Nafsu II

612 4 0
                                        

"cup"

"Udah marahnya?", Ucap lembut Revine setelah mengecup singkat Vano
"Sekarang duduk dimeja", ucap Revine

Setelah mereka duduk di meja makan Revine menjelaskan pelan pelan tapi tidak memberi tahukan Vano apa yang dilakukan di rumah sakit. Revine hanya beralasan kalau perutnya kram karena datang bulan.

".....dan maaf kalau tadi aku bohong, aku ngga mau mas Vano khawatir", ucap Revine
"Yakin kamu ngga papa?", Ucap Vano
"Mas aku ngga papa beneran deh nanti minum air asem trus di kompres air anget nanti juga ilang kramnya", ucap Revine
"Sakit banget yah?, Apa perlu telfon dokter?", Ucap Vano khawatir

"Tuh kan, aku ngga papa, sekarang mas mandi nanti kesini lagi aku buatin salad buah", ucap Revine
"Peluk dulu", ucap Vano manja kepada Revine
"Ih ngga ah, aku baru mandi mas", ucap Revine yang mendapat pout dari vano
"Kalau habis mandi nanti dapet pelukan plus ciuman", ucap Revine dengan cepat Vano bergegas menuju kamar mandi.

"Biasaaa anak anak", ucap Revine memandang punggung Vano yang menghilang di balik pintu kamarnya

Revine mengupas buah buahan lalu memotong kecil kecil buah tersebut. Buah yang sudah dipotong di masukkan kedalam wadah lalu memasukkan mayonais kedalam buah tersebut dengan di ikuti dengan susu kental manis. Keju dan coklat sebagai toping di atasnya. Revine berjalan ke ruang tv untuk bersantai menunggu Vano selesai mandi.

"Hap"

Vano datang langsung tidur di paha Revine lalu memeluk perut Revine menghujani dengan ciuman di perutnya.

"Geli mas hahaha", ucap Revine kegelian
"Nih saladnya", ucap Revine
"Bentar mau isi daya bentar", Vano mengeratkan pelukannya di perut Revine menghirup dalam dalam wangi vanila itu.
"Mas udah duduk, makan saladnya", ucap Revine mengelus rambut Vano. Akhirnya Vano duduk dan melihat tv yang menampilkan film Transformers itu.

Setelah mereka menikmati waktu berdua akhirnya mereka memutuskan untuk tidur. Tetapi Revine tidak bisa tidur dia membolak balikan badannya mencari posisi yang nyaman untuk tidur hingga jam menunjukkan jam 2 malam.

"Shittt, ayolah Vine lo memang ngga bisa kendalikan nafsu makan kalau lagi dapet, Lo memang ngga bisa kendalikan nafsu marah marah kalau lagi dapet, tapi harus bisa nahan nafsu seksual Lo", batin Revine yang sudah berkeringat melihat wajah Vano yang tertidur pulas itu dan membuat hasratnya naik.

"Cuci muka aja, trus ke dapur makan trus nonton tv sampe ketiduran yah ide bagus Vine", ucap Revine di kepala

Revine segera turun dari ranjang menuju ke kamar mandi untuk membilas mukanya.
"Ya Tuhan tolong aku, kenapa kau membuat semua wanita seperti ini saat dapet, perut kram, marah marah, makan makan, dan sekarang nafsu, ya tuhan tidak semua kuat menahannya apalagi yang sudah bersuami seperti ku", gumam Revine di depan kaca wastafel itu lalu membilas wajahnya berkali kali.

Diranjang Vano menggeliat lalu tangannya meraba sampingnya tidak menemukan seseorang.

"Kemana Revine malem malem begini", ucap Vano yang membuka matanya mencari keberadaan Revine
"Tok tok tok", pintu kamar mandi diketok dari luar kamar mandi
"Vine kamu di dalem?", Ucap Vano di luar kamar mandi

"Eh Iyah mas, aku lagi ganti pembalut", jawab Revine
"Kamu kram lagi, aku bikinin air anget asam Jawa yah", ucap Vano
"Cklek", pintu terbuka
"Eh ngga usah mas, mas tidur aja", ucap Revine

"Gk papa, kamu tiduran aja, aku bikinin bentar, sama aku ambilin kompres", ucap Vano langsung menggendong Revine lalu di baringkan ke arah ranjang.
"Ehh mas Vano turunin!", Ucap Revine
"Udah kamu disini aja", ucap Vano lalu pergi ke dapur meninggalkan Revine

Blue for love [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang