Paper friends 9

17 19 2
                                    

********

   Stella melirik tajam kearah Cyan, tatapannya kini terlihat begitu marah. Ia merasa kesal, dengan perilaku seorang lelaki yang menggunakan hoodie putih bertuliskan goodboy tersebut.

"Hehehehe, Stella tatapannya kok gitu sih?" Ujar Cyan menampakkan deretan gigi putihnya, sambil menggaruk-garuk punggung lehernya.

"Stella, baca buku apa?" Cyan langsung mengambil inisiatif untuk duduk disebelah Stella, sedangkan gadis itu masih tetap dengan ekspresi wajah dinginnya.

"Baca buku psikopat, biar aku tahu caranya bunuh orang yang ngeselin macam kamu," Cetus Stella melihat Cyan memanyunkan bibirnya, padahal dia hanya ingin memberikan gadis itu sebuah kejutan.

"Maafin Cyan Stella, aku tadi cuman mau kasih kamu kejutan. Cyan pikir kamu bakalan seneng nantinya, tahunya kamu malah marah," Ujar Cyan dengan menundukkan kepala, menyatukan kedua jari telunjuknya.

"Gimana mau gak marah, baru ketemu udah dibikin senam jantung terus sama dia," Batin Stella, lalu kembali sibuk mengotak atik handphone nya.

Cyan yang sesaat merasa didiamkan oleh Stella, kedua bola mata coklat miliknya sempat mencuri pandang melihat kearah layar handphone milik Stella. "Itu siapa Stella?" Spontan Cyan merasa tak terima, selepas melihat wallpaper layar handphone Stella bergambarkan karakter lain yang itu bukanlah dirinya.

"Apa?" Tanya Stella menoleh kearah Cyan.

"Yang ada dilayar handphone kamu, itu siapa?" Balas Cyan sempat merasa cemburu, layaknya seperti seorang kekasih terhadap pasangannya.

"Owh ini, dia Kenzo," Jawab Stella sambil menunjukkan foto tersebut kepada Cyan, agar lelaki itu dapat melihatnya lebih jelas.

"Memangnya kenapa?" Sambung Stella bertanya.

"Enggak apa-apa," Jawab Cyan memalingkan wajahnya.

"Kenzo keren yah, ganteng banget juga. Apalagi waktu dia senyum, beuh gula aren aja kalah," Puji Stella, sembari memandang foto karakter Kenzo didalam layar handphonenya, Cyan yang mendengar hal tersebut merasa kupingnya mulai memerah dan memanas.

"Biasa aja tuh, gantengan juga aku," Ujar Cyan menanggapi perkataan Stella. "Dilihat dari segi manapun juga, masih kerenan Cyan."

"Emangnya iyah?, tapi menurut aku kamu biasa aja, masih cakepan Kenzo," Balas Stella terdengar seperti membandingkan Kenzo dengan Cyan.

"Yakin?" Ujar Cyan lalu membenarkan posisi duduknya menghadap kearah Stella, menggulung sedikit lengan Hoodie putih yang dia kenakan, lalu mengenakan penutup kepalanya. Mengacak-acak pucuk rambut dengan jari-jemarinya.

"Cyan mau apa sih?" Batin Stella merasa bingung, dia merasakan aura didalam tubuh lelaki itu perlahan mulai berubah, dari yang semula manja dan jahil sekarang terasa lebih cool dan dingin.

Beberapa saat kemudian, selepas Cyan sudah merasa cukup untuk membenarkan penampilannya, dia mulai mengangkat tangan kanannya dan meraih salah satu lengan Stella, lalu menaruhnya dipipi putih lelaki tersebut.

"Sekarang, menurut kamu. Lebih tampanan aku, atau si Kenzo itu?" Tanya Cyan dengan menatap lekat mata Stella, membuat kedua pandangan mereka bertemu sesaat. Hati Stella berdegup tidak karuan, ia bisa merasakan pipinya mulai memerah. Jujur saja, disaat ini posisi Stella lah yang kalah telak. Dia tidak bisa memberikan jawaban apapun selain anggukan.

"Ka-kamu," Balas Stella merasa malu, dengan memutar bola matanya kearah lain, dirinya tidak kuat untuk terus-menerus bertatapan dengan lelaki yang memiliki iris mata tajam itu.

PAPER FRIENDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang