Chapter 37

646 59 4
                                    

1 bulan kemudian:

Saat ini brian sedang di yayasan ia duduk dikursi kebesaran nya, ia menatap berkas berkas di meja nya

"Daddy kapan pulang?"tanya yerin yang sedang bermain di lantai yang beralaskan karpet berbulu

"Heum, mommy pun tidak tau" brian pun beranjak dari tempat nya menuju putri nya mengelus lembut kepala anak nya tersebut

Tok tok

"Tuan, Tuan besar Sean ingin bertemu anda dirumah nya" brian mengangguk lalu ia berdiri

"Siapkan mobil, yerin ayo kita ketempat kakek" yerin langsung berdiri

"Ayo, sudah lama tidak bertemu" bria tersenyum lalu menggenggam tangan putri nya keluar

Skip

Didalam mobil brian tampak sedang melamun menatap kearah luar jendela mobil, sedikit mengusap perut nya

"Apa adik nakal di dalam sana?" brian menggeleng lalu tersenyum

"Adik tidak nakal, dia sedang bahagia karena akan mempunyai kakak setelah ia keluar" yerin tertawa girang lalu ikut mengelus perut brian dengan sayang

"Kakak menunggu hm" ujarnya dan brian hanya tersenyum sambil mengelus kepala putri nya

"Tuan kita telah sampai" brian mengangguk lalu turun bersama yerin yang ada di genggaman nya

Brian Pov:

Aku berjalan memasuki pekarangan rumah lalu kepala pelayan menghampiri ku

"Tuan muda, sekeluarga sedang menunggu anda" aku sedikit bingung lalu mengangguk kecil, sekeluarga menunggu ada apa?

Aku memasuki ruangan keluarga sangat ramai disana ada bibiku

"Oh kamu sudah sampai" aku mengangguk lalu mencium kedua pipi mommy dan daddy ku, aku sedikit bingung terlihat ada wajah baru yang berada di meja makan

"mari kita makan dahulu, ayo yerin duduk kita makan" jason sang kepala keluarga pun mulai menduduk kan cucu nya ke kursi

Aku pun mulai duduk dimeja, lalu mommy menaruh nasi ke piring ku suara dentingan sendok dan piring pun beradu

"Begini, brian kakak mu akan menikah" sontak aku menatap bryan dengan seorang gadis disebelah nya

"Baguslah, lalu kenapa?" tanyaku sambil memasukan makanan ke mulutku

"Karena mereka mencintai satu sama lain jadi kami memutuskan mereka buat menikah, wanita itu bernama Sevana Rodriguez" aku mengangguk lalu wanita itu tersenyum lebar sedangkan aku hanya membalas senyuman miring

"Apa daddy yakin gadis itu mencintai kakakku atau..." aku tertawa kecil lalu menyeka sudut bibir ku menggunakan tisu

"Maksud kamu?" aku menatap bryan dan gadis disamping nya, lalu aku mengeluarkan ponsel ku dan menelpon seseorang

Tok tok

"Tuan Brian, ini yang anda minta" aku mengambil amplop coklat lalu membuka nya ada setumpuk foto dan recorder suara

"Kau mencintai harta siapa Benjamin, Carolyn atau Keduanya?" aku menatap gadis tersebut memberikan sedikit senyuman dingin padanya lalu melemparkan foto foto tersebut

"ah mohon maaf, aku sedikit terganggu dengan kalimat mencintai itu" beralih ke recorder suara aku mengambil nya lalu menekan tombol merah diatas nya

"Hei sev, kau serius menikah dengan konglomerat itu?" tanya seorang wanita sebagai sahabat nya

"Hm ya begitulah, lebih tepatnya harta mereka, menguasai perusahaan nya bukan masalah" jawab sev dengan percaya diri

"Kudengar adiknya aneh, menikah dengan seorang lelaki dan tengah hamil" wanita bernama sev itu tertawa samar

"Orang yang dia sebut mommy itu sama aneh nya kau tau" jawab sev

"Wah kau memang berani Sevana, kau harus berhati hati kudengar suami adiknya seorang Gangster/Mafia"

"Tenang saja, tidak akan ketahuan"

