BAB 21 : CURIGA

924 62 0
                                    

Arhan sangat jengkel saat membaca pesan tersebut. Dia agak sedikit lega karna Zora tidak membalas pesan itu dari kemarin. Arhan merasa bahwa Rendy itu mencari perhatian kepada istrinya. Saat Arhan hendak membalas pesan Rendy, dia tak jadi karna mendapati pesan dari teman Zora yang lain.

Cila
online

Oi
Kok Lo onlen?
Dah malem bre, ntar di amok suami lo loh!

Terimakasih sudah memberitahu, istri saya sudah tidur daritadi.

EH!
kaget
maaf om, ga bermaksud ganggu Zora malem-malem.

Gapapa. Saya mau tanya, kamu
Temen sekampus Zora yang tadi datang ke pernikahan saya kan

Iya om
Tanya apa, silahkan apa aja.

Rendy siapa nya Zora?

Setau saya sahabat.
Tapi udah dari lama, mereka sahabatan udah dari kecil om. Trus si Rendy nya terlalu posesif ke Zora. Kasian juga Zora, Padahal mereka berdua ga ada hubungan pacaran, cuman sahabatan aja.

Ok, terimakasih
Jauhkan istri saya dari Rendy

Iya om sama-sama
*read

°°°

Arhan rada emosi saat membaca informasi yang Cila berikan. Dia berusaha untuk menangkan pikiran nya dan terus berpikir positif, karna Arhan juga baru saja sah dengan Zora. Akankah masalah baru akan datang?

.........

PAGI - 05.51.

"Mas? Bangun .. udah mau siang loh." ucap ku pelan menepuk-nepuk lengan Arhan.

Arhan mulet saat mendengar suara ku, sedikit demi sedikit dia mulai terbangun dan membuka kedua matanya. Pandangan kedua matanya melihat kearah ku dengan tatapan kejut. Mungkin karna penampilan ku di pagi hari ini agak ...

"(Shit, cantik sekali)" batin Arhan saat melihat istrinya yang tengah menebar pesona nya di pagi hari. Zora memakai handuk bewarna putih persegi panjang yang di lingkarkan pada area tubuhnya. Handuk itu berukuran kecil dan pendek membuat paha putih nan mulus Zora terlihat jelas.

Apalagi, pagi ini Zora keramas. Rambut nya masih berantakan dan masih ada beberapa air mandi yang menetes di ujung rambut nya. Itu membuat Arhan terpesona. Arhan hoki sekali pagi ini. Bagaimana dengan mu di setiap bangun pagi?

"Cantik sekali istri Mas." puji Arhan membuat ku tersipu malu. Kelihatannya aku sedang ngeblush parah.

"Ma-maaf, sebenarnya aku mau pake baju lebih dulu tadi. Tapi setelah melihat jam, aku bangunin kamu aja dulu daripada nanti kamu terlambat kerja." jelasku.

Kemudian, Arhan mengangguk sebagai ucapan terimakasih. Lalu,

"Kemarilah." ucap Arhan tiba-tiba menarik tangan ku. Tarikan nya kencang membuat tubuh ku mudah terjatuh, dan ya benar! aku terjatuh di atas area tubuh suami ku yang terlentang disana. Dia memang sangat nakal.

"IHHHH! MAS ARHAN! JANGAN MAIN NARIK NAPAA!!!" teriak ku ngegas.

"Maaf sayang, Mas ngga kuat lihat kamu seperti ini." kata Arhan mengeluarkan kata-kata mesum nya.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang