✺◟Keduapuluhtiga◞✺

1.2K 138 18
                                    

Halo! Aku kembali! Muehehe ada yang kangen gak nih? 🤭.

Kalau kalian lupa alur nya bisa baca ulang chapter 'keduapuluhdua' ya! 😉.

Happy reading guys!
And sorry for typo too!.








Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Jungwon saat ini sedang berada di taman kastil besar milik Mingyu, ia menatap ke arah bunga-bunga mawar yang telah bermekaran.

"Musim telah berganti, Jay dimana kamu? Apa kamu sudah tidak mencintai ku?" Jungwon akui ia sangat merindukan Jay, tapi kemana Jay? Kenapa Jay tak kunjung menyelamatkan nya dan membawa nya lari dari sini?.

Kondisi bayi dalam kandungan Jungwon juga baik-baik saja, meskipun Mingyu selalu di sisinya dan selalu memberikan nya makanan enak-itu tidak akan membuat Jungwon luluh, terlebih alasan mengapa Mingyu masih peduli pada anak nya adalah untuk di jadikan tumbal.

"Lord, anda baik-baik saja?" Jungwon mendongak menatap ke arah seekor burung merpati yang sedang terbang di atas kepala nya, Jungwon pun mengulur kan tangan nya dan merpati itu langsung bertengger di tangan si manis.

"Aku merindukan Jay, apa menurut mu Jay akan menyelamatkan ku dan bayi ini?" tanya nya pada sang merpati.

Satu hal yang telah Jungwon ketahui. Ia sudah menyadari bahwa dirinya bukan lah manusia biasa, Jungwon sadar bahwa dirinya bisa melakukan apapun, salah satunya merubah cuaca menjadi sesuai dengan suasana hati nya. Jungwon pun sadar bahwa ia bisa berbicara dengan hewan, hal ini baru ia sadari saat ia tak sengaja mendengar suara merpati yang seperti sedang menangis. Saat itulah ia sudah menyadari kemampuan nya.

Lalu mengapa Jungwon tidak gunakan saja kekuatan nya untuk membunuh Mingyu? Jawabannya adalah, tidak bisa. Kastil ini memiliki energi sihir yang sangat kuat, jika Jungwon tetap melawan maka tubuh nya serta sang bayi akan dalam bahaya. Itulah mengapa Jungwon memilih pasrah, setidaknya sampai rencana nya mencapai puncak.

"Lord jangan berkata seperti itu, tuan Jay pasti akan menyelamatkan anda." ucap sang merpati.

"Aku tau, hanya saja.." ucapan Jungwon harus terhenti saat ia merasakan energi Mingyu di sekitar nya.

Tak lama kemudian datanglah Mingyu bersama Yeonjun yang seperti nya mereka baru saja pergi dari suatu tempat yang asing, Jungwon bisa merasakan nya karena aura asing nampak mengelilingi Mingyu saat ini.

"Halo sayang, bagaimana keadaan mu?" tanya Mingyu.

"Seperti biasanya." balas Jungwon dengan acuh, ia masih asik mengelus bulu indah sang merpati.

ƒαтє & мαтє [JayWon] •END•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang