Chapter 17

5K 294 26
                                    

~Kau membuat kesalahan, melepas cincin itu~

●●●

Hai balik lagi udah lama gak update, fuu gak update gara gara kerja sama buat cerita bareng dengan S_Lotte untuk buat cerita baru tapi cerita nya gak di work fuu tapi di work S_Lotte jangan lupa baca yaa

Genre nya : KakashixNaru ( Kakanaru ) vote dan coment ya jangan lupa follow S_Lotte ya

Back To Story

●●●

Saat ini aku masih di ruang kerja padahal udah waktu makan siang, aku masih saja setia dengan berkas berkas ku

Tok..tok..tok

Suara ketukan pintu membuat ku berhenti bekerja lalu aku menyuruh masuk orang yang mengetuk pintuku

"Dok ada suami anda di lobby, apa dokter ingin menemui nya?" Aku mengangguk lalu aku mengisyaratkan suster itu pergi, aku berkemas dan memakai mantel ku

●●●

Saat di lift berbunyi terlihat lah orang yang begitu dermawan dan tegas sedang berdiri di depan lift ya itu lah Hideo

"Sayang, kamu ingin makan siang?" Ucapnya

"Hm baiklah ayo" ucapku dengan nada setuju lalu aku menaiki mobilnya dan kami melaju sedang ke restaurant untuk makan siang

Setelah sampai di restaurant aku memilih kursi dan duduk di meja tersebut

"Tuan mau pesan apa?" Ucap sang pelayan

"Meat grill onion spicy with lemon tea"  ucapku lalu hideo memesan soup chicken saat aku sedang merapihkan rambut ku aku melihat cincin di jari telunjuknya tidak ada saat aku memandang dia, hideo masih fokus ke hp nya

"Apa saat jam makan siang ponsel selalu di pegang?" Sindir ku dan ia menyadarinya langsung menaruh ponselnya di meja baru beberapa menit ponsel nya berbunyi karna ada yang menelpon lalu ia menjauh dan mengangkat nya

"Haa..." aku menghela nafas panjang lalu aku beranjak pergi dan aku menghampiri pelayan tadi

"Yang pesanan saya di cancel saja saya mau pergi dari sini" lalu sang pelayan mengangguk dan melenggang pergi dan aku pun begitu ikut pergi dari restaurant itu

Aku memanggil taksi dan aku menaikinya di saat itu aku berpikir 'mana ada saat jam makan siang orang memegang ponsel sedangkan dia ponsel yang dipegangnya'  batinku

●●●
●●●

Hideo pov:

Saat aku mendengarkan sindiran dari brian aku langsung menaruh ponsel ku di meja dan beberapa menit ponsel ku bergetar adanya panggilan masuk spontan aku beranjak dari duduk ku lalu pergi ke belakang tanpa izin untuk mengangkat telpon

Saat aku kembali aku tidak melihat brian di meja hanya dada seorang pelayan yang menyajikan makanan

"Mbak dimana istri saya yang duduk disini tadi?" Ucapku

"Oh dia pergi tuan sekitar 15 menit yang lalu" aku mengangguk dan aku langsung membayar lalu aku berlari masuk kearah mobil dan melaju kencang

'Astaga apa yang aku perbuat?, tanpa izin aku langsung pergi mengangkat panggilan ponsel ku'  batin ku aku memukul setir mobil ku

Hideo pov end.

●●
●●
●●

Saat taksi yang aku tumpangi berhenti di rumah sakit ku aku membayar dan langsung masuk ke ruangan ku

Apa aku menangis?  Tentu saja iya dia meninggalkan ku seolah aku tidak ada disana dan ia juga melepas cincin di jari telunjuknya

Saat aku melihat buku jadwal ku aku lupa bahwa ada operasi aku menghapus air mata ku lalu memakai jas dokter ku dan langsung aku pergi ke ruangan operasi

Berlalu pergi saat sampai di pertengahan jalan banyak orang yang memakai baju hitam dengn kaca mata hitam dan disana ada lia juga

"Tolong beri jalan, dokter nya sudah datang" saat itu aku mulai masuk ke ruangan operasi terbaring lah laki laki dengan banyak darah di kepalnya

"Dia kenapa?" Tanyaku ke pada lia

"Luka tembak tapi tidak terlalu dalam" aku mengangguk, lalu aku memakai masker

●●●
●●●

10 jam berlalu operasi dinyatakan sukses tanpa aku sedari banyak sekali darah di jas dokter ku lalu aku keluar semua orang yang duduk langsung berdiri

"Bagaimana dokter? Bagaimana anak saya?" Tanya seorang wanita paru baya

"Sudah selesai semua berjalan lancar memang agak lama tapi semua sukses, pasien akan dipindahkan ke ruang inap mohon beri jalan" ujarku lalu lia datang dengan mendorong kasur pasien

Saat tiba di ruangan inap aku masuk dan jugak beberapa keluarga masuk

"Bisa kita bicara di luar sebentar? Pasien sangat butuh istirahat" wanita itu mengangguk sesampainya kami diluar

"Pasien akan sadar 1 jam lagi, ini resep lalu tebus obatnya" titahku

"Secepat itu dok sadarnya? Saat saya datang ke rumah sakit yang mewah sekali tapi mereka bilang putraku takkan sadar?" Aku tertawa kecil dan perlahan aku melepas jas rumah sakit ku yabg di penuhi darah itu

"Jika anda kerumah sakit ini, anda sangat betul nyonya karna kami akan melakukan apapun untuk pasien jadi jangan khawatir. Pasien sadar 1 jam lagi ingat jangan terlalu ramai jika ingin menjenguk" wanita paruh baya itu mengangguk dan tersenyum

■■■■■■

Fiuhh terlalu pendek hah... halo semua baru up lagi nihh hahahah

●That's Gangster My Husband ●Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang