BT16

2.2K 90 5
                                    

William menanti Felix yang masih terbaring lemah di ranjang kamarnya dengan setia. Tangan mereka berpaut kuat, dan William terus mengelus perut Felix dengan rona bahagia.

" Turun! Kita harus bicara!" Semilir angin membawa pesan Chris ketelinga William. Dia pun segera turun untuk menemui sang kakak.

Ketika William menghampirinya dengan cepat Chan mencekik kuat leher William dan mengangkatnya hingga kaki William tak lagi menyentuh lantai.

" Argh! Chris apa yang kau lakukan!" Leher William terasa perih karena kuku Chris mulai merobek jaringan kulit disana.

" Harusnya aku yang bertanya padamu Wil! Apa yang sudah kau lakukan?! Aku tak pernah mengakui kebodohanmu sampai hari ini! Kau sudah melakukan kesalahan yang besar! KAU BODOH CHRISTHOPER WILLIAM!!" Chan sangat murka pada adiknya tersebut. Dia menghempaskan tubuh William hingga membentur dinding kencang.

" Apa masalahmu chris? Aku mencintai Felix, aku ingin menghabiskan seluruh hidupku bersamanya seperti kau dan Sky!"

" Meski kau mencintainya, kau tidak boleh berhubungan dengan wanita itu! Dia berbeda dengan kita, apa kau masih tidak mengerti!" Chan kembali menghadiahkan William sebuah pukulan manis di tubuhnya.

" Memang kenapa jika dia berbeda? Sky juga berbeda, dan kau tetap mencintainya. Lalu kenapa aku dan Felix tidak bisa?" William masih bersikukuh dengan pendapatnya.

" Meski terjebak dalam tubuh manusia darah Volouvern Sky masih sangat kental. Jadi meski dia mengandung keturunan dari bangsa vampir, Hendrick tidak akan mengisap habis darah ibunya. Meski begitu aku harus tetap waspada dan terus memberinya nutrisi lain dari spermaku agar di tak terpancing untuk mengambil semua nutrisi dari darah Sky. Karena itu juga akan mempengaruhi kesehatan tubuh manusianya."

" Sedangkan wanitamu itu, manusia murni! Anak dalam rahimnya akan menjadi masalah besar bagi dirinya. Dia bisa saja menghisap habis darah ibunya sendiri dan itu bisa mengancam keselamatan keduanya. Coba pahamilah hal itu Wil! Buka matamu, apa kau sanggup jika nantinya hal buruk menimpa keduanya?"

William terdiam, cinta buta dan keegoisannya sudah menghantarkan Felix pada kematiannya. Tubuh William menggelosor tak berdaya. Dia menarik kuat surainya menujukan penyesalannya yang mendalam.

Chan menghela nafas, dia menghampiri William dan menepuk bahu sang adik yang begitu bersedih.

" Bawa dia ke kastil. Aku akan mencoba mentransfusi darah mu padanya, agar darah dalam tubuh manusianya bisa stabil."

William menatap Chan dengan penuh harap.

" Terimakasih Chris. Maaf kan atas semua kebodohan dan kecerobohanku selama ini. Aku tidak tau bagaimana jadinya bila kau sampai tiada hari itu?!"

" Anggaplah ini sebagai rasa terimakasih ku padamu karena kau sudah menyelamatkanku dan membantuku bangkit dari serangan mematikan Claudius di masa lalu. Tanpa mu dan Anakin aku mungkin sudah mati di masa itu."

" Kau saudaraku, sudah sepatutnya kami menolongmu meski nyawa kami sendiri taruhannya."

" Terimakasih. Segera bawa gadismu, aku akan menyiapkan semua peralatannya."

William segera melesat dan mengangkat tubuh lemah Felix kekastil seperti perintah Chan. Tanpa mereka sadari sesosok hitam telah mengamati keduanya dan sedang menanti celah kelengahan mereka.

" Jadi gadis manusia itu sudah hamil--- itu sangat bagus..." Seringai menyeramkan itu pun menghilang bersama angin yang berhembus.

______________________________________

Sementara itu di sisi lain, Laxy sedang bermain bersama Claudius di tempat persembunyiannya. Laxy mengikatnya dengan benang perak hingga membuat Claudius lemah tak berdaya.

" Terimalah saat kematianmu putra Orpheus! Selamat menebus dosa mu di hadapan para dewa!" Laxy mengunuskan pedangnya tepat di jantung Claud hingga membuatnya tewas seketika.

" WAW!! Pertunjukan yang indah Laxy!" Puji Claudius lain yang duduk sambil mengamati pertunjukan Laxy. Dia bertepuk tangan bahagia karena Laxy berhasil membunuh Claid yang lain di sana.

" Claud?! Bagaimana bisa?" Laxy terkejut.

" Bahkan kaum Volouvern pun bisa terkecoh, itu memang sihir yang sempurna." Sindir Claud. Laxy menarik pedangnya dari tubuh Claudius yang mati dan kembali mengarahkannya pada Claud yang sedang duduk bebas mengamatinya.

" Oh, ayolah... Apa kalian tidak memiliki selera humor? Tenanglah aku hanya bercanda!" Claudius dengan berani menyentuh ujung tajam pedang Laxy dan menurunkan dari pamdangannya.

" Sihir apa yang sebenarnya kau gunakan kali ini, anak Orpheus terkutuk!"

" Hey! Jaga kata-katamu! Atau kau akan menyesal!"

" Cih! Kita lihat siapa yang akan menyesal!" Laxy menyerang Claud dengan cepat namun Claud dapat menghindari serangannya dengan mudah.

" Ck! Percuma bicara denganmu! Kau sudah membuatku kehilangan kesenangan karena sudah membunuh mainanku! Mau tidak mau, aku harus menghampiri vampir dramatis itu! Hah, menyebalkan! Tapi sebelumnya----"

Claudius berjalan menghampiri mayat tersebut dan menarik kuat kalung mantra yang di pakainya. Seketika wajah mayat tersebut berubah.

" Zaros!" Laxy begitu mengenal musuh lamanya itu. Dialah yang sudah membunuh ayah dan ibu dari Laxy dan Sky.

" Cih! Dia ingin bermain dengan sihirku! Kita lihat, siapa yang lebih cerdik kali ini!" Sebelum Laxy sempat berkata-kata, Claudius kembali menghilang dari sana.

" Apa maksud perkataannya? Aku harus memperingatkan Chris soal ini!"













Kyuji_25

[ GS ] BANG TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang