Hai bestie..
.
.
.
.
.
.
Happy readingAra sampai dirumahnya, ia memarkirkan motornya di garasi lalu masuk ke dalam rumah. Hari ini rumahnya terlihat sepi, ayahnya masih dikantor dan bundanya sepertinya pergi ke butik.
Ara melangkahkan kakinya ke lantai dua kamarnya, ia menaiki tangga lalu membuka pintu kamarnya.
Ara menaruh sepatunya di rak samping pintu, dan menaruh tasnya disofa. Ara duduk dan diam sejenak menyenderkan tubuhnya. Pikirannya kembali mengarah ke Chika. Ia sempat mendengar pembicaraan Vivi dan teman-teman Chika tadi bahwa chika sakit.
Rasa khawatir tentu saja ada dalam dirinya. Bagaimana keadaan Chika sekarang. Ara bangkit dari duduknya menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.
15 menit kemudian ia keluar dari kamar mandi dan sudah memakai baju santainya. Ara duduk di meja riasnya mengeringkan rambutnya dan memoles sedikit wajahnya.
Ara berpindah duduk ke kursi gamingnya, menyalakan komputer dan memutar lagu untuk menenangkan pikirannya. Pikiran Ara kembali mengarah pada Chika. Jujur saja ia sangat mengkhawatirkan Chika.
Ara membuka ponselnya menscroll sosial medianya dan tak sengaja melihat story yang dibuat Vivi kakaknya. Disitu menampilkan teman-teman Chika dan tak sengaja menyoroti wajah Chika yang terlihat pucat. Ara semakin dibuat tidak karuan dengan rasa khawatirnya. Ia juga tidak mungkin menemui Chika di waktu sekarang. Ia masih belum siap bertemu Chika, entahlah karena apa tapi yang jelas ia benar-benar belum siap bertemu Chika lagi.
Ara menaruh ponselnya ketika mendengar suara ketukan pintu kamarnya. Ia berjalan lalu membuka pintu dan mendapati Anin disana.
"Hai" sapa Anin setelah Ara membuka pintu
"Hai" balas Ara
"Aku ganggu ga?" Tanya Anin
"Engga kok sini masuk" ajak Ara
Anin mengikuti Ara masuk ke kamarnya.
"Tadi aku disuruh bibi langsung ke kamar kamu aja" ucap Anin
"Oh ya, aku baru aja selesai mandi" ucap Ara
"Baru pulang kuliah kak?" Tanyanya lagi
"Iyaa terus langsung kesini deh, males ke apart soalnya aku kesepian disana sendirian" ucap Anin mendudukkan dirinya disofa kamar Ara
"Mau aku temenin gak? Tapi ada syaratnya sih"
"Apa?"
"Nikah dulu sama aku"
"Dih apaansi masih bocil juga lo main nikah nikahan aja" sewot Anin
"Kan biar ada temen, temen di apart sekaligus teman hidup" ucap Ara menaik turunkan alisnya
"Gue sambit sepatu mau lo" ucap Anin melotot
"Dih galak bgt sih tante"
"Enak aja dibilang tante orang gue masih muda gini, masih cakep pula"
Ara tertawa ngakak melihat wajah Anin yang kesal karenanya. Kebiasaannya dari dulu membuat Anin kesal dan meledekinya dengan kata 'tante'.
"Ra kamu sibuk gak?" Tanya Anin
"Engga sih, kenapa?"
"Ke apart ku yuk temenin aku"
"Ihh tante pengen nyulik aku ya, maaf tante aku nanti dicariin bunda"
"Ra sumpah ngeselin bgt ihh" ucap Anin mengejar Ara
"Aaaa tolong gamau tante, jangan culik akuu" teriak Ara menghindar dari kejaran Anin
KAMU SEDANG MEMBACA
TAK TERBALAS (END)
Short Story"aku ga akan pergi, aku masih disini, dengan perasaan yang sama hanya saja tak lagi bersama" -ara "Apa kita gabisa kembali ra?" -chika