minumannya kepada Romi, Ido dan juga Albi usai itu ia pamit pergi meninggalkan mereka begitu saja.

“Si Alara manis banget ya.” Tutur Albi sambil senyum senyum menatap punggung gadis cantik itu.

“Perhatian banget lagi.” Sahut Ido yang usai meneguk air dinginnya.

“Zor, tadi dia bisikin lo apaan?” sikut Romi pada Zora yang pandangannya juga terkunci pada Alara.

Karena kaget Zora pun lantas menatap Romi sekilas kemudian kembali meneguk air mineral dinginnya.

“Ck! Di tanya juga.” Kesal Romi yang tak mendapat respon apapun dari lelaki di sampingnya.

Di sisi lain, Alisa masih berdiri di tepi lapangan sambil menatap Alara dengan tatapan sinisnya, gadis itu kemudian membanting botol mineral yang tadi hendak ia berikan kepada Zora dengan kasar lalu pergi begitu saja dengan emosi yang sudah mencak mencak.

“Alara!” teriak seseorang sambil menarik lengan Alara hingga membuat gadis itu berputar seratus delapan puluh derajat.

“Kenapa?” tanya Alara.

“Lo mau kemana?” tanya Sisil sambil mengibaskan rambutnya.

Alara pun menunjuk koridor arah kantin sebagai respon untuk gadis itu. “Kantin.”

“Ayo bareng gue.” Ucap Sisil sambil menraik lengan Alara dan membawa gadis itu menuju kantin.

Sampai di kantin keduanya pun lantas menempati meja kosong yang biasa di tempati oleh anak anak Graveantor, namun karena mereka kini tengah di hukum jadi meja tersebut hanya di isi oleh keduanya.

“Ra.” Panggil Sisil pada Alara.

Alara pun mengangkat sebelah alisnya.

“Lo kenal Zora?” tanyanya.
“Kenal.” Singkat Alara.

OUR ZORATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang