BT 2

7.1K 198 3
                                    

" Sakit... Perutku sakit sekali! Tolong aku..." Rintih Seungmin

Dia berusaha menggapai punggung bayangan tersebut dengan tanganya yang berlumuran darah.

" Sky! Bertahanlah sayang_" Suara berat itu seolah menjadi penguat bagi Seungmin.

Meski begitu nafasnya mulai memendek, rasa sakit yang teramat kini berubah menjadi lelah yang tak berujung.

" Aku akan melindungi sayang, biarpun nyawa ini taruhannya." Sebuah tangan yang dingin dan pucat menyentuh kulit Seungmin, namun anehnya Seungmin merasa kehatangan yang dalam dari sentuhan itu.

" Bertahanlah sebentar lagi, kita akan bersama...."

" Aku__ tidak bisa___" Ucap Seungmin terbata, lalu semuanya menghilang.

Chris..

Tiba-tiba nama itu muncul dalam pikiran dan hati Seungmin. Nama itu terasa begitu dekat dan seolah memberinya jiwa baru.

Perlahan mata Seungmin terbuka, dia menatap sekitar yang ternyata dia sudah berada di kamarnya. Nafasnya masih terengah-engah, rasa sakit yang dia rasakan di alam mimpi pun masih terasa kealam sadarnya. Untuk pertama kalinya setelah kejadian di kastil itu Seungmin memimpikan sesuatu dalam tidurnya.

Namun fakta lain mengejutkan Seungmin, daerah kewanitaannya terasa panas dan perih, disusul dengan cairan aneh yang masih terus mnyeruak keluar dari sana. Seungmin mengamati dirinya yang terlihat tak memakai selahai kain pun untuk menutupi tubuhnya.

" Apa yang sebenarnya terjadi? Aku ingat betul, hari ini aku berada di kelas dan sedang mendengarkan penjelasan tapi kenapa____" Seungmin memegangi kepalanya yang tiba-tiba pusing dan mual mendera perutnya. Seungmin menutupi mulutnya untuk mencegah lambungnya memuntahkan isi di sana.

Perlahan Seungmin bangkit dari ranjangnya, dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan dengan bersusah payah dia berjalan mengecek jendela dan pintu kamar yang ternyata masih terkunci rapat.

Lalu bagaimana dia bisa berakhir seperti itu, setiap terbangun dari tidur. Logikanya masih berkecamuk.

Seungmin masuk ketoilet, dia membiarkan biar dingin dari shower tersebut membasahi setiap inci tubuhnya. Cacing di perutnya menunjukan pergerakan aktif, dia tiba-tiba ingin sekali meminum susu hangat dan roti panggang dengan selai coklat.

" Kenapa tiba-tiba sekali? Aku biasanya paling tidak suka minum susu. Baunya mengusik hidung sensitifku! Tapi ya sudahlah, setelah ini aku akan pergi untuk membelinya." Gumam Seungmin yang mulai disibukan dengan busa-busa di tubuhnya.

Seungmin yang baru saja selesai mandi, di kejutkan dengan segelas susu hangat dan dua pasang roti panggang dalam piring yang berada di samping tempat tidurnya.

" Siapa yang menaruhnya disini?" Seungmin kembali mengamati jendela dan pintu dan hasilnya sama, semua masih terkunci dari dalam.

Seungmin duduk dengan ragu di samping jamuan itu. Perlahan Seungmin menyentuh gelas tersebut.

" Hangat...." Ucapnya sambil tersenyum, kemudian dia mulai memberanikan diri untuk meneguk minuman putih yang selama ini menjadi musuhnya itu.

Susu itu menyentuh hangat lambungnya, Seungmin mengelus perutnya yang terasa kencang malam ini. Seungmin yang merasa aneh, membuka handuk bagian atasnya hingga hanya menutupi kemaluannya saja.

Betapa terkejutnya dia, saat melihat bayangannya di cermin. Perut ratanya kini mulai membuncit meski ukurannya masih kecil.

" Apa ini? Jangan-jangan...." Mata Seungmin membulat. Dia menarik beberapa potong pakaian di lemari dan segera merapikan diri.

Dengan tergesah-gesah dia meninggalkan rumahnya menuju apotek terdekat.

Meski malu, Seungmin memberanikan diri untuk membeli alat test kehamilan disana. Hati Seungmin berdetak tak karuan. Dia berjalan pulang sambil mendekap kuat alat kecil itu di dadanya.

SRAK!!

Suara keras itu membuat Seungmin sedikit merinding. Seungmin sudah merasa jika ada seseorang yang mengikutinya sejak dia keluar dari apotek tersebut.

Sesosok bayangan hitam telah menantinya di bawah lampu jalan dekat rumahnya. Perlahan Seungmin melangkah mundur, dan sosok itu melangkah maju seirama.

Punggung Seungmin tiba-tiba tertahan oleh sebuah dinding hidup di belakangnya. Seungmin terdiam sejenak untuk mengatur strateginya.

Bayangan hitam di depannya melesat cepat kearahnya, tangan besar di belakangnya membalikan tubuh Seungmin yang kini menatap dada bidang yang indah di hadapannya.

Seungmin memberanikan diri untuk menatap wajah pemilik tubuh itu.

" Kau?!"

Tiba-tiba tangan besar itu menarik paksa leher baju Seungmin, hingga bahunya terlihat lebih luas di pandangan mata dingin itu.

" Arrgh!" Raung Seungmin saat sebuah taring besar kembali merobek luka di di bahu kirinya. Seungmin menarik kuat surai mahluk itu. Namun taring itu malah semakin dalam menacap dan merobek pembuluh darah di sana.

Pandangan Seungmin mendadak kabur dan perlahan semuanya menjadi gelap untuknya.













Kyuji_25

[ GS ] BANG TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang