Tiga hari setelah kejadian malam itu Vano mulai menunjukan sikap manjanya kepada Revine. Malam hari mereka di atas ranjang Vano menyenderkan punggungnya tangannya yang berada di pinggang istrinya itu dengan kepala Revine yang menyandar di bahunya.
"Mas", ucap Revine
"Hmm", jawab Vano
"Mas kamu tahukan aku pernah kerja ditoko roti", ucap Revine
"Nggak, nggak boleh", ucap Vano yang tahu arah pembicaraan Revine
"Maaas, aku bosen dirumah aku pengen kerja", ucap Revine mendongakkan kepala melihat mata Vano
"Engga Vine, nanti kamu capek", ucap Vano
"Engga mas, aku suka kok buat kue", ucap Revine
"Engga Vine", ucap lembut Vano
"Nanti kalau pulang aku bawain kue kesukaan mas Vano, boleh yah", ucap Revine memohon dengan puppy eyes nya.
"Engga usah nanti aku bisa gofood", ucap Vano
"Udah ah tidur udah malem", ucap Vano merebahkan tubuhnya dengan memeluk Revine
Empat hari setelahnya revine mendapat email dari toko kue ' cloud bread' bahwa ia di terima bekerja. Revine 2 hari yang lalu mengirimkan surat lamaran kerja lewat email dan tentunya tanpa sepengetahuan Vano.
"Yes, akhirnya diterima yah walaupun tokonya ngga sebesar yang dulu tapi, ngga papa lah dari pada dirumah bosen, maafin aku mas", ucap Revine memeluk hpnya itu.
Keesokan paginya Reina beralasan pergi ke rumah Reina.
"Mas aku ijin ke rumah Reina yah", ucap Revine
"Emm, sekalian aku antar", ucap Vano
"Ngga usah mas, soalnya nanti juga mampir ke rumah temen sebentar", ucap Revine
"Teman yang mana?cowok apa cewek?", Ucap Vano
"Cewek mas, yang waktu itu nyalamin aku pas wisuda yang pakai kebaya merah", ucap Revine
"Oh, ngga papa nanti aku anterin", ucap Vano
"Ngga usah mas nanti di anter pak supir aja", ucap Revine
"Aku anterin atau ngga pergi sama sekali", ucap Vano
"Emm Iyah", ucap Revine mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa itu bibir minta di cium?", Ucap Vano
"Mas Vano!", Ucap Revine
Setelah sampai depan rumah temannya Revine berpamitan kepada Vano.
"Mas anterin sampe sini aja nanti aku bisa naik taksi ke rumah Reina", ucap Revine
"Emm, kalau gitu nanti hubungin aku lagi yah, cup", Vano mengecup singkat dahi Revine lalu pergi meninggalkan Revine. Revine yang sudah tidak melihat mobil Vano itupun menghentikan taksi untuk menuju tempat kerjanya itu. Hingga Revine sampai di toko roti.
"Maaf pak saya terlambat", ucap Revine kepada kepala toko
"Ck, kalau kamu terlambat lagi sesuai peraturan gaji kamu potong per menitnya, sekarang masuk dapur", ucap kepala toko
"Baik pak terimakasih, kalau gitu saya permisi", ucap Revine lalu pergi kebelakang.
"Haaa I like bau dapur kue ini, harum vanili, daun pandan, coklat", ucap Revine menghirup aroma dapur itu
Setelah beberapa jam bergelut dengan tepung Revine baru sadar kalau belum menghubungi Vano.
"Gio aku tinggal ke kamar mandi bentar yah, itu kuenya jangan lupa di angkat", ucap Revine kepada patner kerjanya itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue for love [Revisi]
Romansa"Kenapa suka warna biru?", tanya Vano menatap mata Revin yang melihat awan di atasnya "Emang harus ada alasan?", jawab Revine "Sama", jawab Vano yang masih lekat pandangan nya ke arah mata Revin "ha?", Revine tidak mengerti "Aku suka sama kamu tanp...