BT 5

5.1K 184 5
                                    

Felix berjalan sendirian menuju rumah Seungmin. Dari kejauhan dia melihat seseorang yang menggunakan pakaian serba hitam berdiri memandangi rumah tersebut.

Sadar ada yang mendekat, sosok itu segera berlari menjauh. Tanpa pikir panjang, Felix segera mengejar sosok tersebut.

" Hey! Berhenti!" Teriak Felix. Sosok itu melesat cepat menyebrangi jalan yang sepi. Felix tak mau kalah dia pun menyebrang tanpa ragu.

TTIIINNN!!!

Felix terkejut, sebuah mobil melaju cepat kearahnya. Beruntung, sebuah tangan dari belakang melingkar cepat di pinggang Felix dan segera menarik wanita itu dari sana, hingga kecelakaan pun dapat terhindarkan.

Felix menelan salivanya payah, nanar matanya masih menujukan ketakutan yang teramat.

" Lain kali hati-hati saat menyebrang jalan nona, aku tidak akan terus berada di dekatmu untuk menyelamatkanmu seperti tadi."

" Iya, maaf. Terimakasih sudah menyelamatkan ku." Felix menatap wajah dewa penyelamatnya itu.

Wajah tampan dan sedikit pucat, bibir semerah darah, dengan mata agresif membuat hati Felix berdebar tak karuan.

" Jangan menatapku terlalu lama nona, itu akan sangat berbahaya bagi kesehatan jantungmu." Goda William sambil tersenyum tipis.

" Aah, iya...." Felix menunduk malu.

" Jangan membahayakan nyawamu hanya untuk mengejar mahluk bodoh seperti itu. Aku akan mati bila kau sampai terluka."

Tangan William menyusup diantara surai panjang Felix dan membelai lembut leher gadis yang masih terpaku di hadapannya tersebut.

Perlahan bibir keduanya bertemu. Felix begitu menikmati tiap lumatan yang William berikan padanya hingga secara tak sadar Felix perlahan menutup matanya. Dan saat matanya kembali terbuka, sosok tampan itu sudah menghilang dari hadapannya.

" Astaga! Apa yang sudah ku lakukan? Bagaimana bisa aku berciuman dengan pria yang bahkan aku tak mengenal siapa dia?!" Felix tercengang dengan kejadian beberapa menit yang lalu.

" Tapi... Bibirnya...." Felix kembali terbayang lembutnya bibir pria itu saat menyentuh dirinya, membuatnya kehilangan akal sehatnya untuk beberapa saat.

Felix menyentuh ujung bibirnya sambil tersenyum.

" Astaga! Apa yang ku pikirkan! Sadar Felix! Sadar! Apa kau semesum itu! Astaga..." Felix menepuk-nepuk pipinya agar logikanya dapat kembali tersadar.

Karena pikirannya yang terus merancau kemana-mana akhirnya Felix memutuskan untuk kembali kerumahnya.

Sementara itu Chan ternyata membawa Seungmin kekamarnya dan mereka bercumbu di atas kasur Seungmin dengan panas.

" Nghh, aah," Seungmin menggeliat saat priston besar Chan kembali menggesek jalur emasnya yang becek karena serangan-serangan sebelumnya.

Ciplakan panas itu terus terulang hingga malam mulai larut.

"AARRGHH!!" Raungan kenikmatan dari Chan menutup sesi panas mereka hari ini.

Sisa percintaan mereka bahkan terlihat memenuhi seluruh ruangan di kamar Seungmin.

Chan memandangi wajah lemas Seungmin yang terbaring di tempat tidur dengan perutnya yang semakin membuncit.

Chan mengelus perut Seungmin yang berisi hasil karyanya yang berharga.

" Kau sudah kenyang sayang? Haruskah ayah membuat ibumu kelelahan setiap hari agar kau sehat di dalam sana?" Bisik Chan pada buah hatinya di perut Seungmin.

Chan mengecup perut buncit itu dan tidur di samping Seungmin sambil terus mengelus perut Seungmin yang membuatnya gemas.

Pagi harinya Seungmin bangun dengan kondisi yang sama. Bagian bawahnya tak tertutupi sehelai kain pun dan cairan hangat itu masih mengalir dari bagian intimnya.

Seungmin memperhatikan sekitar dan masih tidak menemukan seorang pun yang bisa dia jadikan tersangka. Pintu dan jendela kamar Seungmin pun masih terkunci rapat dari dalam

Perlahan di bangun dari ranjangnya dan berjalan tertatih ke toilet karena bagian intimnya yang terasa perih dan sakit.

Seungmin mengguyur dirinya dengan air shower untuk menenangkan pikirannya.

Tiba-tiba Seungmin merasakan pusing di kepalanya. Tubuhnya bergetar hebat dan dia pun jatuh lunglai ke lantai.

Chan tiba-tiba muncul dan dengan sigap menahan kepala Seungmin yang hampir terbentur sisi lantai kamar mandinya.

" Kau hampir dalam bahaya sayang. Aku tidak ingin hal buruk menimpa kau dan calon anak kita. Aku akan membawamu tinggal bersamaku."

Seungmin dapat mendengar jelas kata-kata dari suara berat itu namun matanya tak sanggup lagi terbuka untuk melihat sang pemilik suara. Seungmin kembali kehilangan kesadarannya.

______________________________________

Setelah sekian lama tangan Seungmin mulai menunjukan pergerakannya. Seorang wanita cantik berambut pendek dengan khawatir menunggunya di sana.

" Kau sudah sadar Sky?" Tanya Anakin saat Seungmin mulai membuka matanya.

" Dimana aku?" Seungmin memegangi kepalanya yang masih terasa berputar-putar.

" Kita di kastil baru, kakak yang membawamu kesini. Kau ingin minum sesuatu agar merasa lebih baik?"

" Iya, jika boleh..."

" Kau mau darah sapi atau kambing? Yang paling enak sih darah kelinci tapi kelinci liar sangat sulit di cari sekarang." Ucapan polos Anakin membuat mata Seungmin menatapnya tajam.

" Apa maksud perkataanmu?!" Seungmin mulai menjaga jarak aman dengan nya.

" Kau kenapa Sky? Oh iya aku lupa, kau tidak minum darah. Tubuh manusiamu pasti menolaknya. Aku akan mencari tau di internet minuman yang cocok untuk manusia saat dia bangun dari pingsannya." Anakin mengeluarkan laptopnya dan mulai mengetik pencariannya.

" Apa ini hari hallowen? Kenapa pakaian gadis ini sangat aneh? Bicaranya juga aneh? Lagi pula siapa dia? Dia juga memanggilku Sky? Akh! Kepalaku!" Rintih Seungmin dalam hati.

" Kau tidak apa-apa? Apa kepala mu sakit lagi?" Bang Chan tiba-tiba muncul entah dari mana dan merangkul tubuh Seungmin. Wajahnya terlihat sangat khawatir.

" Kau____" Belum sempat menyelesaikan kata-katanya Seungmin pun kembali pingsan.

" SKY!! SKY!!" Teriak Chan yang panik.

Chan menggigit tangannya dan menghisap darah yang keluar dari lapisan kulitnya. Dia membuka mulut Seungmin dan memcium Seungmin untuk menyalurkan darah yang masih tersimpan di mulutnya.

Dengan sedikit bantuan dari Chan, Seungmin menelan darah Chan tersebut, hingga membuat keadaannya berangsur membaik.














Kyuji_25

[ GS ] BANG TIMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang