Vano langsung menjatuhkan tubuh Reina ke kasur miliknya lalu mengungkung tubuh Reina dibawahnya.
"Kak, ini salah kak", ucap Reina sangat ketakutan.
"Kak, Varel tolong sadar kak hiks..., Kak Varel minggir hiks hiks", Ucap Reina yang bergetar sambil berusaha mendorong tubuh Varel."Maaf Rein"
"Cup"
"Mmmhhh"
"Kak Varel!!!"
"Mpphhh"Varel yang melumat bibir Reina tetapi Reina masih kekeh menahan bibirnya agar tidak terbuka.
"Rein buka"
"Emm", menggeleng kepala sambil sesegukan
"REINA!!!"
"KAK!!!, INI SALAH TOLONG KAKAK SAD mpphhh"
Potong Varel yang sudah memasukkan lidahnya ke mulut Reina, dan hanya suara kecipak lidah yang saling memadu cinta itu
"Emmhhh"
"Ck ck mbphhh"
Setelah beberapa menit Varel sadar Reina tidak memberontak lagi, ia segera melepaskan baju yang Reina kenakan hingga tak satupun benang menutupi tubuh Reina.
"Rein, maafkan aku", ucap Varel yang mengecup kening Reina dengan tulus.
"Aku akan tanggung jawab""Hiks tapi Kak Revine hiks", ucap Reina sambil sesegukan
"Shuut, tolong dengarkan hatimu kali ini Rein", ucap Varel sambil menyatukan keningnya dengan kening Reina dengan memejamkan mata, Varel tahu bahwa Reina juga cinta Varel
"Cup", Varel mengecup tulus
"Aku mulai", ucap Varel dengan deep voice tepat di samping telinga Reina, membuat Reina seperti ada jutaan kupu kupu di perutnya.
Varel mulai membuka baju lalu diteruskan dengan membuka celananya dan tersisa celana dalam dengan itunya yang sudah tegang.
Reina yang melihat itu langsung menggelengkan kepala.
"Kak?, Sakit kan aku tahu, tidak tidak aku tidak mau", batin Reina menatap Varel dengan mundur dikit demi sedikit
Varel yang melihat Reina mundur dan langsung ditahan pinggangnya oleh Varel lalu melumat bibirnya lagi.
"Aku tahu nafsu wanita lebih besar dari pada seorang pria kau mau buktinya mari kita lakukan", dengan suara deep voicenya
"Emmhhh"
"Ahhh", Reina melototkan mata saat tangan Varel yang memainkan bagian sensitifnya yaitu 2 bobanya dengan lidah.
"Slruupp"
"Ahhh, cukup geli kak!!""Baiklah aku langsung ke intinya"
Varel membuka kaki Reina lebar yang menampakkan itunya, dan Varel mulai membuka celana dalamnya, sesekali dia kocok anunya hingga
"Ahhhh", desah Varel
"Aahhhhggggg sakittt hiks kak sakit lepas", ucap Reina yang meremas bantal dan mengeluarkan air mata betapa sakitnya itu"Hiks lepas kak hiks", ucap Reina
"Rileks Reina", Varel menenangkan Reina
"Cup",
"Mpphhhh"
Setelah 10 menit mereka bercinta akhirnya mereka tidur karena kelelahan.
Keesokan harinya Revine menelfon Reina.
Drrrtt drttt
Drrrtt
"Hallo"
"Loh Varel kok kamu yang angkat?", Ucap Reina
"Ehh", Varel melihat hpnya yang dibawa tanpa Varel sadari ternyata itu milik Reina.
"Eng anu, Reina masih tidur", ucap Varel
"Ohh gitu yah, nanti jadi pulangnya rel?" Ucap Reina
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue for love [Revisi]
Romance"Kenapa suka warna biru?", tanya Vano menatap mata Revin yang melihat awan di atasnya "Emang harus ada alasan?", jawab Revine "Sama", jawab Vano yang masih lekat pandangan nya ke arah mata Revin "ha?", Revine tidak mengerti "Aku suka sama kamu tanp...