Happy reading and sorry for typo.
Hari, minggu, bulan dan tahun terus terlewati begitu saja. Kini si kembar sudah semakin tumbuh dewasa dan perilaku mereka juga mulai terbentuk.Contohnya, membuat sesuatu hal baru yang terkadang membuat Jungwon harus sangat amat siaga mengawasi anak-anak nya.
Dan hari ini kejadian lucu namun cukup membuat Jungwon khawatir terjadi lagi. Jungwon menghela nafas nya saat melihat kedua anak nya yang pulang dengan wajah cemong alias kotor penuh dengan warna hitam dan bau busuk yang menyengat, bahkan baju dan tubuh mereka juga sama kotor nya, entah habis dari mana mereka bermain ini.
"Kok kalian kotor gini sih? Habis main dimana kalian? Terus sepeda nya mana?" tanya Jungwon pada kedua anak nya.
Jinyoung tersenyum lugu dan menunjuk ke arah sepeda yang sudah terbelah dua di belakang nya, cukup jauh si kembar menaruh sepeda nya.
"Astaga" ucap Jungwon yang terkejut saat melihat sepeda si kembar telah terbelah dua. (Btw kalian bisa bayangin sepeda nya kaya punya nya upin ipin ya).
"Kok sepeda kalian bisa terbelah kaya gitu? Kalian apakan?" tanya Jungwon.
Jihoon menghela nafas nya lalu menurunkan Jinyoung yang ia gendong di belakang. "Maaf mama, ini semua terjadi karena aku dan Yongie tidak sengaja hampir menabrak mobil yang terparkir di ujung jalan sana, karena kaget akhirnya kami memutar stir sepeda yang mana itu mengarah ke selokan, dan ini lah akhirnya." ucap Jihoon.
Jungwon menghela nafas lelah karena kelakuan anak kembar nya, ia kemudian terfokus pada lutut Jihoon yang berdarah, tapi bukan hanya lutut yang luka melainkan siku, tangan dan jidat juga ikut terluka.
"Sekarang kalian mandi dulu, nanti setelah mandi mama akan obati luka nya." ucap Jungwon dan langsung di anggukin si kembar.
Jihoon masuk ke dalam sembari menuntun Jinyoung berjalan, seperti nya si bungsu keseleo.
"Mereka itu, kenapa suka sekali membuat ku khawatir?" monolog Jungwon.
Skip time.
Setelah mengobati si kembar kedua anak itupun kini sedang berada di meja makan untuk makan malam bersama. Sayang sekali Jay tidak bisa ikut hadir lantaran harus lembur di kantor.
"Apa Papa tidak akan pulang?" tanya si bungsu.
"Papa akan pulang, tapi pulang nya akan malam sekali karena papa harus lembur di kantor. Kenapa? Kamu kangen papa?" tanya Jungwon pada anak nya, Jinyoung yang mendengar itu menggeleng kan kepala nya dan berbohong. "Mana ada aku kangen papa, aku kan cuma nanya doang." ucap si bungsu.
"Cih, dasar pembohong. Aku tau ya kamu sering murung lantaran mulai jarang sekali bertemu dengan papa." ucap si sulung. Benar kata Jihoon, Jinyoung memang sering kali tertangkap melamun atau terlihat murung lantaran merindukan sang papa, dan Jay juga akhir-akhir ini sibuk di kantor yang membuat nya harus lembur terus.
KAMU SEDANG MEMBACA
ƒαтє & мαтє [JayWon] •END•
FanficFate adalah takdir dan mate adalah jodoh. Seperti Jay yang terus berharap pada takdir bahwa hanya Jungwon seorang lah yang berhak menjadi pendamping hidup nya, tak peduli seberapa besar takdir memisahkan mereka, Jay akan tetap memilih Jungwon. ⚠WA...