"Kenapa suka warna biru?", tanya Vano menatap mata Revin yang melihat awan di atasnya
"Emang harus ada alasan?", jawab Revine
"Sama", jawab Vano yang masih lekat pandangan nya ke arah mata Revin
"ha?", Revine tidak mengerti
"Aku suka sama kamu tanp...
"Makasih pak", ucap Reina kepada Vano, lalu membuka pintu mobil di ikuti Vano yg keluar dari mobil juga
"Saya pingin ketemu kakak kamu", ucap Vano
"Tapi pak...", Ucap Reina belum sampai udah di potong sama Vano
"Atau saya akan beritahu kakakmu kalau kamu suka Varel", ancam Vano
Cklek
"Dek udah pulang, makan malam sebentar lagi siap kamu mandi dulu",
Ucap Revine setengah berteriak sambil mengangkat tempe, telor, dan terong goreng untuk di penyet di cobek dengan sambal tomat.
"Loh ada Vano, suruh masuk dek", ucap Revine yang meletakan cobek besar itu di meja makan kecil dan sedang mengambil 3 piring dan mengambil nasi untuk dimakan bersama adeknya dan Vano.
"Vano kamu langsung aja ke kamar mandi cuci muka dulu, nanti kita langsung makan malam bersama, dek anterin temenmu itu".
"Eh Iyah kak, mari pa... Vano", ucap Reina canggung karena Vano melototkan matanya hampir saja Reina memanggilnya Pak.
"Sini Van, nasinya kamu segini cukup?", Ucap Revine
"Iyah kak cukup kok", jawab Vano
"Haha panggil aja Revine kayaknya kita seumuran deh, kita emang tinggal berdua, ortu kita di Surabaya disini kita ngekos", ucap Revine memecah kecanggungan.
"Dek!, Lama banget mandinya kasian temenmu ini Lo!", Sedikit berteriak karena Reina mandinya lama.
"Iyah kak, oh ya tadi aku beliin Boba bentar aku ambilin di ruang tamu", Reina berjalan ke ruang tamu
"Nih buat kakak yang cantik", ucap Reina "Maafin adek saya Van emang gitu biasanya", ucap Revine
"Eh gk papa Vine", Vano canggung
"Ayo makan kalau gitu", ucap Revine
"Kenapa Vano ngga suka yah?", Ucap Revine yang melihat Vano diam melihat lauk yang ada dalam satu layah besar tanpa ada sendok, dan terlihat berantakan masakan Revine.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ilustrasi
"Eng sendok?", Ucap Vano
"Yaelah ngga pernah makan penyetankan Lo", ucap Reina
"Hust dek, gk boleh kek gitu", tegur Revine
"Gini gue kasih tahu caranya, satu angkat kaki kanan kek gini, dua ambil tempe menggunakan tangan, pakek sambel yang banyak kurang mantap kalau dikit, trus Lo ambil suapin deh ke mulut, nyam nyam, gitu aja ngga bisa", ucap Reina panjang lebar
"Reina kakinya!", Tegur Revine
"Hehe Iyah kak maaf"
"Maafin adek gue ya Van", ucap Revine yang mengambilkan sendok lalu di berikan ke Vano.
"Ngga jadi Vine pakai tangan aja, hehe", ucap Vano
"Eh yaudah", ucap Revine
Setelah selesai minum akhirnya Vino duduk di ruang tamu. "Masakan kamu enak Vine, kalau boleh aku boleh ngga main kesini lagi hehe", ucap Vano canggung.
"Haha bisa aja kamu, bolehlah, eh Iyah kok tumben kesini soalnya Reina ngga pernah bawa temen kantor nya ke rumah, kalaupun pernah itupun cuma nganterin sampe depan doang?", Revine bertanya kepada Vano
"Engg, anu saya sebenarnya....", Ucap Vano gugup karena belum ada ide.
"Aku yang paksa masuk kak, kasihan soalnya", potong Reina
"Ya Tuhan belum siap dikasih kakak ipar bego" batin Reina
"Oh gitu, ya udah kalian lanjut ngobrol aja kalau gitu"
"Jangan!!", Ucap Reina dan Vano
"Ngga nyangka adekku udah besar, udah ada yang nyukain", Batin Revine
"Lah trus kakak gimana, kakak gak ikutan Lo yah masalah cinta kalian", Ucap Revine
"Ha???!!" Ucap Reina dan Vano secara bersamaan
Setelah itu Revine meninggalkan mereka berdua untuk pergi ke kamarnya. "Ikut saya ke depan Reina", ucap Vano yang melihat sudah tidak ada Revine
Didepan Vano dan Reina berdiskusi atas kesalahpahaman tadi. "Saya tidak mau ya kakak kamu menganggap saya suka kamu", ucap Vano
"Lah bapak juga salah kalau mau deketin kakak saya juga harusnya ke orangnya langsung", bela Reina yang menyalakan dirinya.
"Oke, berarti secara tidak langsung kamu restuin saya dengan kakak kamu", ucap Vano dengan pede
"Kalau kakak suka sama bapak ya mau gimana lagi, kalau kakak bilang engga tapi bapak tetep maksa saya ngga akan segan segan bunuh bapak", ucap tegas Reina lalu meninggalkan Vano.
Pagi pun datang, lagi lagi Vano ke rumah Revine.
Tok tok tok
Cklek
"Eh Vano mau jemput Reina yah, bentar saya panggilin", ucap Revine menuju kamar Reina
"Dek udah di jemput Vano tuh", ucap Reina
Saat sudah di perjalan di dalam mobil Vano. "Bapak ngapain jemput malah panjang salah pahamnya", ucap Reina
"Sebelum kamu panjang lebar ceritakan tentang kakak kamu", ucap Vano
"Okeh, Revine Ghea Cantika usia 24 tahun mahasiswa informatika di Universitas Galaxy dan sekarang sudah memasuki semester 5 kemungkinan 1-2 tahun depan akan lulus, dia tipe ideal pintar dalam segala hal, cantik, bukan hanya idaman laki laki tetapi juga banyak wanita yg iri terhadapnya karena terlihat hampir sempurna seperti adiknya ini, kenapa dia ngga langsung kerja karena dia menghindari yang namanya pernikahan dini/muda karena itu lebih memilih kuliah, dan Varel Aska Mahendra dia sahabat kakakku sejak dia SMA dia juga satu kampus, satu jurusan, satu kelas sama kak Revine dan kak Revine dia....", Ucap Reina menggantung lalu menunduk
"Suka kak Varel", ucap Reina
"Maaf Rein", ucap Vano
"Kalau misal aku ajak kakak kamu, boleh?" Ucap Vano
"Waktunya mengambil kesempatan", batin Reina
"Saya pengen deh liburan ke Bali", ucap Reina
"Saya belikan tiketnya", ucap Vano
"Engga deh pak gaji saya belum turun", ucap Reina
"Saya belikan tiketnya, 1 paket dengan vila VVIP dan juga uang saku 20jt tapi liburan nya cuma 2 minggu dan gaji kamu saya naikkan 3 kali lipat, gimana?", Ucap Vano
"Deal", Ucap Reina dengan penuh semangat.
"Tapi selama saya jalan sama kakak kamu kamu handle perusahaan", ucap Vano