edisi taehyo

702 88 27
                                    

Jihyo kebingungan di depan restoran yang sudah dijanjikan Kim Taehyung. Masalahnya, Jihyo tidak boleh masuk dengan alasan.. pakaiannya. Memang terlewat biasa, karena jihyo mengenakan pakaian ini sedari Jihyo masuk kelas. Tapi, memangnya kenapa? Ada yang slaah? Apa karena restoran ini mahal jadi Jihyo tidak diperkenankan masuk karena pakaiannya yang terlalu biasa dg hoodie dipadukan jeans hitam dan converse putih? Yah memang Jihyo akui yang berlalu lalang pun berpakaian paling minim seharga satu digit. Tapi, masalahnya yang memilih tempat bukan dirinya.

Jihyo kembali kepada karyawan yang memang berjaga didepan, yang mengusirnya tadi. Semoga usaha kali ini berhasil.

"Maaf, Pak. Tapi saya kesini memang sudah janji dengan seseorang. Apakah ada di list? Namanya Kim Taehyung." Ucap Jihyo.

Seketika lekaki itu terlonjak karena mendengar ucapan Jihyo.
"Jangan sembarangan kamu. Tuan Kim yang mempunyai restoran ini. Tidak mungkin punya janji dengan anda, gadis kecil. Lebih baik kamu pulang ya." Balas lelaki itu.

Jihyo tetap dengan pendiriannya, ia harus profesional juga. Bisa saja Jihyo menelpon Taehyung, tapi Jihyo tidak mau merepotkan lelaki itu.

"Nama saya Park Jihyo. Coba dilihat dulu, pak. Apakah ada nama saya di list tamu. Sungguh, saya ada janji dengan beliau. Ini KTP saya." Jihyo sekali lagi memberikan kartu identitasnya pada lelaki itu, namun tak kunjung diterimanya. masih dengan pendiriannya yang tidak mempercayai gadis usia 20-an berpakaian tidak sesuai dengan target pasar restoran ini mengunjungi, bahkan menjadi tamu dari sang pemilik.

Jihyo sekali lagi hendak membalas sampai tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya.

Taehyung. Kim Taehyung. Hendak keluar mengeluarkan satu batang rokok. Sedang lelaki yang menghadang Jihyo sudah membungkuk pada Kim Taehyung.

"Jihyo? Saya kira kamu tidak datang." Ucap Taehyung menghampiri Jihyo.

Jihyo hanya terdiam, agak terkejut melihat penampilan Kim Taehyung yang sangat menggambarkan pebisnis yang sukses. Semua yang menempel padanya mungkin bisa membiayai kehidupan Jihyo beberapa bulan kedepan. Diamnya Jihyo pun tidak mau menyebabkan keributan, yang ada nanti jika Jihyo berkata jujur bahwa ia dihadang masuk oleh karyawannya. Karyawan itu akan bermasalah dan Jihyo tidak mau hal itu terjadi. Ia sudah paham bagaimana sulitnya mendapatkan uang.

Segera Taehyung mengajak Jihyo untuk masuk. Karena tidak dapat jawaban apapun dari gadis kecil itu.

**

Taehyung terus menatap Jihyo yang sedang mengerjakan sketsa sesuai dengan permintaan sekertaris Taehyung di email. Tatapan tajam pria matang itu sedikit membuat Jihyo meremang, agak takut, namun Jihyo masih mengingat kebaikan Taehyung yang mengirimnya uang dg jumlah yang sangat banyak. Ah! Mengenai hal itu.

"Om.., eh maksudku. Pak Taehyung." Panggil Jihyo.

"Senyamannya kamu manggil saya aja." Ucap taehyung.

"Om aja yah, soalnya kalau pak kaya dosen." Balas Jihyo meringis tak enak.

Taehyung mengangguk.

"Om, kenapa bayar saya 20juta?" Tanya jihyo

"Maksudku, biasanya aku akan pasang harga ketika request dan dari kedua belah pihak sudah menyetujui semua. Ini, om langsung aja ngirim aku uang segitu banyak. Ga sayang om? Gimana kalau aku orang jahat yang ga bertanggungjawab?" Tanya Jihyo lagi.

Taehyung tampak berpikir sejenak, mencari alasan, namun ia memang tidak punya alasan untuk mengirim jihyo uang sebesar itu. Tapi taehyung teringat satu cuitan jihyo yang membuat pria itu mengunjungi profil gadis ini.

"Saya lihat cuitan kamu di twitter. Ingin punya pasangan love language nya ngirim uang kalau tidak salah. Entah kenapa saya pengen aja ngirim kamu uang." Jawab Taehyung datar.

Cupcakes 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang