Maid 2.1

4.9K 300 33
                                    

"Tuan muda sudah waktunya makan siang."

Panggil seorang anak yang berpakaian seorang maid berusia 13 tahun dengan ceria. Rambut hitam pendek dan mata hitamnya yang besar seperti boneka. Seorang anak laki-laki berumur tidak beda jauh dengan umur hanya berbeda 2 tahun lebih tua dari anak berambut hitam itu, berambut pirang dan bemata biru menatap anak tersebut, dengan pakaian elegannya dan di tangan kirinya ada sebuah buku.

"Yuu di saat kita berdua panggil namaku Yuu."

"Tidak bisa saya bersikap kurang ajar kepada tuan muda tidak boleh."

"Kau ini keras kepala sekali Yuu. Ku rasa makan siangku di kamarku saja."

"Baik tuan muda. Makan siang akan saya antar ke ruangan anda."

Anak itu memberi penghomatan kepada tuan mudanya yang pergi berlalu ke kamarnya. Seorang anak yang berpakaian maid tersebut pergi ke dapur memberi tahu makan siang tuan muda mereka akan makan di kamarnya.

Anak tersebut mengetok pintu tuan muda mereka dan meminta izin masuk. Setelah mendapatkan izin anak itu masuk bersama maid yang membantunya mendorong troli makanan tersebut di kamar tuan muda dan menatanya di meja. Terlihat tuan muda mereka duduk di sofa menatap mereka. Dan ada beberapa makanan yang sangat mengiurkan.

"Kau tetap di sini Yuichiro. Kau keluar."

Maid tersebut keluar dan menutup pintu itu. Tertinggal 2 orang yang berada di sana dengan keadaan hening. Anak yang memakai pakaian maid di ketahui bernama Yuichiro menatap tuan mudanya dengan penasaran yang terpancar di matanya. Orang yang di tatapnya pun sadar.

"Yuu kau duduk di sini."

Sambil menepuk pahanya, Yuichiro menuruti perkataan tuan muda yang dia hormati duduk di paha tuan muda dengan polos menatap tuan mudanya. Yang di tatap pun sadar lalu memeluk pinggang Yuichiro dan mengendus baunya yang menyenangkan itu.

"Yuu aku ingin memakanmu sekarang."

"Tuan muda saya bukan makanan. Makanannya sudah di atas meja."

"Aku ingin menganti makan siangku jadi dirimu saja Yuu. Jika memakanmu aku akan kenyang."

"Saya bukan makanan tuan muda eghh~"

Mengigit telinga Yuichiro dan menjilatnya, lalu turun ke leher mencumbuk leher Yuichiro yang seputih salju itu. Banyak tanda merah yang membekas di leher Yuichiro yang entah kapan akan menghilang. Sesekali tangan nakal itu mengelus pinggang Yuichiro sensual.

"Tuan muda, hentikan ahh~ tu-tubuhku a-aneh eghh~"

"Panggil namaku Yuu dan memohonlah jika tidak , tidak akan aku lepaskan Yuu."

"Eghhh~"

Bisik ke telinga Yuichiro sensual sesekali meniup di telinga Yuichiro mengodanya. Lalu tangan tersebut menyentuh tonjolan di balik celana itu menegang. Meremas, mengelus tonjolan itu sampai sang empuk tidak ada yang bisa dia lakukan selain mendesah.

"Sebut namaku Yuu."

"Mi-mikaelaHH~ Eghhh Mika... Mika ahhh~ Lepaskan ahhh~"

"Lepaskan apa Yuu hmm."

Pemuda yang di ketahui nama Mikaela itu dengan kejam meremas keras tonjolan yang berada di tangannya itu.

"AHH~ MIKA EGHH~ He-hentikan ahh~"

Yuichiro menatap sayu Mikaela. Dengan keadaan dirinya yang berantakan menatap Mikaela dengan mata berkaca-kaca, bibir yang di penuhi savalir dirinya yang mengalir bebas di lehernya dan dengan tonjolan yang di buat tegang oleh sang pelaku yaitu tuan mudanya Mikaela. Mikaela yang melihat itu pun tegang.

"Yuu kau akan melakukan semua keinginnanku kan Yuu~"

"Ahh~ a-akan aku lakukan engh~"

"Sekarang lepas semua bajumu."

"Tidak mau. Eghh~ Mika~"

Dengan sengaja Mikaela meremas tonjolan Yuichiro. Sesekali Mikaela mencumbuk leher yuichiro sampai berbekas dan mengelus pinggang Yuichiro.

"Lakukan apa tidak hmm..."

"Mika~ Tubuhku egh~"

Mikaela mengubah posisi Yuichiro menjadi saling berhadapan duduk mengankang di paha Mikaela. Yuichiro yang tak berdaya pun menyenderkan kepalanya di bahu Mikaela.

"Engh... Mika... Ahh~ To-tolong eghh~"

"Tolong apa Yuu~ Yang jelas."

"Ugh~ Engh~ Mi-ka~"

Dengan sengaja Mikaela memeluk Yuichiro dan mendekatkan tonjolan yang di bawah mereka bergesekan. Yuichiro yang merasa tidak punya cara lain pun mengecup bibir Mikaela sekilas. Mikaela yang terkejut dengan ciuman dadakan pun memegang leher Yuichiro lalu mengelusnya. Dan melumat bibir Yuichiro yang manis tidak memperdulikan Yuichiro yang kehabisan napas. Yuichiro pasrah apa yang di lakukan Mikaela kepadanya. Asalkan rasa aneh di tubuhnya menghilang. 

.

.

.

.

.

.

.

Ciee yang nungguin lanjutannya...


Kisah MerekaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang