Kisah Mereka

2.3 END

"Yuu-chan cepatlah duduk di sana~" Terdengar suara Mikaela mulai memerintah Yuuichiro duduk di kursi dengan kaki yang terikat terangkat dan tangan yang terikat di pegangan tangan kursi.

"Yah aku lihat waktu itu kamu berkata sangat menyukai ular ke-16 bukan? Maka aku akan memberikannya padamu ular sanca kesayanganku padamu Yuu-chan~ 

Mana terima kasihmu hmm~"  Goda Mikaela.

"Ti-tidak perlu tu-tuan. Sa-saya hanya pelayan kecil. Ti-tidak perlu memberikan ular kesayangan an-anda tuan." panik Yuichiro merasakan alarm bahaya di tubuhnya. 

"Ah~ Kenapa kamu menolak..." Ucap Mikaela mengambil ular sanca yang sekiranya panjangnya 5 meter. Yuichiro hanya menatap nanar di tangan Mikaela.

"Mi-mikaela  please forgive me. I promise will obey your orders. Ja-ja-"

"Bukankah mulutmu baru saja berkata 'I promise wiil obey you orders~' And why you will not obey my orders Yuu-chan~" 

Mikaela menarik plug yang menyumbat, terlihat cairan Mikaela yang perlahan keluar dari lubang tersebut. Mulai memasukan kepala ular itu kedalam lubang anal Yuichiro. Perlahan ular tersebut memasuki anal Yuichiro dengan sperma yang tertinggal di lubangnya membuatnya   lebih mudah untuk mengespori  ruang yang ada. Yuichiro merasakan benda asing yang dingin dan lunak memasuki lubangnya dan mengobrak-grabik perutnya. Perasaan sakit di lubangnya yang di paksa terbuka oleh ular yang sebesar dua tangan laki-laki dewasa yang berotot dan perasaan perut yang penuh dan tertekan dengan rasa ketidaknyamanan terlihat membesar  seperti hamil 9 bulan. Terlihat hanya sentengah tubuh ular yang belum masuk semua kedalam tubuhnya.

"Hiks Mi-mika aku tidak ingin. Ugh ini sanga penuh Ahh... perutku tidak muat. Please Mika..." Suara bergetar Yuichiro.

Tidak menghentikan aksi Mikaela yang terus memaksa setengah badan ular itu masuk kedalam tubuh Yuichiro yang terus bergerak membuka lebar ususnya dan terus menekan perutnya membesar dengan perut yang tidak rata yang terus bergerak. Terlihat perut Yuichiro yang hamil 3 bayi 9 bulan ini membuat mikaela sangat puas.

Pikiran Yuichiro semakin kabur akan perasaan terbelah tubuhnya. Dan juga tidak bisa merasakan lubangnya di masukan sesuatu dan hingga lingkaran gelas menutupi lubangnya dan merasakan hisapan yang sangat kuat dari alat itu.