"Nak Revine makan yah", ucap bibi
"Bibi hiks mas Vano marah hiks", ucap Revine memeluk bibinya itu.
"Iyah tenang, kamu makan dulu yah", ucap bibi menenangkan Revine dan mendapat gelengan.
"Bibi suapin mau yah", ucap bibi
"Aaaa buka mulutnya sayang", ucap bibi yang memberikan suapan itu dan langsung diterima oleh Revine karena emang laper berat.
"Nak Vano emang dari kecil ngga suka di bohongin, karena itu mengingatkan pada ibunya, ibunya menyembunyikan kebenaran bahwa dirinya sakit sebelum meninggal, sampai akhirnya nak Vano menyalahkan ayahnya atas kematian ibunya karena tidak becus menjaga ibunya, tapi dia juga tidak bisa membenci ayahnya karena juga tidak tahu apa apa", ucap bibi kepada Revine
"Maaf bi aku ngga tahu hiks", ucap Revine
"Iyah bibi paham, sekarang coba kamu bujuk dengan cara kamu sendiri, dulu bibi membujuk nak Vano dengan membuatkannya makanan kesukaannya yaitu bolu gulung karena dia pernah membuatnya dengan ibunya", ucap bibi
"Baiklah Bi aku akan membuatnya sekarang", ucap Revine mengusap air matanya dengan penuh semangat.
"Iyah, bibi bantu yah", ucap bibi
"Ngga usah bi, bibi pulang aja istirahat, ini juga sudah malam", ucap Revine
"Baiklah kalau gitu, kamu harus semangat dan sabar yah", ucap lembut bibi
"Makasih Bii", ucap Revine memeluk bibi
Empat jam Revine bergelud dengan tepung hingga tengah malam untuk membuat kue.
"Hah selesai, semoga mas Vano suka"
"Tapi mungkin mas Vano tidur hem, gk papa deh aku bawa aja mungkin mas Vano masih belum tidur"
Setelah menghias kue bolu gulung itu Revine juga membuatkan susu untuk minumannya. Revine membawa nampan lalu berjalan ke arah kamar tidurnya. Revine menaruh nampan di meja dulu untuk membuka pintu secara pelan karena takutnya Vano tidur hingga pintu sedikit terbuka Revine melihat Vano tidak ada di atas ranjangnya. Revine membawa nampan dan membuka pintunya.
"Mas Vano belum tidur", ucap Revine yang melihat Vano berkutik dengan laptopnya
"Mas aku buat kue bolu gulung loh nihh", ucap Revine menaruh nampan di samping Vano
"Mas", ucap Revine menangkup wajah Vano agar melihat matanya
"Cup"
"Maaf cup"
"Aku besok bakal resign, tolong jangan diemin aku, aku ngga bisa didiemin hiks", ucap Revine menatap Vano lalu menunduk yang tiba tiba mengeluarkan air mata.
"Iyah aku maafin, jangan nangis lagi em", ucap Vano yang mengusap air matanya. Vano merasa sesak melihat cintanya itu menangis terus.
"Sini duduk disini" ucap Vano menepuk pahanya, tanpa basa basi Revine mendudukkan bokongnya menyamping di paha Vano
"Aku ngga suka kamu bohong", ucap Vano yang melingkarkan tangannya di pinggang Revine.
"Bukan aku ngelarang kamu kerja, aku ngga mau aja kamu kelelahan ngurus rumah trus kerja nanti sakit aku takut kejadian mama aku terulang lagi", ucap Vano
"Iyah mas aku ngerti, maafin aku karena aku juga egois mementingkan diri sendiri tanpa bilang dulu sama kamu", ucap Revine
"Iyah, aku juga minta maaf ", ucap Vano menyingkirkan rambut yang berada di mata Reina.
"Mas aku tadi buat kue, mas cobain", ucap Revine mengambil sepotong kue tadi lalu menyuapinya ke mulut Vano. Vano terdiam sesaat kue yang dibuat Revine benar benar mirip dengan buatan mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue for love [Revisi]
Romantik"Kenapa suka warna biru?", tanya Vano menatap mata Revin yang melihat awan di atasnya "Emang harus ada alasan?", jawab Revine "Sama", jawab Vano yang masih lekat pandangan nya ke arah mata Revin "ha?", Revine tidak mengerti "Aku suka sama kamu tanp...