Sahabat

1.7K 11 0
                                    

Di sebuah caffe dekat kantor adekku

"Hahaha ngakak sumpah", Revine tertawa karena Varel sahabatnya menceritakan pengalamannya yang memalukan

"Eh kayaknya itu adek lo deh telpon gih ajk gabung makan siang" ucap Varel

Drrrtt

"Hallo kak ada apa?", Tanya Reina adik dari Revine disebrang

"Kakak ada di caffe depan kantor kamu, buruan kesini"

"Eh Iyah kak"

"Reina!!", Revine sambil melambaikan tangannya ke adiknya itu

"Oh sama kak Varel yah", ucap Reina yang memandang mata Varel

"Hok o, siapa yang kamu bawa ini, temenmu?", Tanya Revine yang melihat seseorang di samping adiknya itu

"Iyah saya Vano, teman Reina boleh ikut gabung kan?", Bohong Vano karena dia sebenarnya bos adiknya ralat CEO dari perusahaan di tempat adiknya bekerja.

"Boleh lah, sini duduk sini", ucap Revine

Reina menatap Vano mempertanyakan apa maksudnya.
"Apa maksud bapak?", Berbicara dengan telepati
"Tidak papa", Vano mengangguk

"Ini sahabatku Van, namanya Varel", ucap Revine memperkenalkan Varel kepada Vano

"Oh salam kenal yah", ucap Vano kepada Varel

"Yok i", tatapan tidak suka

"Aku samain yah menunya kasihan kalau menunya beda beda", kata Revine

"Maksudnya?", Tanya Vano

"Kasihan karyawannya nanti keteter, mana rame kek gini"

"Oh Iyah Iyah"

Setelah makan, di depan caffe mereka berbincang sebentar sebelum akhirnya berpisah

"Kalau gitu kakak sama Varel ke kampus dulu yah jam setengah 2 ada kelas soalnya", Revine kepada Reina

"Iyah kak, aku juga mau balik ke kantor", kata Reina

"Jangan capek capek kalau kerja", kata Revine

"Iyah kakak bawel", ucap Reina

"Eh Van jaga adek gua yah, katanya bosnya suka marah marah", ucap Revine kepada Vano

"Hehe Iyah kak", jawab Vano canggung

Setelah Varel dan Revine pergi tinggallah mereka berdua.
"Cerita apa kamu soal saya kepada kakakmu?" Ucap dengan dingin.

"A anu pak, eh put!!!!", Reina langsung berlari kearah Putri untuk menghindari pertanyaan dari bosnya itu.

Di kampus di tempat Revine dan Varel belajar
"Rev nyontek napa njir", Varel memelas kepada Revine

"Kan udah gua ajarin Varellll",

"Gua tetep bego masalah coding",

"Ck, dah gua salin tuh, gua kirim ke WA"

" Ahhh makacih sun ping dua"

"Geli gua njir"

Dan sekarang masuk ke mata kuliah selanjutnya tetapi digantikan oleh dosen lainnya dan sekarang di beri kuis essay oleh dosennya.
"Waktu kalian tinggal 5 menit", ucap dosen

"Revvvvv", lagi lagi Varel memanggil Revine, apalagi selain minta contekan

"Tulis aja yg lo tahu Varelll, dah ah gua tunggu di depan", Reina berdiri dan berjalan ke arah dosen untuk menyerahkan jawabnya

"Waktu kalian tinggal 1 menit" dosen

"Anjir, jawab aja lah yang penting terisi semua", dengan cepat Varel mengisi soalnya

"Kumpulkan", dosen

Semua mahasiswa membawa jawabannya untuk diserahkan tetapi Varel masih sibuk menulis jawabnya.
Setelah selesai di kumpulkan dosen itu menata lembarannya, dan memasukkan laptopnya tadi.

"Pak, ini pak", ucap Varel

"Ngga di terima, kamu udah telat", ucap dosen itu

"Bapak menggantikan pak Bambang kan?, Bapak tahu saya?" Tanya Varel

"Emang kamu siapa?, Tanya dosen itu

"Bismillah hetsot" batin Varel

Varel langsung menyelipkan jawabnya ke tengah tumpukan jawaban tersebut lalu memberantakan tumpukan itu.

"Maaf pak, dah dah pak", langsung berlari ke arah Revine dengan dadah dadah

"Maafkan teman saya pak", Revine membungkukan badan lalu berlari juga karena Varel menariknya

Di parkiran kampus
"Gila Lo rel", Revine masih ngos ngosan

"Salah Lo gk mau contekin gu gua", Varel ngos ngosan

"Dah ah mau pulang", ucap Revine

"Gua anter", ucap Varel

"Ngga usah", tolak Revine

"Ck, gua anter", menarik tangan Revine menuju mobilnya

"Ini yg gua suka sama lu rel, sayangnya lu ngga peka", batin Revine

Di perjalan menuju rumah Revine
"Kenapa sih lu kagak nerusin perusahan bokap Lo aja si rel", memulai pembicaraan

"Gua mau temenin lu", jawab Varel yg masih fokus ke arah jalan

"Yehh bisa aja lu monyet", jawab Revine yg hatinya yg terus berdetak

Di kantor tempat adiknya Revine bekerja
"Kamu pulang bareng siapa?", Tanya Vano kepada Reina

"Oh kayaknya naik bus kalau ngga taksi soalnya sepeda, mobil perusahaan ada di bengkel motor yg biasanya saya pakai juga lagi di bengkel ", Jawab Reina selaku sekretaris Vano

"Saya anter", singkat Vano

"Eh ngga usah pak", Tolak Reina

"Saya anter apa mau gaji kamu saya potong", ucap Vano

"Oke oke, tapi tunggu saya beli Boba di caffe tadi", mengalah kepada Vano

Setelah membeli 2 Boba akhirnya Reina masuk ke dalam mobil Vano

"Siapa suruh duduk di belakang, pindah kedepan ada mau yg saya omongin", ucap Vano dingin

"Jangan jangan pak Vano suka sama gue, atau mau marah marah soal tadi siang yah", batin Reina

Bremm

Ditengah perjalanan Reina minum bobanya karena haus.
"Kalau pak Vano marah karena tadi saya minta maaf pak", ucap Reina sambil mengunyah Boba

"Saya suka kakak kamu", singkat padat jelas ucap Vano

"Uhuk uhuk uhuk", Reina kaget sampai tersedak bobanya dan langsung minum minumannya tadi belum selesai minum Vano bicara...

"Dan saya tahu arti tatapan kamu ke Varel sahabat kakakmu tadi",

"Byurrr"

Bersambung




Jangan lupa vote bye bye

Blue for love [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang