chapter 11

411 37 3
                                    

Perayaan tahun baru sudah dilakukan oleh Bangtan, mereka baru saja tiba di dorm setelah menyelesaikan jadwal terakhir mereka di malam tahun baru ini.

Lelah memang mereka rasakan, bayangkan saja tampil selama 15 menit diatas panggung dan itu pasti menguras tenaga.

Tapi itu semua menguap entah kemana saat mereka meraih berbagai penghargaan dan mendengar teriakan semangat yang ARMY berikan, semua itu membangkitkan semangat mereka untuk memberikan yg terbaik.

Hingga semuanya terbayar saat riuh tepuk tangan penonton mengiringi akhir dari penampilan mereka.

"Beristirahatlah, untuk besok aku mengosongkan jadwal kalian. Jadi silahkan nikmati hari esok"

Mendengar ucapan manager hyung barusan sontak para member bersorak bahagia.

"Wah, terimakasih hyung. Sungguh, akhirnya kita libur." Ucap j-hope sangat senang.

"Ya, tapi kalian harus mengisi acara jam 7 malam. Dan acaranya akan selesai pukul 9." Jelas manager hyung.

"Kalau begitu besok kita makan malam diluar saja." Usul taehyung.

"Setuju, dengan begitu aku tidak perlu memasak." Ucap seokjin menyetujui saran taehyung.

"Kalau begitu aku pulang dulu. Kerja bagus untuk hari ini, selamat menikmati hari libur kalian." Ucap manager hyung, lalu pergi meninggalkan dorm BTS tersebut.

Sepeninggal managernya, para member bergegas membersihkan diri dan mulai memasuki alam mimpi mereka masing-masing.

###

Entah angin apa yang membuat taehyung bangun awal hari ini. Yang pasti taehyung bangun pukul setengah 4 pagi, dan langsung beranjak ke kamar mandi.

Taehyung melangkahkan kakinya di dorm yang masih sepi, dan membawa kakinya menuju halaman belakang. Entah kenapa, tapi taehyung sangat ingin menikmati fajar pagi ini.

"Ah, ini sangat menenangkan." Ucap Taehyung.

Taehyung terhanyut dengan pikirannya, diiringi fajar yang mulai menyapa dunia hari ini. Semua sudah dia jalani selama ini, dunia akting, dunia hiburan. Apa yang dia lakukan selama ini sudah benar? Apa dia tidak mengecewakan orang-orang yang sudah mempercayainya untuk mengambil peran sebagai hansung?

Sungguh, dia merasa ragu saat ini.
Seakan apa yang dia lakukan hanya akan menimbulkan rasa kecewa para penggemarnya karena merasa tidak puas dengan akting taehyung, atau mungkin saja pihak produksi yang kecewa karena akting taehyung tidak sesuai dengan karakter hansung yang diharapkan.

Akhir-akhir ini taehyung merasa bahwa dia tidak melakukan semuanya dengan maksimal. Selama ini dia tidak bisa memberikan yang terbaik. Banyak hal yang membuatnya ragu saat ini, termasuk apakah dia sudah memberikan yang terbaik untuk Bangtan dan ARMY?

Tidak fokus pada keduanya, entah itu drama atau performnya. Taehyung merasa pikirannya terbagi, tidak bisa fokus pada salah satunya.

Banyak waktunya dengan para member yang terbuang karena dia harus berada di lokasi syuting, hal itu semakin menambah rasa bersalah taehyung pada para member. Merasa bahwa dirinya mengabaikan member hanya untuk kepentingannya sendiri.

"Disini kau ternyata?" Jimin datang dan mengambil tempat duduk disamping Taehyung.

"Hem," taehyung hanya menjawabnya dengan gumaman.

"Tumben sekali kau sudah bangun di jam segini." Ucap Jimin.

Sungguh, kehadiran Jimin membuyarkan semua yang taehyung pikirkan. Taehyung tidak mungkin mengabaikan pemuda satu ini.

Akhirnya taehyung menyudahi acara merenungnya dan mulai meladeni sahabatnya ini.

"Aku sudah bangun dari tadi bantet, memangnya dirimu yang baru bangun." Ucap taehyung.

"Sungguh, sejak kapan kau disini?"

"Sejak jam 4."

"Wah, kau bahkan bangun lebih awal dari seokjin hyung."

"Yah, begitulah."

Baru saja Jimin ingin menanyakan apa saja yang dilakukan oleh taehyung tiba-tiba suara seokjin menyapa telinga mereka.

"Taehyung, jimin ayo masuk. Kita sarapan."

"Iya hyung, tunggu."

###

_maaf ya chapter kali ini pendek, cuma 500 words.

_untuk chapter selanjutnya diusahakan untuk lebih baik lagi.

Gomawo, saranghaeyo💖


4 O'CLOCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang