Dipagi hari yang cerah gracio sudah rapi dengan pakaiannya sendiri , dirinya mengajak shani untuk ke kampus . Baru saja gracio ingin mengetuk pintu tiba tiba pintu itu dibuka oleh seorang lelaki yang tangannya di genggam oleh shani.
" owh ternyata luka udah membaik " batin gracio lalu tersenyum dan meninggalkan ruang villa keluarga shani.
Gracio menaiki mobilnya yang sudah terdapat christy dan juga olla. Gracio baru saja ingat kalau ekspresi wajah olla dari tadi lain ternyata ada lelaki yang sepertinya dekat dengan shani.
" pasti ci shani pergi sama cowo itu kan kak cio " ucap olla sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
" iya ternyata luka kakakmu udah sembuh " jawab gracio sambil tersenyum menatap olla lalu menjalankan mobilnya.
Dibantu oleh dua Tuhan aja masih belum bisa menyatukan kita berdua. 29 menit kemudian mobil gracio berhenti didepan gerbang sekolah olla dan christy . Mereka semua turun dari mobil dan langsung berjalan kedepan kelas mereka. Punggung tangan gracio langsung dicium oleh olla dan christy tak lupa juga mereka mengucapkan salam. Gracio tersenyum melihat sopan santun dari adik adiknya. Tiba tiba anin dan arfan muncul karena mereka mengantarkan kathrin.
" hai , mana shani? " tanya anin sambil menatap gracio.
" udah di kampus " jawab gracio sambil berfikir panjang , apakah shani udh nyampe? .
" owh yaudah kalau gitu kita duluan " ucap anin lalu pergi meninggalkan gracio.
Gracio pun menatap kelas kedua adiknya untuk memastikan keadaan mereka. Setelah selesai gracio langsung berjalan menuju mobil nya gracio langsung menaiki mobilnya dan menjalankan nya menuju cafe depan kampus shani. Setelah sampai di cafe depan kampus shani , gracio langsung turun dan berjalan menuju kursi dan duduk di sana. Tidak lupa gracio memesan roti dan iced coffee latte. Sebuah chat dari shani tiba tiba muncul di layar hp gracio yang membuat gracio langsung melihat nya.
Shani
cio?
iya shan? kenapa?
maaf ya...
kenapa harus minta maaf?
kamu ga salah kok
aku aja yang berharap
terlalu lebihjangan salahin diri sendiri cio
kamu ga salahudah ya shan
kamu itu ga salah
jadi gausah minta maafc
io..
Gracio tidak lagi membalas chat dari shani . Perasaan yang dahulu dia rasakan kini kembali namun dirinya tau kalau dirinya tak boleh mengambil bahagia milik orang lain.
Gracio kembali meminum iced coffee latte. Sekitar 2 jam berlalu tiba tiba lelaki yang ada di ruang villa keluarga shani masuk kedalam cafe bersama teman temannya , yaitu fino dan carlo." weh keren lu bro " ucap fino yang berbicara dengan nada yang sangat keras .
" iya sih keren banget lu bro , bisa dapat nomor hp seorang shani + lu bisa ketemu keluarga nya " ucap carlo sambil menatap lelaki bernama lino.
" namanya juga perjuangan " ucap lino yang masih bahagia atas pencapaian dalam cintanya.
Gracio langsung membayar semua pesanan nya dan ingin berjalan meninggalkan cafe namun gracio sempat untuk berhenti.
" Yaelah nomor hp doang sama ketemu keluarga nya itumah bagi gw biasa jadi jangan norak " sindir gracio lalu berjalan menuju kampus shani .
Lino dan temen temennya yang mendengar sindiran gracio langsung terkejut ternyata sebelum lino ada lagi yang sudah lebih dekat dengan seorang shani yang di sebut bidadari disekolah. Setelah berada di dalam kampus shani , gracio langsung di datangi oleh perempuan sekitaran 180 , 390 an lah . Menurut mereka gracio adalah lelaki yang bisa dibilang sangat ganteng dan membuat mereka terpesona. Untung saja gracio tidak jatuh , gracio langsung menerobos untuk berjalan menuju kelas shani setelah berada didepan pintu kelas shani , gracio langsung mengetuk pintu nya dan kini semua tatapan mahasiswa tertuju pada gracio yang lagi lagi membuat mereka jatuh cinta. Gracio pun mengucapkan permisi lalu menghampiri shani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beda agama [END]
Teen Fiction[Greshan] kekasih yang berbeda agamanya namun saling mencintai mereka tak tau apakah mereka akan selama nya atau akan ada yang menggantikan posisi mereka. peringatan! ini hanyalah sebuah cerita fiksi. selamat menbaca