Ctak

Aku melihat mommy menitihkan air mata sedangkan daddy meremat sendok yang ia pegang, bryan hanya menunduk menahan marah

"Apa kamu tau gadis kecil yang sedang makan dengan tenang disana bisa membunuh mu?" aku sedikit mengeluarkan lirikan tajam, sang wanita melihat ke arah yerin yang sedang memegang pisau untuk memotong daging dengan tenang

"it-u hanya tipuan, benar tipuan suara itu di edit" ujar nya lalu aku tertawa

"Kau yakin? Tolong beritahu bagaimana cara agar dia mengaku ala keluarga muraoka" ucapku dengan beberapa pengawal

"Baik tuan" pengawal pun menyeret wanita itu, wanita itu hanya berteriak menggila

Aku duduk kembali dimeja makan dan memakan makanan dengan tenang

"Setidaknya jika ingin menikah cari dulu asal usul nya, lihat kan siapa yang sakit hati dan menangis lagi"
Aku memasukan potongan steak terakhir kedalam mulut

"Mom maafkan bryan, seharusnya aku cari tau dulu" mommy hanya tersenyum lalu menggeleng

"Tidak apa nak, anggap ini sebagai pembelajaran" bryan mengangguk

"Hah, jangan buat mommy menangis lagi hm?, aku tidak tau apa yang akan aku lakukan sendiri terhadapmu jika mommy menangis lagi, aku tidak bisa lembut jika berurusan dengan masalah keluarga hm" aku menghela nafas lalu beranjak dari duduk bryan hanya menatapku diikuti anggota keluarga lain

"Mom kita tidur disini ya, kasian yerin" mommy mengangguk lalu aku menggendong yerin ke lantai atas

Sesampai nya dikamar ku, aku menidurkan yerin di ranjang lalu menyelimuti nya, taklama ponsel ku berdering

"Halo bri, kalian baik baik saja?" seketika tubuh ku membeku, itu suara hideo setelah sekian lama

"Kau Baik Baik Saja?" disebrang sana hideo hanya tertawa

"Ya, aku baik baik saja sayang, maaf tidak mengabari mu hm"

"Tidak apa apa, eum kapan kau kembali?" tanyaku

"Kenapa kau merindukan ku?"

"Tentu saja bodoh, yerin mencari mu setiap hari"

"Haha, aku akan berusaha cepat kembali hm, jaga kesehatan mu kalau besok masalah ku selesai kemungkinan aku akan pulang"

"Benarkah? Baiklah, kau hati hati jangan lupa makan malam"

"Baik sayang, aku tutup hm"

Klik

Aku tersenyum menatap ke benda persegi itu, lalu beralih ke arah yerin yang tertidur pulas. Aku melepas mantel ku lalu mengganti dengan piyama, setelah itu aku keluar menuju halaman belakang sedikit menghela nafas

"Hah tidak ada yang berubah" batin ku

Lalu aku duduk di kursi halaman

"Apa keponakan ku baik baik saja?" aku mendongak ternyata bryan dengan 2 cangkir kopi dan susu panas

"Hm iya, dia baik baik saja" aku mengambil gelas yang diberikan kepadaku

"maafkan aku, aku terlalu percaya diri" aku tersenyum

"Tidak apa apa, tidak apa jika wanita itu menghina ku asal jangan menghina orang sudah melahirkan ku itu saja yang penting" aku menatap bryan yang sedang menatap kosong ke depan

"Aku tahu, aku salah maka dari itu aku meminta maaf padamu juga" aku menaruh gelas itu ke meja lalu berdiri dan berjongkok didepan nya

"Lihat aku, aku tidak apa apa oke jangan merasa bersalah karena wanita itu menghina ku, kau bisa fokus kepada pekerjaan mu jika kau ingin menikah cari orang benar benar tulus kak, hm?" aku mengelus rahang tegas bryan lalu mengecup kening kakak laki laki ku tersebut

"Aku masuk dulu, jangan tidur terlalu larut besok kau bekerja, btw thanks susu nya" ujarku kembali lalu aku masuk menaiki tangga dan menuju kamar ku, aku menaiki kasur lalu menarik selimut lalu mataku pun terpejam

Tbc

Ah gak tau lah ih, pusing.....
Pengen buru buru end

●That's Gangster My Husband ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang