4

953 82 1
                                    

Di keesokan paginya gracio sudah rapi dengan pakaian nya. Gracio pun berpamitan pada kedua orangtuanya lalu berjalan masuk kedalam mobil di ikuti oleh christy. Mobil pun kini meninggalkan rumah dan menuju ke rumah shani. Beberapa menit kemudian mobil milik gracio berhenti didepan rumah shani , gracio dan christy pun turun dan berjalan menuju pintu depan rumah shani. Gracio mengetuk pintu rumah shani sambil memanggil nama olla namun tidak ada jawaban satu pun dari orang rumah. Gracio pun mencoba melihat kondisi didalam melalui jendela ruang tamu. Gracio sontak kaget melihat semua orang didalam berada duduk di lantai dengan tangan terikat .

" dek kamu naik gojek aja ya " ucap gracio yang langsung memberikan uang kepada adiknya. Christy pun menganggukkan kepalanya lalu pergi.

Gracio mendobrak pintu rumah shani lalu masuk kedalam rumah shani. Gracio langsung membuka kan tali yang mengikat keluarga shani. Gracio benar benar tidak tau siapa yang melakukan ini tapi tiba tiba gracio teringat dengan adityo yang bersama shani tadi malam. Gracio mengambil minyak kayu putih dari dalam sakunya lalu meletakkannya di bawah hidung shani. Shani pun tersadar dari pingsan nya , shani langsung menatap gracio yang berada didepannya.

" cio...? " ucap shani yang masih merasakan pusing di kepalanya.

Gracio pun membangunkan olla , ariel , dan oniel dari pingsannya. Gracio benar benar tak ingin mereka dalam bahaya seperti ini.

" kok bisa jadi gini tante? " tanya gracio sambil melihat ke sekeliling ruangan yang ada bekas darah segar.

" kemarin ada beberapa penjahat datang ke sini " jawab ariel sambil mengobati luka goresan di pipi olla.

" mendingan tante , om , olla , sama shani tinggal di villa papa saya " ucap gracio yang benar benar makin takut dengan keadaan keluarga shani.

Gracio memandangi jendela kamar shani yang terlihat ada orang yang sedang mengintip dan mendengarkan pembicaraan mereka. Gracio pun memberikan mereka untuk berbicara dengan pelan , gracio memberi tau apa yang dia lihat. Setelah sudah mengobrol kan tentang orang itu dan villa milik kinal kini gracio membantu mereka mengemasi barang-barang mereka .

" shan? adit kemana ? kok gak kesini? " tanya gracio yang ingin mengetahui dimana adit.

" katanya dia mau ke bandung ada urusan " ucap shani sambil tersenyum sambil mengemasi barang-barangnya.

" ohh ke bandung.. hp kamu kok ga aktif shan? " ucap gracio yang sambil menatap jendela kamar shani yah terlihat orang itu sedang mencoba bersembunyi.

" hp aku? astaga hp aku dimana " ujar shani lalu langsung mencari hpnya .

Gracio pun mendekati jendela shani lalu menatap orang berpakaian hitam.

" kamu kira kamu bisa sembunyi dari saya? " ucap gracio lalu langsung berlari ke luar rumah shani dan berlari menuju tempat dimana orang berpakaian hitam itu berada tadi.

Orang berpakaian hitam itu kini berhadapan langsung dengan gracio. Tiba tiba orang berpakaian hitam langsung menyerangnya namun gracio tidak mau diam saja gracio pun langsung memukuli nya sampai dirinya jatuh tersungkur. Hampir 10 menit gracio memukuli orang berpakaian hitam kini arzee melepaskan topeng orang tersebut.

" siapa kamu? "tanya gracio sambil menatap orang itu dengan tatapan datar namun mengerikan.

" SIAPA KAMU! " teriak gracio yang langsung mengambil pisau dari tasnya lalu mengarahkan pisau itu dileher orang berpakaian hitam.

" saya orang suruhan bang " ucap orang itu dengan gugup.

" siapa yang nyuruh kamu? " ucap gracio yang masih berada dalam emosi .

Beda agama [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang