05 : I Will Fight For You

610 84 5
                                    

Sorry for typo & kata yang hilang 🙏

❄️❄️❄️💙💙💙❄️❄️❄️

Perth bangun dari tidur lelapnya oleh aroma wangi dari dapur nan menggugah selera, segera dia ikuti aroma itu. Tadinya dia pikir Blue yang masak tapi nyatanya tidak.

Dia segera berlari bahagia menghampiri pria yang tengah memasak di dapur.

"Welcome phi..." Sambut Perth berwajah cerah, dia memeluknya dari belakang. Sungguh bahagia Perth melihat pria yang dia peluk. Akhirnya setelah beberapa bulan, diapun bisa melihat pria yang dia rindukan. Saking senangnya dia lupa kalau saat ini tubuhnya hanya ditutupi oleh bathrobe dan itu mengekspos beberapa jejak percintaannya dengan Blue.

"Selamat sore my baby..." Responnya penuh kasih, dia mematikan kompor gas karena masakannya memang sudah masak, tinggal dipindahkan ke piring.

Perth tertawa senang, mereka sudah saling berhadap-hadapan.

"Pulangnya kok gak bilang-bilang phi, kan aku bisa jemput" Katanya manja kepada pria yang menatap setiap inchi dirinya karena dia melihat Banyak bercak merah percintaan di tubuh Perth.

Dia tersenyum.

"Surprise!" Satu kata dari dia kepada Perth yang sudah dia anggap dewasa karena sudah melakukan sex dengan Blue. Dia sangat yakin bercak merah itu hasil percintaan Perth dengan Blue.

"Phi senang nong baik-baik saja, serta semakin chubby. Memangnya nong gak diajak fitness sama Blue?" Dia melihat begini karena tubuh Perth semakin berisi semenjak tinggal dengan Blue.

"Diajak, tapi nong menolak. Capek soalnya!"

"Jangan malas merawat diri apalagi menjaga kesehatan. Gak sadar apa kalau badan nong sudah melebar kesamping!" Ujarnya gemes sembari mencubit hidung mancung Perth.

Selagi mereka bicara, Blue pulang. Dan dia sedikit kaget melihat pria yang bicara dengan Perth.

"Bukannya kamu pulang dua hari lagi Mark?" Ini suara Blue, dia melihat Perth sekilas yang selalu manja jika sudah bersama Mark.

Blue sudah meletakkan tas serta melepas jaket Levi's nya, gerah plus lelah.

"Aku percepat, mau istirahat. Soalnya hari Senen kita kan sudah mulai kuliah!" Respon Mark kembali melanjutkan aktivitasnya sebab Perth sudah pergi ke kamarnya, dia mau mandi selain itu dia merasa canggung dengan Blue apalagi ada Mark di sana, dia merasa bersalah. Merasa sudah menikung Mark dari belakang.

Blue sudah duduk selonjoran di sofa, hari ini dia benar-benar lelah. Terlebih lagi dia sedang mengumpulkan mental untuk bercerita tentang Perth kepada Mark.

"Kemarin aku dan Perth ngesex!" Blue mulai bercerita, dia memang selalu terbuka kepada Mark. Dua orang ini saling terbuka, tidak ada yang mereka tutupi.

Mark hanya mengangguk santai, dia sedang berjalan menghampiri meja makan untuk meletakkan ayam bakar pedasnya.

"Kok kamu gak marah? Perth ciuman dengan Saint saja kamu marah!" Sambung Blue heran, dia menatap intens Mark yang masih sibuk dengan masakannya.

Mark tersenyum, dia punya cerita sendiri perihal kenapa dia tidak pernah menyukai Saint apalagi semenjak Saint selingkuh hingga akhirnya Perth memilih untuk mengakhiri hubungan mereka.

"Karena kamu bukan Saint!" Respon Mark tidak masalah, justru dia senang Blue dan Perth dekat, Mark tahu betul seperti apa perasaan Blue kepada Perth. Bucin akut.

"Mark!" Seru Blue kurang puas dengan jawaban Mark. Dia merasa Mark menutupi sesuatu di saat Blue tidak pernah menutupi apapun dari Mark.

Mark mendekati Blue, kemudian dia mengambil posisi duduk di sisi Blue dan itu sangat dekat sebab Mark tidak ingin Perth mendengar percakapannya dengan Blue. Ini soal cerita lama, luka yang terpendam.

Stay With Me - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang