Sementara itu, di lokasi syuting Taehyung selesai dengan kegiatan berkemasnya dan bersiap untuk pulang sekarang.
"Hyung, antarkan aku ke gedung agensi dulu ya. Aku ingin latihan sebentar."
"Tapi tadi Sejin hyung bilang untuk langsung mengantarmu pulang Tae."
"Benarkah?" Tanya Taehyung.
"Iya, jadi aku langsung antar pulang ya."
"Tidak bisa menungguku sebentar ya hyung? satu jam saja, aku latihan hanya satu jam." Pinta Taehyung pada hyung asistennya tersebut.
"Tapi Tae,...."
"Setengah jam. Hanya setengah jam, ya hyung??" Taehyung tetap pada keinginannya.
Taehyung hanya butuh waktu sendiri untuk saat ini, Taehyung butuh sesuatu untuk melampiaskan perasaannya saat ini, dan ruang latihan adalah tempat yang tepat. Dia bisa meluapkan perasaanya dengan berlatih sendiri sekarang.
"Baiklah," ucap hyung asisten yang akhirnya memberi izin pada Taehyung.
"Terimakasih hyung."
"Hanya setengah jam."
Taehyung mengangguk dengan semangat setelah mendapat izin dari hyung asistennya. Tujuan Taehyung setelah ini adalah ruang latihan di gedung agensinya.
###
Taehyung benar-benar serius dengan latihannya. Sayangnya, setengah jam yang dikatakan Taehyung terus berlalu hingga kini satu jam telah terlewati. Namun Taehyung tetap tidak ingin menghentikan latihannya.
"Cukup Tae. Ayo pulang." Tegur asistennya.
Taehyung tetap pada gerakannya dan tidak mendengarkan teguran dari asisten hyungnya.
Hingga, musikpun dimatikan secara sepihak.
"Hyung,..." Keluh Taehyung saat musik dimatikan.
"Kita harus pulang sekarang."
"Satu lagi, kumohon. Setidaknya biarkan aku selesaikan lagu ini."
"Tidak. Tadi kau bilang hanya akan latihan setengah jam. Ini sudah lewat dari satu jam Tae..."
"Baiklah. Kita pulang sekarang."
Sementara mereka dalam perjalanan pulang, Jimin tetap menunggu Taehyung di dorm.
###
"
Taehyung belum pulang Jim?" Tanya Seokjin yang tiba-tiba muncul.
"Belum hyung" Jawab Jimin.
"Ooh." Respon Seokjin.
"Hyung kenapa bangun?" Tanya Jimin.
"Haus." Jawab Seokjin kemudian meminum air yang baru saja diambilnya dari dapur.
"Ooh." Respon Jimin.
"Kalau begitu hyung kembali ke kamar ya. Kau jangan memaksakan diri, tidurlah jika mengantuk. Kalian bisa bicara besok pagi." Ucap Seokjin.
"Iya, hyung tidurlah. Selamat malam." Ucap Jimin.
"Selamat malam." Balas Seokjin, dan berlalu menuju ke kamarnya.
Setelah kepergian Seokjin, kini Jimin sendirian lagi diruang santai. Satu jam lebih dia menunggu Taehyung, tapi temannya yang satu itu tidak muncul juga sampai sekarang.
"Apa jangan-jangan Taehyung mampir ke agensi untuk latihan? Dasar anak itu," Keluh Jimin yang mulai lelah menunggu.
Tak lama setelah itu, Jimin mendengar bunyi pintu yang terbuka.
"Tae, kau datang?"
"Eoh Jim, kau belum tidur?" Tanya Taehyung.
"Belum, aku menunggumu."
"Kenapa menungguku? Aku masih latihan tadi. Harusnya kau langsung istirahat."
"Aku ingin berbicara denganmu. Tapi apa kau lelah Tae? Kita bisa bicara besok jika kau lelah." Tanya Jimin saat melihat wajah lelah Taehyung.
"Bisakah bicaranya besok saja. Aku lelah, ingin istirahat. Maaf sebelumnya."
"Tak apa, istirahatlah."
Taehyung segera menuju ke kamarnya untuk bersih-bersih, jujur saja pikirannya masih kacau saat ini. Dia hanya tidak ingin berbicara dengan Jimin disaat emosinya belum terkendali. Baru saja hubungan mereka membaik dan Taehyung tidak ingin mengacaukannya lagi. Jadi menolak dengan alasan lelah adalah pilihan terbaik saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
4 O'CLOCK
Short Story"Biarlah waktu yang menjawab. Karena aku sedang tidak ingin mendengar apapun darimu." -pjm "Aku tahu, bahwa hati kecilmu masih merindukan semuanya. Aku akan tetap menunggu dan menjelaskan semuanya ketika kamu sudah siap untuk mendengarkan." -kth