Hai Rin kembali~.
Ini kayanya aku bakal ngebut untuk beberapa chapter ke depan, soalnya buku ini udah mau tamat:).
So, enjoy and sorry for typo.Jungwon terbangun perlahan saat merasakan suara kicauan burung terdengar dari luar jendela kamar. mata cantik itu berkedip beberapa kali sebelum akhirnya benar-benar terbangun.
"Eh.." Jungwon dikejutkan oleh sebuah pemandangan luar biasa di samping nya.
Seorang lelaki tampan tertidur pulas dengan bertelanjang dada, itu Jay. Benar sekali, lelaki tampan itu kini masih tertidur sembari tangan nya memeluk erat tubuh ramping Jungwon.
"Kenapa Jay ada disini?" tanya Jungwon yang kebingungan, namun kemudian ia tersadar saat potongan-potongan kecil memori tadi malam terlintas di benak nya.
Wajah si manis kemudian merona merah karena malu, benar. Jungwon baru saja mengingat memori tentang penyatuan mereka berdua tadi malam, dan itu.. Sangat lah intim.
"Engh aku malu!" ucap Jungwon sembari menutup wajah nya yang masih memerah.
Tapi kemudian Jungwon merasakan kecupan ringan di pelipis nya, sejenak Jungwon melepaskan tangan nya dari wajah dan menatap ke samping. Tepat beberapa cm dari wajah nya, Jay menatap ke arah dirinya sembari tersenyum tampan.
"morning baby, eh ini kenapa wajah mu jadi merah gini? Kamu sakit?" tanya Jay yang tiba-tiba merasa khawatir.
"Ngga! A-aku.. Aku cuma malu." jawab Jungwon dengan suara nya yang terdengar pelan seiring rona merah semakin menghiasi wajah manis nya dan menjalar sampai ke telinga.
Jay kemudian tertawa halus, lucu sekali melihat kesayangan nya malu-malu begini, argh! Jay bisa gila jika ia terus memikirkan wajah menggemaskan Jungwon, atau mungkin.. Sesuatu di bawah nya akan kembali tegak.
"Sudah-sudah, jangan terlalu di pikirkan lagi. Wajah mu sekarang sangat memerah loh, lebih kita mandi. Bagaimana?" tanya Jay.
"Mandi? Ma-mandi berdua?" tanya balik Jungwon, Jay kemudian tersenyum geli.
"Oh jadi kamu mau mandi bareng aku? Ya udah ayo." niat hati ingin menggoda sang kekasih, tapi seperti nya godaan nya tidak berhasil. "Ya udah ayo, badan ku juga udah lengket banget dan dingin. Mandi pakai air hangat ya?" ujar Jungwon yang sukses membuat Jay terkejut, apakah barusan Jungwon mengajak nya mandi bareng?.
Sialan, mengapa kini pikiran nya di penuhi bayang-bayang erangan dan desahan seksi dari Jungwon? Apalagi membayangkan tangan nya menelusuri kulit indah milik sang kekasih, membelai lembut pipi, dagu, leher, dada, dan paha si manis membuat Jay rasanya bisa sangat gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαтє & мαтє [JayWon] •END•
FanficFate adalah takdir dan mate adalah jodoh. Seperti Jay yang terus berharap pada takdir bahwa hanya Jungwon seorang lah yang berhak menjadi pendamping hidup nya, tak peduli seberapa besar takdir memisahkan mereka, Jay akan tetap memilih Jungwon. ⚠WA...