Chapter 29

2.4K 162 6
                                    

Brian mendidikasi kan hidupnya buat suami, anak dan perusahaannya meski hari ini keluarganya di ambang kehancuran, brian tidak akan mudah menyerah

Hari tepat kedua kalinya kaca mobil dan rumahnya dilempar batu dengan kertas yang diikat

Akibat semua ini adalah Nick abang saudara ku hidung hanya harus terluka karena batu dan kertas tersebut ada yang melemparnya dengan sengaja

"Tuan ini sudah diluar batas, berikan saya perintah" kami semua duduk di ruang tamu dengan tv yang menyala

"Tunggu sebentar daniel, kita butuh petinggi kota untuk melindungi keluarga ini" aku duduk dengan kaki menyilang sambil meneguk secangkir teh panas

"Sekilas berita, walikota canada Ms. Patricia Rossi telah habis jabatannya menjadi walikota, kota Toronto sangat terimakasih kepada beliau yang sudah melakukan tugas dengan baik" aku tersenyum saat mendengar berita tersebut mataku hanya memandang lurus ke depan

"Panggil Nenekku, cucu angkatnya sangat merindukannya" Daniel menatap tajam kearah ku

"T-tuan..."

"Perintah!, kawal nenekku dengan selamat" daniel permisi dan aku mulai menelpon seseorang untuk membawa berkas nya

25 Menit kemudian:

Perjalan agak jauh jadi harus menunggu 25 menit untuk sampai ke ibukota

Tak lama yang aku tunggu datang,

"Ibu Walikota" sapaku dan ia hanya tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ibu Walikota" sapaku dan ia hanya tertawa

"nenek, panggil aku nenek umurku sudah cukup tua untuk dipanggil itu" aku tersenyum lalu memeluk beliau, reaksi keluarga ku terkejut bukan main karena nenek angkat ku Walikota Canada

"nenek selalu tampak muda, dan cantik" godaku lalu nenek memukul ku

"kau ini bisa saja, jadi ada apa?" aku menyuruh beliau masuk dan duduk

"Apa tugas walikota sangat berat nek?" aku mulai bertanya

"Yah sangat, hampir 6 tahun nenek jalani ini sebentar lagi nenek akan lepas kursi" aku memberikan cangkir minuman kepada nenek lalu diminum

"apa pihak independen berencana memasuki nenek ke Calon Gubernur Canada?" tiba tiba nenek melihatku

"Itu keinginanku nak, tapi independen tidak menyetujui hak itu jadi apa boleh buat" aku tersenyum lalu memberikan kode ke daniel untuk memberikan koper yang berisi berkas

Lalu aku membuka koper itu dan mengambil amplop coklat

"Ini nek, hadiah dari bantuan ku satu tahun lalu" nenek hanya heran

"itu hanya saran nak, bukan apa apa" ia menatapku dengan senyuman tulus

"Tidak apa apa nek, buka lah" nenek pun membuka amplop itu dan reaksi terkejut mulai dikeluarkan, aku mengambil cangkir lalu meminum tea ku

"Jadi lah Gubernur, itu adalah pendanaan legal dari perusahan Matsunaga, Benjamin, dan Carolyn" Beliau hanya menatapku tak percaya

"Lindungi kami nek, aku menjadi sasaran teror tapi keluarga ku yang kena" nenek langsung melotot tak percaya

"Apa kau terluka nak?" beliau memegang tangan ku, lalu aku menunjuk wajah nick dan jendela ruang tamu yang hancur

"Ha.. Lagi lagi mereka membenci mu, ntah apa yang mereka benci"

"sebenarnya aku malu untuk meminta ini nek, tapi ini untuk keluarga ku" aku menitihkan air mata dengan menatap kosong kedepan

"Ini sudah aku tanda tangani, apapun buat cucu angkat ku, kau tau nak aku hidup sebatang kara" aku langsung menoleh kearahnya beliau

"Tapi nenek tau kan resikonya apa?, anak buah suami ku akan membantu melindungi nenek" nenek mengangguk lalu beranjak pergi baru beberapa langkah nenek berhenti

"Aku bersyukur kepada tuhan jika brian anak kandungku, kehidupannya bahaya tapi keberuntungan nya selalu di samping keluarga ini, Jarang jarang saya melihat anak yang sangat peduli pada keluarganya, dia (Brian) berani meminta bantuan pada petinggi kota dan menyampingkan rasa malunya untul keluarganya, kau beruntung nyonya Carolyn, Saya Permisi"

Flashback:

Sebelum Brian menjadi Ceo Dirumah sakit

Pada masa itu brian sedang kalut karena keluarga nya diambang kebangkrutan sedangkan kakak laki lakinya tidak disisi nya, mommy nya dan daddy nya menyelidiki siapa dalang tersebut, tapi diruang rapat brian disudutkan membuat nya tertekan, tuan Vosh mencoba menenagkannya tapi tidak bisa

Seorang nenek tua datang memberinya pelukan

"tidak usah menangis, inilah bisnis ada kalanya kita harus tersiksa baru senang kemudian, aku pun bekerja sama dengan ayah dan papamu tapi lihat aku tidak bisa menyalahkan siapa siapa, orang selalu menyebutku leluhur bisnis jadi sebagai leluhur aku harus paham"

"Tapi mengapa disitu aku disudutkan?" nenek itu tertawa

"karena mereka sedang marah, jika semua sudah membaik percayalah, mereka akan mereda, kuat lah kamu generasi berikutnya di perusahaan ini, jadi harus tenang, Aku adalah Patricia Rossie"

"Kau walikota toronto bukan?" nenek yang bernama patricia itu mengangguk

"dan jangan panggil aku nyonya atau apalah itu, nenek panggil aku itu, aku sudah cukup tua sekarang hehehe" mereka berdua tertawa lepas walikota itu pun tidak segan segan duduk di lantai bersama brian dekat koridor yang sepi

Mereka berbagi cerita, Lucu, Sedih, dan Terkadang kehidupan walikota tersebut...

Flashback End:

"disaat itulah aku bertemu dia, saat aku sedang kesepian aku selalu bermain ketempat nya begurau dan lain lain, boleh aku bertanya satu hal?, kenapa kalian tidak ada saat itu? Sekarang daddy pun tidak ada disini saat aku merasa frustasi, ah sudahlah itu cerita lama yang sudah lama sekali hilang tapi bodohnya selalu melekat di otakku" aku berdiri naik keatas dan masuk kamar ku

Tak lama brian turun dengan berpakaian rapi rambut yang diikat leher yang ditutupi kerah bajunya

"Daniel, aku akan ke tempat walikota sebentar" daniel membungkuk kan badanya lalu membuka mobil

"Menangis lagi tuan?" tanya pak han supir pribadi ku

"Ah pak han tidak kok, hanya merasa terharu" pak han hanya mengangguk kan kepalanya

Tbc.

Chapter yang membosankan😂😂😂

●That's Gangster My Husband ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang