BAB 10 : APARTEMEN (3)

1K 76 0
                                    

"Ah, i-iya ..." ucap ku ragu.

Pandangan Arhan kembali kearah Televisi, sedangkan aku, aku tengah berjalan kearah nya dengan keadaan Jantung tak normal. Entah kenapa Jantung ku langsung bergerak cepat.

Saat aku telah berdiri di hadapan Arhan, Pandangan Arhan langsung berganti kearah ku, Dia menatap ku dari bawah hingga atas. Aku memperhatikan bagaimana dia menatap tubuhku. Refleks, aku malu menundukkan kepala dan memainkan jari-jari cantik ku.

"(Sh!t, cantik sekali wanita ini ..)" batin Arhan menelan air ludah nya membuat jakun nya naik lalu memundur.

"Kenapa? Gabisa tidur hm?" tanya Arhan lembut memegang pergelangan tangan kanan ku.

"Hm, ya. Aku gabisa tidur." angguk ku pelan. "Jangan menunduk seperti itu, kamu cantik malam ini. Sini saya pangku." puji Arhan membuat ku tersipu malu, dia mulai menarik tangan ku perlahan.

"Seperti ini sayang .." Arhan merebahkan tubuh ku dengan posisi tidur terlentang,
tubuh ku sudah berada di pangkuan nya sekarang. Wajah ku sangat dekat sekali dada bidang milik Arhan. Apalagi saat dia melihat kearah ku, itu sangat-sangat dekat.

"Saya harap kamu bisa tidur sekarang."

"Puk-puk." pinta ku, Arhan terlihat sangat kebingungan dengan permintaan ku.

"Hm? Apa? Puk-puk? Apa itu sayang?" tanya Arhan lembut, sh!t, aku tidak dapat menahan senyuman ku saat dia bertanya dengan nada selembut itu ..

"Seperti ini." ucap ku memberi contoh, aku menepuk-nepuk pantat ku sebagai contoh agar Arhan tau. Itu adalah salah satu cara agar aku bisa cepat tertidur.

Seketika, Arhan tertawa. "Ohh, haha! Maaf-maaf, saya tidak tau." pungkas nya, aku tersenyum saat melihat dia tertawa lebar.

Aku mulai membalikkan badan ku menghadap ke arah dada bidang Arhan. Telapak tangan Arhan mulai bergerak aktif menepuk-nepuk pantat ku. Gerakan nya tidak terlalu keras dan ini sangat pas bagiku.

"Seperti ini hm?" Cup ..

Arhan mencium lama pipi ku, aku melotot, pipiku langsung ngeblush seketika. Aku malu sampai-sampai aku menyembunyikan wajah ku di sela-sela ketiak Arhan. Arhan terkekeh kecil.

"Apa yang kamu lakukan disana?" tanya nya.

"(Sial! Sial! Sial! AAAAAAAAAAAA .... !!! NGGA! NGGA! AKU NGGA BOLEH BAPER!)" batin ku mendengus kasar.

Aku merasakan bahwa gerakan tangan Arhan mulai semakin cepat, itu membuat ku semakin nyaman dan cepat tertidur.

.........

"(Sangat cantik .. apa aku menemukan seorang Bidadari?)" batin Arhan menatap Zora yang sudah tertidur lelap. Zora tampak lebih cantik saat dia tertidur.

"(Akhirnya tidur juga istri ku)" sambung Arhan, kali ini dia menampakkan senyumam lebarnya yang sangat jarang ia lontarkan kepada seseorang.

"Emmh ..." Zora merengek, Refleks Arhan langsung mem, puk-puk pantat Zora lagi agar dia tidur lebih nyaman dan tenang.

Beberapa menit kedepan, saat Arhan tengah fokus menonton TV. Dia merasakan sesuatu di dada bidang nya. Refleks, Arhan melihat kebawah dimana calon istrinya sedang tertidur. Ternyata tangan Zora sedang memegang dan meremas piyama yang  Arhan pakai.

Arhan tersenyum lebar melihat kelakuan calon istrinya itu. Sampai-sampai, Arhan iseng melepas sautan tangan Zora dengan pakaian piyama tidur nya.

Seketika itu, Zora langsung memegang dan meremas piyama milik Arhan lagi, dia melakukan itu karna di mata Zora, benda itu adalah empeng nya.

Nyaman ga sama saya? - PRE ORDERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang