BT 8

3.7K 123 1
                                    

Sementara itu Felix sedang menemani Woojin di sebuah club malam di kota. Woojin dan beberapa temannya sudah menghabiskan beberapa botol minuman keras.

" Sudah! Kau sudah mabuk! Aku tidak mau membawa mu jika kau sampai muntah-muntah di jalan!" Felix sebenarnya risih dengan kebiasaan Woojin yang akan minum sampai mabuk lalu muntah di mana saja.

" Ayolah sayang... Ini baru tiga botol. Aku masih kuat hingga sepuluh botol lagi hahaha..." Woojin mulai merancau.

" Woojin sudah jangan minum lagi!" Felix merebut gelas Woojin dan membuat lelaki itu kesal dan menampar pipi putih Felix.

" HEI! JANGAN MENGATURKU JALANG! Kau pikir kau sebaik apa? Kita berpacaran tapi kau sama sekali tidak mau ku sentuh! Jika seperti itu pacaran saja dengan anak kecil, hah!"

" Woojin kau sudah mabuk. Ayo kita pulang!" Dengan menahan pipinya yang panas karena tamparan telak Woojin, Felix membereskan barang-barang sang kekasih dan menariknya pergi.

" LEPASKAN! Kalau kau mau pergi, pergi saja sendiri!"

" Tapi Woojin..."

" PERGI!! Kecuali kau mau melayaniku malam ini manis..." Woojin menarik Felix kembali kesofa dan menindih tubuh itu.

" Jangan Woojin!! Lepaskan!!" Felix meronta.

" Husstt... Ini akan sangat nikmat sayang, kau tinggal menutup mata dan semuanya akan terasa indah malam ini." Woojin membuka kaos dan ikat pinggangnya.

" Tidak!! Aku tidak mau seperti ini!! Aku tidak suka bau alkohol!!" Felix berusaha menendang Woojin namun na'as Woojin malah menangkap kaki Felix dan melebarkan pahanya.

Woojin mulai mendusel Felix yang tak berdaya. Felix terus berusaha mendorong tubuh pria mabuk itu, namun tenaga Woojin yang besar membuat usaha Felix sia-sia.

" Siapapun tolong aku!!" Teriak Felix, namun teman-teman Woojin yang berada di sana malah menyemangati Woojin untuk dapat mengagahi Felix di depan mereka.

" Lakukanlah Woojin setelah itu biarkan kami mencobanya satu per satu hahaha..."

" Sial! Aku terjebak!" Umpat Felix.

" Aku tidak mau seperti ini! Aku ingin melakukannya dengan orang yang ku cinta, dalam keadaan sadar hingga kami bisa sama-sama menikmatinya dengan baik! Woojin sadarlah!" Felix masih berusaha untuk menyadarkan kekasihnya tersebut.

Woojin merobek baju Felix agar dia bisa menjamah payudara putih Felix yang menggoda. Dia meremas kuat dan menghisap puting Feling seperti seorang bayi lapar. Felix menggigit ujung bibirnya, saat Woojin menggesekan bagian sensitifnya dengan milik Woojin yang mulai mengeras.

" Aku tidak sabar lagi sayang!" Woojin membuka celana dalam Felix dan menarik pinggulnya agar lebih dekat pada adik Woojin yang meronta.

" TIDAKK!! TIDAKK!!" Felix masih mencoba mempertahankan bagian sucinya.

" Minggir kau dasar bedebah!!"

BUAKK!!  BUGH!!

Woojin menerima hantaman telak di wajahnya membuat dia seketika terpelanting menjauh dari tubuh Felix. Felix segera melindungi si kembarnya dan berlari menjauh dari sana.

" Tunggu! Mau kemana kau?" William menahan tangan Felix yang hendak kabur.

" Lepaskan aku! Tolong lepaskan!" Felix meronta.

William membuka kemejanya cepat dan memakaikannya pada Felix untuk menutupi tubuh bagian depan wanita cantik itu.

" Diamlah disini, aku akan memberikan pelajaran pada mereka dengan cepat!"

Felix terdiam, dia menunggu sesuai perkataan William. Terdengar baku hantam hebat di belakang Felix. Gadis itu tak berani untuk berpaling, dia diam mematung.

Tangan William merangkul Felix dan membawanya pergi dari sana. William mengantarkan Felix pulang kerumahnya dengan aman.

" Turunlah, kita sudah sampai." Ucap William saat mobilnya di pinggirkan kesebuah rumah tingkat dengan warna putih itu.

" Bagaimana kau bisa tau bila ini rumahku? Aku kan belum menceritakan apapun padamu." Felix heran.

" Rumah ini memiliki harum yang khas seperti dirimu cantik. Jadi sudah pasti kau pemiliknya." Perkataan William membuat hati Felix bergetar.

" Terimakasih. Oh ya, nama ku Felix." Felix mengulurkan tangannya.

Bukannya menggapai uluran tangan Felix, tangan William dengan nakal menyusup diantara paha Felix dan membelai lembut pangkal paha Felix membuat sang empu menggigit kecil ujung bibirnya.

" William..." Bisik William secara sensual di telinga Felix membuat Felix tak sengaja mengeluarkan desahannya. William pun tersenyum melihat reaksi Felix yang membuatnya gemas.

William menarik tangannya dari sana dan terkekeh, membuat Felix malu karena sudah terlalu agresif di hadapan pria asing itu.

" Kemeja mu akan ku kembalikan nanti, kau tinggal beritahu padaku dimana dan kapan kita bisa bertemu lagi." Ucap Felix gugup.

" Apa kau bermaksud mengajakku berkencan?" Terka William yang membuat wajah Felix seketika berubah merah.

" Ahhahaha... Bukan begitu... Aku hanya ingin mengembalikan pakaianmu." Felix salah tingkah.

" Jam empat sore di caffe dekat kampusmu. Jangan telat!"

" Hm, baiklah." Felix turun dengan bahagia setelah mendengar persetujuan dari William.

William memacu mobilnya cepat meninggalkan si cantik itu di tempat yang aman. Felix merasakan bunga-bunga muncul di hatinya. Dia melompat dengan gembira memasuki rumahnya.










Kyuji_25

[ GS ] BANG TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang