BT13

3K 98 0
                                    

William membaringkan Felix di ranjang kamarnya yang hangat. William kembali di sibukan dengan bagian bawah Felix yang mengeluarkan aroma menggoda.

William mulai menjilati paha Felix yang basah dengan cairannya yang sempat keluar saat William menghisap darah di pangkal pahannya.

" Eunghhh... Hen..aahh .. aahh,  itu aah,, gelih, henti aahh.." Felix ingin menyudahi pergelutan lidah William di dalam lubang nya namun tubuh Felix seolah tak setuju.

Bukannya mendorong kepala William menjauh kedua tangan Felix malah makin membenamkan wajah pria pucat itu diantara kedua pahanya.

William memaju mundurkan lidahnya di dalam sana, mambuat Felix merasa ada sesuatu yang akan keluar dari jalur kencingnya itu.

" Aahh.. ngghh... Aku mau keluar ahh!!"

Mendengar peringatan Felix, William malah dengan sengaja menghisap kuat vagina Felix hingga akhirnya keinginan Felix tak terbendung lagi.

William menghisap rakus seluruh cairan Felix yang keluar dari sana dan menengguknya bagaikan anggur segar.

William mengusap bibirnya yang di penuhi cairan Felix. Tatapannya makin meliar kearah Felix.

" Aku tidak dapat menahan diriku lagi, kau satu-satunya wanita yang membuatku gila hanya dengan mencium aroma tubuhmu. Ijinkan aku mencintaimu sepenuhnya Felix."

" Lakukanlah, aku menginginkan mu, aku mencintaimu, tak peduli siapa dirimu, dari mana asalmu! Hanya kau yang mampu membuat tubuh ini kehilangan kendalinya. Aku ingin kau mengisi rahimku dengan benihmu yang hangat William.."

" Kau akan mendapatkannya malam ini sayang. Aku pun sangat mencintaimu. Biarkan benih cinta kita tumbuh dan aku akan merawat kalian berdua dalam pelukanku."

Priston besar William sudah memasuki area sensitif Felix yang memebuatnya seketika teringat dengan kejadian di caffe tersebut. Rasa dan ukuran senjata William sama besar dengan benda aneh yang menerobos vaginanya hari itu.

" Eunghh... Aahh..aahh.." Legukan kenikmatan Felix terdengar memenuhi rumah saat William mulai memaju mundurkan miliknya di dalam sana. Felix seperti di terbangkan kelangit ke tujuh oleh gaya bercinta William yang hangat dan menggairahkan.

Sperma William menyembur hangat mengisi kekosongan di dalam rahim Felix membuat gadis itu menukikan tubuhnya.

Mereka bencinta tanpa lelah sepanjang malam. Sinar matahari yang menembus celah jendela kamar Felix mengehentikan kegiatan panas keduanya.

William ambruk di atas tubuh Felix yang juga sudah melemah karena serangan yang bertubi-tubi. Sisa kepanasan mereka terlihat memenuhi setiap bagian di kamar Felix.

Felix dan William terpejam dengan posisi saling berpelukan tanpa selehai kain pun menutupi tubuh keduanya.

______________________________________

Siang menjelang, Felix terusik dengan perutnya yang terasa aneh. Desahan dan nafas pendek William membuat Felix mengusap matanya yang masih sulit untuk terbuka.

Ternyata William sudah bermain dengan lempitan bawahnya. Entah sejak kapan dia berada di dalam sana. Felix merasa vaginanya perih karena William menggesekan miliknya dengan liar.

" Aah, Wil, jangan terlalu cepat, aahh nghhh..." Tubuh Felix terpental-pental karena sodokan keras William pada organ reproduksinya.

William menganggat sebelah kaki Felix dan makin mempercepat ritme permainannya.

" Aah, Wil... Aah ahh ahh mm..."

" Aauughh!" Legukan kenikmatan William terdengar begitu dalam saat dia berhasil menyemburkan semua benihnya di dalam rahim Felix hingga membuat perut Felix terasa penuh dan hangat.

William memiringkan tubuh Felix dengan miliknya yang masih tertanam di dalam sana dan kembali menggenjot Felix dengan semangat.

" Aah, Wil kau gila! Milikmu sama sekali tidak mengecil aahh!" Felix mulai kewalahan menghadapi gaya bercinta William yang tak kunjung puas meski dia sudah keluar begitu banyak di dalam Felix.

" Wil, apa kau berniat membuatku hamil dalam satu hari? Aauuhhh... Nnghh.." William kembali keluar dengan banyak di dalam Felix.

" Aku selalu penasaran kenapa Chris begitu menyukai kegiatannya dengan Sky? Jika tau senikmat ini. Sudah sejak dulu aku menjamahmu tanpa ragu. Karena kau sudah mencuri hatiku sejak dulu cantik."

William mencium panas bibir Felix dan kembali memaju mundurkan miliknya di bawah sana meski spremanya sudah menyeruak keluar karena tak lagi dapat tertampung oleh rahim kecil Felix.

Felix yang kelelahan karena tak mampu lagi mengimbangi kemampuan bercinta William yang kuat, pun kehilangan kesadarannya. Sementara William  masih bersemangat menanamkan benihnya ke dalam rahim Felix.










Kyuji_25

[ GS ] BANG TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang