9.2 END

908 26 8
                                    

"Yuu-chan~ Jalan lebih cepatlah~ Jika tidak aku akan meninggalkanmu disini dengan telanjang untuk ke rumahku~" Ujarku melihat Yuu-chanku yang tersayang sangat sexy dimataku ingin sekali aku membuat perutnya membesar lagi. 

"Ugh... Mika. Please~ walk slow, it's very full. I can't close my hole."

"You've become so naughty huh. Hurry up Yuu-chan. Or I'll leave you here naked with your ass pierced with multiple dicks changing until nightfall." Diriku dengan sengaja menggodanya. Melihatnya berusaha keras ingin di lecehkan sekali lagi tidak mungkin aku akan menolak dirinya yang secara sukarela datang untuk dilecehkan dengan cara tidak biasa bukan?

"Please no. Ugh~" Melihatnya terlihat putus asa yang akan menangis kapan saja jika salah sentuh. Ah Yuu-chan ku terlihat semakin sexy dengan keringat yang membasahi yukatannya yang memperlihatkan lekuk tubuhnya dengan nipple yang menonjol di balik yukata.

Tanpa sadar sudah sampai di depan rumahku dan menarik Yuu-chan masuk dan menutup pintu dengan kencang. Memojokan Yuu-chan di pintu dengan lututku di selangkangan Yuu-chan dan mengosoknya dan mulai membuka yukatanya dan menjadi terlanjang. Mulai menggosok nipple nya lalu memilin dan menariknya. Terlintas di pikiranku aku ingin membuat nipple Yuu-chan membesar.

"Mi-mika Ahh~" Aku tau Yuu-chan akan datang. Dengan sengaja aku mengabaikannya dengan meninggalkannya di depan pintu. Dan menyuruhnya melakukannya di depanku.

"Yuu-chan jika kamu ingin datang kenapa tidak memuaskan dirimu di depanku~" Hasutku melihat dirimu yang malu-malu didepan ku untuk menyentuh dirimu sendiri. Terlihat salah satu tanganmu memilin nipple mu. Dan tangan satumu lagi mengocok penismu. Dan mulut mungilmu yang mulai mendesah namaku di depanku.

"Mi-mika~ Ugh... Ahh~ Mika fuck so fullry inside my hole. Ahh~" Lihatlah semakin cabul dirinya di depanku. Aku tidak tahan lagi melihat keimutan Yuu-chan ingin memasukannya lagi dan memperkosa lubangnya menjadi bengkak dan lecet hingga tidak bisa bangkit lagi. Aku menghampiri Yuu-chan lalu menarik kedua tangannya dan menahannya di atas kepalanya denga satu tanganku lalu mulai memilin nipple nya lalu meremasnya dan menariknya dengan kuat. Setelahnya menginjak penis Yuu-chan yang mungil ini dengan telapak kakiku dengan kuat bergesekan dengan lantai kasar di pintu masuk rumahku. 

"Aghh~" Lihatlah dia benar-benar M sejati yang hanya di buat untukku saja sejak pertama kali aku melihatnya. Ah dia benar saja keluar dengan kakiku saja menginjaknya dan mengosoknya di lantai. 

"Kamu benar-benar cabul sekali Yuu-chan. Ayo menungging biar aku bisa melihat mulutmu di bawah Yuu-chan." Ujarku. Dengan patuhnya kamu menungging di hadapanku dan aku melihat lubangmu yang masih berusaha menghisap dan mengeluarkannya. Terlihat apel yang akan keluar setengah. Aku dengan kejam mendorongnya ke dalam lagi dengan dirimu tegang sekali lagi di bawahmu. 

" Ah... Lihatlah aku hanya mendorongnya, tapi di sini tegang. Kamu benar-benar cabul Yuu-chan~" Hinaku kepadamu membuat dirimu semakin tegang. Lihatlah dirimu yang seperti hewan dimasa kawin yang meliuk-liuk untuk di stubuhi.

Diriku menggendongnya dan membawanya ke kamarku dan menarik salah satu buku dan sebuah ruangan terbuka. Ruangan merah yang di buat untuk Yuu-chanku tercinta sejak lama.

Sejak dulu aku benar-benar ingin melecehkannya saat kita berusia 8 tahun. Sepertinya dia tidak akan mengingatnya karena dia pasti melupakannya. 

.

 Aku di lecehkan olehnya menjadi sangat cabul. Ini buruk Mika menginjak penisku membuatku keluar. Aku sangat menyukai apa yang Mika lakukan pada tubuhku membuatku ingin lebih dan lebih lagi untuk menjadi jalang personal Shindo Mikaela.

"Kamu benar-benar cabul sekali Yuu-chan. Ayo menungging biar aku bisa melihat mulut bawahmu Yuu-chan."  Ujarnya. Aku dengan patuh menungging di hadapannya dengan malu tatapannya pada lubangku yang masih menghisap apel itu.

Kisah MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang