Chapter 41 ( End )

960 47 4
                                    

6 Bulan Kemudian:

Tak terasa sebentar lagi anak yang dikandung brian akan lahir, saat ini brian sedang bersantai diruang tv bersama mommy nya, brian tampak sedang mengelus perut nya yang sudah membuncit itu, saat ia ingin mengambil cemilan diatas meja tiba tiba perut nya mendadak sakit tak tertahan kan

"Mommy perut ku sakit akhhh mom" sean yang panik langsung memanggil supir dan bibi untuk membantu membawa brian

"tarik nafas sayang buang, pak ayo pak cepet" sesampainya di mobil mommy sean langsung menelfon semua anggota keluarga besar tak selang 20 menit mereka sampai dirumah sakit milik brian dulu berkerja

"Tolong cepet, brian sudah mau melahirkan cepat" para perawat dan dokter pun dengan cepat membawa kedalam ruangan

Sesampainya diruangan brian pun sudah tenang, keluarga besar pun datang semua

"Bagaimana brian dok?" tanya hideo

"Kami akan menyiapkan ruang operasi karena memang sudah jadwal anak kalian dilahirkan, kami permisi" dokter perawat semua mempersiapkan ruang operasi dan semua alat, kantong darah dan lain lain

Setelah semua sudah siap brian diganti baju lalu ia dengan brangkar perlahan didorong menuju ruang operasi, semua keluarga mendoa kan nya semoga brian berserta anak nya yang dikandung selamat

Lampu ruang operasi menyala menandakan operasi sedang berjalan, sedangkan brian dipasangkan oksigen lalu perlahan lahan mata tertutup

***
***

Setelah satu jam lamanya baru lampu ruang operasi mati, seorang dokter keluar dari ruangan

"Selamat 2 anak nya laki laki dan untuk brian ia akan dipindahkan keruangan pemulihan" setelah dokter mengatakan itu ia pergi, semua keluarga bernafas lega

Singkat waktu brian sudah di pindahkan keruangan pemulihan begitu pun ke 2 anak nya berada disana para keluarga puas melihat cucu mereka lahir sehat, hideo masih memandangi wajah damai brian yang masih tertidur, ia mengelus pipi brian beralih melihat kedua anak nya itu, untuk nama biarkan tunggu brian bangun dahulu

Terlihat dari sorot mata yerin dia dari tadi hanya melihat 2 bayi berjenis kelamin laki laki itu tanpa ada niat menyentuh nya, hideo yang melihat itu hanya tersenyum

"yerin, peganglah" yerin mendongak melihat daddy nya terlihat dari wajah nya ragu

"Apa yerin tidak menyukai adik bayi?" yerin melotot lalu menggeleng

"Bukan bukan itu, jika yerin memegang nya apa tidak sakit adik bayi nya?" sontak sekeluarga pun tertawa dan tanpa di ketahui brian sudah membuka mata nya dia tertawa kecil apa yang yerin ucapkan, hideo yang menyadari pun menghampiri

"Sayang sudah sadar?" brian mengangguk lalu beralih kearah bayi nya

"Apa belum diberi nama?" hideo menggeleng

"Aku menunggu mu" brian hanya tersenyum

"Kau menggendong nya" brian mengangguk, lalu brian perlahan menggendong bayi nya sedangkan satu lagi di gendong hideo

"Yerin kemarilah duduk diatas" yerin mengangguk lalu hideo menggunakan satu tangan nya menaikkan yerin di ranjang rumah sakit, perlahan yerin menyentuh pipi gembil adik laki laki yang digedongan mommy nya itu, ia tersenyum senang

"Yerin mau beri nama?" yerin menatap mommy nya

"Apakah boleh?" hideo mengangguk

"Tentu saja, kau adalah kakak nya sekarang" yerin tampak sedang memikir sembari memegang dagu nya

"Yang di tangan daddy itu Kazuhiro sedangkan di tangan mommy Kazuhiko" tersenyum bangga

"Kenapa begitu?" tanya hideo

●That's Gangster My Husband ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang