13. jealous?

170 19 0
                                    

-𝐬𝐨𝐔𝐑𝐬𝐰𝐞𝐞𝐭-

Livy duduk di kantin sendirian, dia mengaduk asal jus  mangga yang baru saja di pesannya, matanya melihat fokus layar ponsel yang menunjukan beberapa latihan soal yang dia baca dari sebuah file berjudul 'soal-soal UTBK tahun 2022'.

Dia menghela napas, membacanya saja, sudah berhasil membuat otaknya terasa panas, apalagi banyak muncul angka-angka asing yang belum dia ketahui cara menyelesaikannya.

Biasanya, jika Livy kesulitan mengisi hal-hal yang berhubungan dengan angka, Glen akan membantunya menjelaskan dengan sabar hingga Livy selalu berhasil dengan cara yang Glen jelaskan kepadanya, namun sekarang Livy sadar jika dia harus belajar lebih keras karena tidak ada orang yang bisa membantunya lagi, tidak ada orang yang selalu ada di setiap dia ada masalah yang membuatnya kesal sendiri seperti ini.

Tak sadar, karena terlalu larut membayangkan masa indah itu, membuat mata Livy berair.

Pembelajaran sedang tidak efektif, karena kebanyakan murid pergi ke Pelita Bangsa untuk menonton tim basket yang akan kembali bertanding di semi final, tapi Livy tidak, dia terlalu malas untuk pergi ke sana dan memilih diam di meja kantin sendirian.

Jus yang tadi diminumnya tersisa setengah, dan jarinya masih bergerak menggulir soal-soal yang tidak dimengertinya.

"Kok lo disini?!"

Livy mengangkat pandangannya saat mendengar suara yang familiar di telinganya, dia bahkan bisa merasakan jika cup berisi jus mangga itu sudah beralih tempat

Seperti biasa, Calvin datang dengan sifat menyebalkannya yang merebut minuman yang sedang Livy nikmati, namun karena terlalu lelah untuk ribut, Livy berakhir membiarkan saja Calvin menghabiskan jusnya.

"Lo enggak ada yang ajak atau gimana, ayo sama gue ke PB."

*Pelita Bangsa lebih sering disebut PB.

"Maless."

"Dih, dari pada duduk sendirian di sini, lo keliatan menyedihkan," ujar Calvin tanpa perasaan.

"Bodo amat."

"Ayo ke sana sama gue, gue males sendirian nih."

"Nggak mauu."

"Lagi ngapain sih lo? sok sibuk banget," kesalnya karena dari tadi Livy hanya melihat fokus layar ponsel.

"Emang, gue lagi sibuk, makanya lo jangan ganggu."

"Gue jajanin deh kalo lo mau ikut gue ke PB."

"Kenapa sih lo ngebet banget ke PB, ada apaan di sana?"

Ditanya seperti itu malah membuat Calvin diam, dia mengalihkan pandangannya dari Livy yang kini menatap wajahnya.

"Mau aja cepet, ntar baliknya ke rumah gue, lo mau ketemu adik gue kan?"

Livy menimbang ajakan Calvin sekarang, karena benar. Dia sedang mau bertemu dengan adik Calvin yang baru berusia setahun itu.

"Oke, bentar doang tapi ya?"

"Heem."

Setelah mengambil tasnya yang sengaja di simpen di kelas, Livy juga bertemu dengan bebetapa teman sekelasnya yang memilih diam di sekolah, tidak ikut menonton dengan alasan berbeda-beda seperti malas karena jauh, nggak ada kendaraan dan berujung memilih diam di sekolah menikmati jam kosong.

So(ur)sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang