11

559 46 0
                                    

Gracio yang telah berada di villa kini berkunjung ke ruang villa keluarga shani . Mereka menyambut gracio dengan sangat baik apalagi oniel dan ariell. Olla yang baru saja selesai mencuci muka kini langsung berlari kearah gracio . Olla memeluk gracio dengan sangat erat. Gracio pun melepas pelukan itu dan mulai menanyakan soal shani dan lino.

" sebenarnya tante belum setuju dengan hubungan shani yang  sekarang " ucap ariell yang membuat otak gracio sedikit memikirkan beberapa hal.

" udahlah ma biarin aja namanya juga anak muda " ucap oniel yang langsung diberi tatapan tajam oleh ariell.

" Makanya pak mendingan diem aje " ujar olla yang membuat gracio terkekeh.

Sekitar 2 jam keluarga shani ngobrol dengan gracio namun shani belum saja pulang. Dimana shani kok dia belum pulang , apakah dia baik baik saja? itu lah pertanyaan yang ada di pikiran gracio. Olla yang bosan mendengar kan obrolan orang tuanya dan juga gracio memutuskan untuk menyalakan TV yang tiba tiba memunculkan berita tentang kecelakaan. Gracio sempat melihat berita itu walau hanya sekilas.

" mobil lino?! shani! " batin gracio yang melihat mobil lino lah yang ada diberita itu .

" tante itu mobil pacar shani! " ucap gracio yang membuat oniel dan ariell sontak kaget.

Gracio langsung melihat dimana lokasi kejadiannya dan langsung berlari menuju mobil dirinya sempat berhenti karena bertemu dengan abina namun gracio membiarkan abina . Gracio langsung menaiki mobilnya dan langsung menancap gas menuju lokasi kejadian kecelakaan. 40 menit kemudian mobil gracio berhenti di seberang tempat kejadian , gracio turun dari mobilnya dan menyembrang jalan untuk melihat korban dari kecelakaan itu. Tatapan gracio terhenti pada bangsal yang terdapat tubuh shani yang penuh darah , gracio benar benar kembali merasakan sakit dan hancur dihatinya. Gracio langsung berlari ke mobilnya dan langsung menjalankan mobilnya untuk mengikuti ambulance tersebut. Setelah sampai di rumah sakit , gracio segera turun dari mobilnya lalu gracio bertanya tanya soal korban kecelakaan tadi .

" Korban bernama shani indira natio sebentar lagi dipindahkan ke ruang inap " ucap suster itu yang langsung membuat gracio sedikit tenang.

" suster , untuk pasien bernama shani indira natio tolong dipindahkan ke ruang inap VIP . Soal administrasi saya yang bayar dan bertanggung jawab " ucap gracio yang langsung diproses oleh suster itu.

Gracio langsung berjalan ke kursi tunggu sampai proses itu selesai. Gracio benar benar pusing dengan pikirannya sendiri karena dirinya harus berantem dengan pikirannya . Terkadang gracio ingin membalas dendam kepada shani namun dia tak tega tapi dia juga sakit hati.

" Seharusnya aku mengenalmu hanya sebuah nama, bukan menaruh rasa. " batin gracio sambil memegangi kepalanya.

Suster itu langsung menghubungi salah satu suster untuk memindahkan shani keruangan VIP nantinya. Gracio sempat tertidur namun dibangun kan oleh suster karena shani telah dipindahkan ke ruang inap VIP. Gracio diantarkan suster untuk bertemu dokter untuk mendengarkan apa saja yang terjadi . Gracio langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan dokter.

" apa benar anda sahabat pasien shani? " tanya dokter itu sambil melihat kertas yang berisi keterangan.

" iya saya sahabat shani dokter , gimana kondisi shani dokter? " jawab gracio lalu mulai menanyakan kondisi shani.

Dokter itu langsung menghela nafas panjang ketika mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh gracio .

" karena kecelakaan tadi yang begitu keras , pasien shani mengalami kebutaan permanen karena benturan keras di mata dan kepala. " ucap dokter yang membuat gracio benar benar merasakan apa yang namanya gagal dalam menjaga orang yang dirinya sayangi.

Beda agama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang