Happy Reading Guys..
Jangan lupa VOTE and COMMENT nya..
CMIIW Ya^^
------------💜"Perkenalkan nama gue Alara Ayşe Çelik, gue pindahan dari salah satu SMA di Turki, maaf kalo aksen bahasa gue masih berantakan." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Oke Alara, kamu bisa duduk di sebelah sana." Tunjuk Bu Sarah pada sebuah meja pojok yang terdapat seorang laki laki.
Alara tersenyum, lalu mengangguk dan sedikit membungkuk, kemudian berjalan menuju meja tersebut.
"Kalo gitu ibu permisi ya Anak Anak." Pamit Bu Sarah lalu pergi meninggalkan kelas.
Mendadak kelas menjadi heboh, para laki laki banyak yang memuji Alara sedangkan para perempuan merasa iri karena kecantikan dan keberuntungan Alara yang bisa duduk di samping Zora.
Alara Meletakan tasnya dan duduk dengan tenang di samping seorang laki laki yang sedari tadi menatapnya dengan datar.
Tapi gadis itu sama sekali tak takut dan hanya terlihat biasa saja.
"Kenalin nama gue Alara." Ujar Alara sambil tersenyum manis dan hanya mendapat tatapan datar dari Zora. "Lo gak usah memperkenalkan diri, gue tau kok."
Albi dan Rainer yang tadinya menatap mereka lantas Rainer membawa tubuh Albi untuk berbisik.
"Kok dia bisa tau Zora sih?" Tanya Rainer.
"Wajar lah, Zora kan namanya udah gak asing lagi se JABOSETABEK."
"Iya sih."
"Yaudah gak usah heran."
"Tapi kan dia pindahan dari Turki." Jelas Rainer membuat Albi bungkam.
"Lah, iya ya? Ko dia bisa tau Zora?"
Keduanya berbalik menatap Alara.
"Hai." Sapa Rainer.
"Hi." Sapa Alara balik.
"Kenalin nama gue Rainer Ahmed Aciel, panggil aja gue Sayang." Ucap Rainer sambil mengulurkan tangan.
"Nama gue Alara." Ujar Alara sambil membalas uluran tangan Rainer.
"Beh lembut banget, Al." Bisik Rainer pada Albi.
PLAKKK
Albi menepak tangan Rainer membuat jabatan tangan mereka terlepas.
"Kenalin nama gue Naqi Albiru, panggil aja Mas Albi." Ucap Albi.
"Alara." Ujar Alara hendak membalas uluran tangan Albi.
Namun belum sempat terbalas seorang guru telah datang terlebih dahulu.
"Selamat pagi anak anak!" Sapanya mebuat semua spontan membenarkan posisi duduk mereka menghadap depan.
"Ck! Belom juga sempet gue salaman." Kesal Albi.
"Haha, mampus!"
"Hari ini pelajaran kimia, ayo segera di buka buku paket nya halaman 163." Pintah guru bername tag Tania Indawa itu.
Semua murid mengeluarkan bukunya, kecuali Alara yang belum mendapat buku paket.
Gadis itu mendekat ke arah Zora dan sedikit menarik buku paketnya untuk menengah.
Zora menoleh dan menatap Alara dengan tajam, namun gadis itu hanya biasa saja, ia bahkan membalas tatapan Zora dengan senyun manisnya.
Didepan sana Bu Tania mulai menjelaskan materi yang ada di buku paket dan semua siswa siswi pun mulai mengikuti pelajaran dengan lancar.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR ZORA
Teen FictionTumbuh dan di besarkan dalam sebuah keluarga yang ia benci membuat seorang remaja berparas tampan nan berwibawa kini menjadi sosok yang begitu kaku dan dingin, bahkan hingga kini lelaki itu juga tak pernah mengenal cinta karena terlalu larut dalam k...