BAB 32 : LEHER

1.1K 57 0
                                    

KAMPUS - 07.31.

Tentunya hari ini aku harus masuk kuliah. Sebenarnya Mas Arhan tidak memperbolehkan ku untuk masuk kuliah dulu, karna aku sendiri juga sedang tidak fit karna tambahan permainan. Ini semua demi mempertahankan rumah tangga. Itu juga membuat hubungan kami semakin dekat.

Setelah menunggu lama, akhirnya orang yang ku tunggu-tunggu datang. Benar, dia Cila. Aneh nya hari ini dia datang bersama Rendy. Dan aneh nya lagi, mereka berdua bergandengan tangan satu sama lain. Saat Rendy tau kalau aku sudah ada duduk disana, dia langsung melepaskan gandengan tangan nya dengan Cila. Sekilas Rendy dan Cila bertatapan. Kemudian mereka berdua berjalan ke bangku nya masing-masing.

Tunggu, apakah mereka berpacaran? pikirku risau.

"Lo kemana aja! Gue kangen tau ma Lo .." tegas Cila menepuk bahuku.

"Gue sakit lagi Cil." jawab ku sedikit menghindar darinya.

"Tapi sekarang udah sehat-sehat aja kan?" tanya Cila bermuka risau, dia menepuk bahuku lagi.

"Iya gapapa." sahut ku beralih pandangan.

Rasa cemburu mengitari ku, biasanya Rendy yang sering menggandeng tangan ku. Tetapi sekarang, aku sudah ada pengganti nya. Itu pun sahabat ku sendiri yang sangat dekat dengan ku. Aku masih tidak terima oleh kenyataan, tapi .. aku sendiri seharusnya sadar. Bahwa aku sudah punya Mas Arhan. Jadi untuk apa aku cemburu ya?

"Tumben rambut Lo, ga Lo iket? Ntar ganggu pas nulis loh. Iket aja." tegur Cila.

"Gue gabawa karet." jawab ku. "Ah, gue bawa kok. Pake punya gu-"

"Ngga perlu Cil." ucapku sedikit tegas. Aku kesal.

Cila langsung terdiam, tak ada pembicaraan yang kami bicarakan setelah itu. Pembelajaran kelas hari ini berjalan sangat lancar, tetapi tidak untuk hatiku. Hari ini aku tidak mempunyai teman, aku sendiri. Cila daritadi direbut oleh Rendy. Rendy bahkan tidak mengajakku ke kantin bersama.

Cila pun juga begitu, bukannya dia mengajak ku. Tetapi, dia malah terdiam beku. Sepertinya mereka berdua sudah merancang sebuah rencana.

Sebenarnya masih ada kelas jam ke 2. Namun aku sudah muak, aku ingin pulang. Aku ingin ada Mas Arhan disini, dia satu-satunya orang yang dapat menyembuhkan luka di hatiku.

Mas fiksi
online

Mas

Apa sayang?

Jemput Zora(。•́︿•̀。)

Kenapa-kenapa?
Bukannya nanti jam pulang nya?

Zora capek, mau istirahat

Lagi-lagi kamu ngga nurut sama Mas.
Jadi gini kan, Mas masih sibuk sayang ..
Mama aja yaa yang jemput.

Gausa deh, Zora jadi ngerepotin Mama klo gtu. Nanti aja pulang nya, kaya biasanya

Oke
*read

---

Terpaksa, aku harus mengikuti kelas hingga akhir nanti. Selama kelas, sedikit demi sedikit aku berbincang dengan Cila meskipun tak seperti biasanya. Dia lebih beda sekarang. Aku ingin bertanya tentang Rendy, kemarin Cila berkata bahwa dia akan mendorong Rendy untuk sadar. Tapi sepertinya, itu tidak membuat Rendy sadar.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang