BAB 16 : RENDY

861 62 0
                                    

15th yang lalu

"Rendy! Pagi!"

"Oh hei!" sapa Rendy menghampiri ku.

Ya, benar. Dia adalah sahabat kecilku. Rendy adalah sahabat pertama yang aku miliki. Dia baik, suka melindungi ku dan dia sangat perhatian bahkan peduli dengan diriku sejak kecil hingga dewasa ini. Ini adalah salah satu alasan mengapa aku tidak pernah pacaran sekali pun.

Yeahh .. semua itu karna larangan dari Rendy sendiri. Dia melarang ku untuk berpacaran, dan dekat dengan laki-laki lain. Karna dia terus bilang kepadaku kalau aku itu milik nya seorang. Meskipun, aku dan Rendy tidak ada hubungan apapun sejak kami kecil. Kami hanya ada hubungan persahabatan yang tidak pernah ada lepasnya hingga detik ini.

Kedua orang tua Rendy termasuk orang yang mampu, namun kedua orang tuaku hanya dua petani yang bekerja di sawah.

Setahun yang lalu.

"Lo bakal masuk Kuliah kan?"

"Maaf Ren, ngga bisa. Orang tua gue ngga mampu biayain gue kuliah." ucap ku saat itu.

"Biar gue yang biayain Lo."

"Hah?! Apa si Ren! Lo selalu aja gini dari dulu! Gue tu sebenarnya ga suka tau!! Udahlah ... stop mentingin gue oke?"

"Zora, gue mau kita itu terus bareng, gue mau pinter bareng Lo, gue mau sukses bareng Lo! Itu keinginan terbesar gue Zor!" ujar Rendy serius menatap ku.

"Soal bareng, tentu kita ga bisa terus bareng Ren. Iya kan?"

"Jangan ngomong gitu! Bisa?" tegas nya.

"Ck." pekik Zora terdiam.

"Lo akhir-akhir ini sering bilang gitu ke gue, Lo kenapa? Ada apa? Crita dong Zor, Lo kalo ada masalah tu crita ke gue! Lo tau kan gue siapa Lo?"

"Sahabat! Iya tau Sahabat! Tapi-"

"Apa? Lo minta lebih? Ngga, ngga, ngga, gue gabisa pacaran ma Lo Zor, maaf .. maaf banget sumpah. Gue bener-bener gabisa! Bukan masalah ekonomi kita, tapi, kalo lo ma gue pacaran ... pasti di akhiri dengan kata putus dan kebencian."

"Tau, kalo gitu .. kenapa Lo selalu larang gue buat cari cowo lain? buat Deket sama cowo lain? Kan Lo sahabat gue! bukan suami ataupun pacar gue kan? Iya kan?"

"Gue tau, Lo bukan siapa-siapa gue Zor. Gue tau kita hanya sebatas sahabat. Dan alasan gue ngelarang Lo buat deketin cowo lain itu, karna gue cemburu. Gue takut Lo sakit hati karna cowo brengsek di luar sana yang bisanya ngebaperin terus ghosting! Gue takut Lo sakit hati trus trauma urusan cinta. Jelas?" -Rendy

"Hnghh ... gue gatau lagi dah sama Lo!" ketus ku.

"Tunggu waktu itu tiba, oke? Jangan pergi dulu, terus-terus sama gue ok?"

"Dan satu lagi, gue cowo Lo meskipun kita ga ada hubungan. Dan Lo adalah cewe gue."

"Ah, bac-"

"Selamanya." putus Rendy.

"Yayayyayayayayaya ..." ledek ku memutarkan bola mata.

"Ingat kata-kata gue, gue kecewa ma Lo kalo Lo ada cowo lain. Gue bakal kecewa berat Zor, ingat itu." -Rendy

----------

"Kurang lebih seperti itu, mangkannya gue gabilang ke Rendy kalo gue dah punya calon suami. Ntar dia marah ke gue, kan serem." ucap ku.

"Oohhhh .... seharusnya Lo bilang ke Rendy sekarang aja. Semisalnya Lo udah nikah trus Rendy baru tau kalo Lo dah ada suami. Wahh parah si, dia pasti jadi sadboy dadakan." ucap Cila membuatku berpikir.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang